Salamat Membaca~
____________________"Selamat atas pelirisan buku keempat anda, nona Grey!"
"Ah, terimakasih, nona Reid, tapi saya tidak akan bisa sejauh ini tanpa dukungan anda semua. Sungguh, saya berterimakasih atas dukungan dan bantuan kalian semua."
Lune membungkuk ke arah para penggemarnya yang datang pada perilisan buku keempat nya, "The Forbidden Apple", di Artlanta. Mereka bersulang wine, tertawa bersama sambil membicarakan novel terbarunya yang sudah pasti akan laris manis seperti novel - novel sebelumnya.
"Prince of Both World: Prelude", "Prince of Both World: Aftermath" dan "Black Rose and Broken Chains", semua itu adalah novel yang selama dua tahun ini hangat diperbincangkan oleh masyarakat. Ketiganya adalah novel yang fresh konsepnya dan sangat disukai oleh masyarakat. Bermula dari sebuah toko buku kecil di Artlanta, sekarang ketiga novel itu sudah beredar di seluruh penjuru Artlanta, bahkan novel - novel itu juga hangat diperbincangkan di kerajaan - kerajaan lainnya.
Lalu siapakah penulis dibalik novel - novel ikonik itu?
Lune Grey, seorang wanita dengan surai rambut brunnette dengan mata hijau dan berumur 20 tahun lah, penulis dari ketiga novel tersebut. Dikatakan, bahwa sebelumnya ia telah ditolak oleh beberapa penerit, sampai akhirnya ia bertemu dengan penerbitnya yang sekarang selalu setia dalam membantunya menerbitkan novel - novel lainnya.
Mengangkat isu - isu sosial dan politik yang dibaluti dengan genre fantasi fiksi, tentu akan terjadi kontroversi dalam penerbitan novel - novelnya itu. Tetapi berkat kegigihan Lune Grey dan penerbitnya, pada akhirnya novel - novel itu kemudian menjadi terkenal, dan dirinya yang sebelumnya hanyalah seorang rakyat jelata yang biasa saja, menjadi orang kaya yang dihormati masyarakat.
Tidak hanya menulis novel, dia sendiri juga bekerja sama dengan seorang pengusaha untuk memulai usaha perhiasan kecil - kecilan yang selalu kehabisan stock berkat high qualitynya dan juga keunikan desain. Usaha ini dimulai sebagai 'merchandise' dari novel - novelnya, dikarenakan sang penulis sering mendengar berbagai keinginan penggemarnya yang menginginkan perhiasan bertema novel - novelnya.
"Kau sepertinya menikmati pesta ini."
Lune hanya tersenyum mendengar suara itu setelah keluar diam - diam dari pesta untuk menikmati udara segar di balkon. Terlihat sosok dengan wujud seperti arwah duduk di pinggiran balkon, dengan surai rambut hitam dan mata ungunya yang mengamati Lune.
"Ya, menyenangkan mendengar mereka menghargai dan menyukai novel yang kubuat."
"Humph, aku penasaran. Menurutmu bagaimana reaksi mereka jika mengetahui novel - novel itu dibuat oleh bocah 5 tahun yang juga merupakan anak dari seorang mantan kaisar Obelia?"
Ya, Lune Grey, adalah Jennette Margarita yang menggunakan cincin shape-shifting agar terlihat seperti wanita berumur 20 tahun.
Awalnya, Jennette sendiri hanya iseng saja menulis novel - novel itu, karena mencari suatu investasi jika nanti sudah saatnya ia kabur, dan juga karena dirinya dulu suka menulis ketika frustasi dengan sekolah. Ia memang ingin menjadi seorang penulis, saat masih beridentitaskan sebagai Chiara, tapi mimpi itu ditepiskan oleh kata - kata ibunya yang berkata,
"Untuk apa kau menulis kata - kata tidak jelas itu?! Lebih baik belajar menjadi seorang dokter atau arsitek, masa depanmu akan lebih terjamin dibandingkan menjadi penulis abal - abalan!"
Perkataan itu tentu saja membuatnya sakit hati, sehingga dirinya mendekam di kamarnya selama berhari - hari dan hanya keluar untuk sekolah. Itulah 'Perang Dingin' yang terjadi antara Jennette dengan ibunya, yang sudah terjadi untuk kesekian kalinya karena keduanya keras kepala dan tidak mau meminta maaf. Butuh dorongan dari ayahnya yang lembut dan penyabar, hingga akhirnya kedua ibu dan anak itu mau meminta maaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Is The Meaning of Jennette?
FanficChiara tidak menyukai Jennette Margarita. Tapi suatu hari, ia tiba - tiba dilahirkan kembali mejadi Jennette Margarita. Berbekal dengan pengetahuannya mengenai masa depan, apakah ia dapat kabur dari kehidupannya sebagai Jennette dan hidup dengan te...