"Dendam dan rahasia biasanya bersahabat. Orang yang menyimpan dendam, pasti menyimpan rahasia kelam, jauh di dalam hatinya."
✧・゚: *✧・゚:*𝓟𝓮𝓶𝓫𝓾𝓷𝓾𝓱 𝓒𝓪𝓱𝓪𝔂𝓪✧・゚: *✧・゚:*
Soobin bermimpi malam itu, mimpi yang sama yang selalu menghantuinya lagi dan lagi, menyakitinya. Dia bermimpi berteriak untuk mencegah, tetapi semuanya sudah terlambat, dia berteriak-teriak menghampiri Jungwon yang terkapar penuh darah... darah itu begitu banyak memenuhi tangannya, bersumber dari kepala Jungwon.Dan ketika kemudian darah itu semakin banyak dan banyak, Soobin menyadari bahwa dia sudah tidak punya harapan lagi, bahwa dia sudah kehilangan semuanya. Akhir mimpinya selalu sama, dipenuhi dengan kesedihan dan kehampaan yang menyakitkan.
Dengan panik Soobin tergeragap, terenggut paksa dari mimpinya yang lelap. Tubuhnya berkeringat dan napasnya tersengal.
Mimpi itu yang selalu menghantui malam-malamnya dan menyiksanya, seandainya waktu itu dia sadar akan sikap aneh Jungwon, seandainya dia bisa menebak dan memberikan sedikit perhatian kepada Jungwon untuk mengetahui apa yang berkecamuk di benaknya.
Seandainya saja....
Soobin mendesah keras, manusia memang hanya bisa berandai-andai ketika sudah dipenuhi penyesalan mendalam.
Seperti malam kemarin. Jantung Soobin berdenyut. Dia telah merenggut istrinya dengan kasar. Masih teringat jelas jeritan dan permohonan Yeonjun yang penuh air mata memohon kepadanya agar tersadar, tangisan Yeonjun sejenak membuatnya ragu.
Tetapi kemudian dia membayangkan Jungwon, Jungwon yang menderita, buta dan lumpuh, kehilangan kemampuan otaknya sehingga mengganggu mentalnya. Jungwon yang menanggung semua kepedihan sampai tak kuat lagi, dan semua itu gara-gara Yeonjun.
Dan Soobin pun pada akhirnya bertindak kejam, memperlakukan Yeonjun dengan kejam, untuk memuaskan dendamnya, untuk membuat Yeonjun merasakan apa yang dirasakan oleh Jungwon.
Pembalasan dendamnya harus setimpal, sakitnya harus sama. Ini adalah dendam Yeonjun, dendamnya juga, dan masih akan ada banyak lagi kesakitan yang akan ditimpakan Soobin kepada Yeonjun.
Yeonjun harus menerimanya.
Tetapi.... kenapa rasa sakit ini semakin lama semakin menekan perasaannya? Membuatnya sesak dan tidak mampu menahan rasa.
*
*
*
Yeonjun menangis semalaman dengan tubuh sakit dan perih, sampai akhirnya dia tertidur. Ketika bangun, dengan tertatih dia melangkah ke kamar mandi. Tubuhnya sakit, seluruh tubuhnya terasa sakit akibat pemaksaan yang dilakukan oleh Soobin kepadanya.
Dia langsung ke kamar mandi dan mencuci tubuhnya dengan bersih, menggosok kulitnya di pancuran kamar mandi sampai terasa sakit. Seolah semua itu bisa menghilangkan sisa penghinaan dan sikap merendahkan yang dilakukan Soobin kepadanya. Air matanya sudah terkuras habis, bahkan Yeonjun sudah tidak mampu menangis lagi.
Cukup sudah! Dia sungguh yakin bahwa memang Soobin tidak mencintainya dan tidak pernah mencintainya, entah karena apa lelaki itu menikahinya, yang pasti bukan karena cinta.
Yeonjun memakai pakaiannya dan kemudian mulai merapikan pakaiannya di lemari dan memasukkannya ke dalam tas. Perkawinan ini sejak awal memang diperuntukkan untuk membuat Yeonjun menderita.
Air matanya menetes, semua yang dilakukan Soobin kepadanya, kelembutan itu, kasih sayang dan tatapan mata penuh cinta itu, semuanya adalah kebohongan.
Hati Yeonjun terasa sakit, dia tidak mampu lagi menahan kebencian Soobin yang tanpa alasan. Dia harus pergi dari rumah ini, segera.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Pembunuh Cahaya ❬ Soobjun Remake ❭
Fanfiction[REMAKE NOVEL SANTHY AGATHA] ======= Yeonjun tidak mengerti apa tujuan dari pernikahannya dengan Soobin. Apakah Soobin hanya ingin Yeonjun menderita? Tapi mengapa? Apa yang telah dia lakukan hingga Soobin terlihat begitu membencinya? ~~~ Warning...