And so Two Souls made an Agreement

422 56 3
                                    


Athanasia dan Ijekiel sedikit OOC disini

Selamat membaca~

_____________________

"Jennette?"

Mampus.

Jennette dan Athanasia panik mendengar suara Ijekiel di depan pintu ruangan. Mereka berdua melihat satu sama lain, sebelum akhirnya sang tuan putri mengangguk dan Jennette memberikannya sihir untuk membuat Athanasia tidak terlihat.

"Jennette, kau tidak apa - apa? Sepertinya aku mendengar kamu berteriak barusan."

"A-Ah, iya! Aku tidak apa - apa, kau tidak perlu khawatir. Aku hanya melihat sebuah serangga tadi."

"Hmm... lalu mengapa kau mengunci pintu?"

"Eh?"

"Tidak biasanya kau mengunci... apakah kau sakit? Atau terluka? Perlukah aku memanggil dokter atau penyihir?"

"Apa? Tidak! Tidak perlu, Ijekiel. Itu berlebihan, aku tidak apa - apa, ini segera kubukakan pintunya. Sebentar ya."

Jennette memberikan sinyal kepada Alex, yang langsung ia mengerti maksudnya sebagai, 'Bawa dirimu dan Lucas keluar dari ruangan, biar Athanasia saja yang bersamaku', dan segera membawa pergi Lucas yang memberontak ketika dibawa pergi.

Membuka pintu ruangan, Jennette bisa melihat Ijekiel yang melihatnya dengan khawatir. Ia harus memberhentikan dirinya untuk menguyel pipinya yang masih chubby itu.

"Lihatkan, Ijekiel? Aku tidak apa - apa, kau tidak perlu khawatir."

"Hmm..."

"Ijekiel?"

"Aku boleh masuk, kan?"

"Oh, uh itu..."

Ada tuan putri di dalam ruangan, meski tidak terlihat, dan Jennette tidak ingin membuatnya merasa tidak nyaman dengan adanya Ijekiel di dalam.

"Aku... tidak boleh masuk?"

Anak ini, dia benar - benar tau bahwa tampangnya yang seperti puppy diinjal itu ampuh dalam meluluhkan Jennette dan memaksa dirinya untuk mengikuti keinginannya, seperti sekarang ini. Maka dengan berat hati, Jennette mempersilahkan Ijekiel masuk sambil memberikan tatapan maaf kearah Athanasia.

"Kau ingin es teh? Aku masih punya banyak, sayang kalau tidak kuhabiskan sekarang."

"Boleh, terimakasih Jennette."

"Tentu."

Jennette menuangkan es tehnya lalu diberikan kepada Ijekiel yang memberikan senyuman terimakasih lalu meminumnya. Mereka menikmati tenangnya keadaan di sekitar mereka, meski sebenarnya Jennette sedang berkeringat dingin menunggu Ijekiel untuk ngomong sesuatu dan segera keluar agar ia bisa menyuruh Athanasia untuk kembali ke istana.

"Jennette."

"Hmm? Ada apa?"

"Kau baru saja bertemu dengan seseorang?"

"Hah? Tidak, dari tadi aku sendirian disini."

"Lalu..."

Ijekiel menunjuk ke sisi seberang kanan meja, dimana sebuah gelas berisi es teh yang tinggal setengah berada.

"...Itu punya siapa?"

Jennette sungguh merutuki kebodohannya yang pasti ia dapatkan karena terlalu lama berinteraksi dengan Alex dan Lucas. Lihatlah, dia lupa untuk menyihir gelas yang tadi ia berikan kepada sang tuan putri! Tersenyum kikuk, Jennette segera mengambil gelas itu dan menaruhnya di nampan.

What Is The Meaning of Jennette?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang