"Cinta seorang anak yang tidak berbalas, biasanya lebih menghancurkan dari cinta kekasih yang tak berbalas."
✧・゚: *✧・゚:*𝓟𝓮𝓶𝓫𝓾𝓷𝓾𝓱 𝓒𝓪𝓱𝓪𝔂𝓪✧・゚: *✧・゚:*
Ingatan Soobin melayang kepada kenangannya di masa lalu. Hampir tujuh tahun yang lalu, ketika itu usianya baru dua puluh lima tahun, begitu juga dengan Jungwon.Jungwon adalah adik kembarnya, mereka bukan kembar identik karena itulah mereka tidak begitu mirip. Tetapi mereka sama-sama menerima anugerah dari kelebihan fisik kedua orang tua mereka. Soobin sangat tampan, dan Jungwon begitu manis.
Soobin tentu saja sangat menyayangi adiknya, adiknya adalah satu-satunya di keluarganya yang sangat dia sayangi. Sedangkan kedua orang tuanya... bisa dikatakan bahwa hubungan kedua orangtuanya sudah hancur sejak lama, mereka mempertahankan pernikahan hanya demi status di depan orang-orang.
Ibunya sangat sibuk dengan berbagai macam urusannya sebagai istri seorang pejabat kaya. Ayahnya apalagi, lelaki itu memang selalu pulang ke rumah setiap hari, tetapi hampir tidak pernah dekat dengan istri dan anak-anaknya, seperti ada pembatas yang menghalangi cintanya kepada anak-anaknya.
Soobin seorang lelaki dan dia tegar, dia sudah terbiasa menghadapi sikap ayahnya yang dingin dan kaku. Sejak kecil dia tidak pernah menerima kasih sayang ayahnya sedikitpun. Pernah Soobin di waktu kecil ketika usianya baru tujuh tahun, berlari gembira, menghampiri ayahnya yang sedang bercakap- cakap dengan rekan sesama pejabatnya, ingin menunjukkan bahwa nilai rapornya bagus, ingin membanggakan diri kepada ayahnya.
Tetapi yang terjadi kemudian sungguh menyakitkan bagi anak sekecil dirinya. Ayahnya mengusirnya pergi dengan kasar mengatakan bahwa Soobin mengganggunya. Sejak saat itu Soobin kecil menyadari bahwa tidak ada sedikitpun cinta dari ayahnya kepadanya. Sejak saat itu juga, Soobin memutuskan tidak akan mengemis cinta dari ayahnya.
Tetapi Jungwon berbeda, pemuda manis itu sangat memuja ayahnya. Sejak kecil dia selalu berusaha menarik perhatian ayahnya meskipun tanpa hasil. Sang ayah tidak pernah peduli kepadanya, seberapa keraspun Jungwon mencoba. Cinta seorang anak yang tidak berbalas ternyata menyakitkan bagi Jungwon.
Dia kemudian menggunakan cara lain untuk menarik perhatian dan kasih sayang ayahnya. Jungwon melarikan diri ke dalam pergaulan yang merusak, penuh dengan kebebasan dan obat- obatan terlarang. Dari usaha coba-cobanya untuk mencari perhatian, Jungwon pada akhirnya terjerumus, dia tidak bisa melepaskan diri dari obat-obatan. Sampai puncaknya Jungwon hamil dan bahkan tidak bisa menyebutkan siapa nama ayah dari anak yang dikandungnya.
Dan bahkan setelah Jungwon seperti itupun, sang ayah hanya mengangkat sebelah alis. Dia memberi setumpuk beban kepada Jungwon agar menggugurkan kandungannya, menghina Jungwon yang tidak bisa menjaga diri, lalu sibuk kembali dengan kesibukan bisnis dan jabatannya.
Lain dengan Soobin, dia marah luar biasa kepada Jungwon, dia berteriak kepada Jungwon malam itu bahwa usaha Jungwon, apapun itu, untuk mencari perhatian sang ayah tidak akan membuahkan hasil. Ayahnya tidak mencintai mereka. Bahkan kalau mereka matipun, mungkin ayahnya tidak akan peduli.
Kata-kata Soobin bagai bumerang, tanpa sadar kemarahannya karena emosi dan sedih melihat keadaan adiknya ditelan mentah-mentah oleh Jungwon. Jungwon sudah putus asa, hancur dan lelah. Dia kemudian berpikir bahwa satu- satunya cara agar sang ayah memperhatikan mereka adalah dengan kematian.
Malam itu juga, Jungwon terjun dari balkon kamarnya, menghempaskan diri ke bawah, dalam kondisi hamil.
Soobin masih ingat malam itu, ketika dia sedang berjalan ke depan, kemudian tubuh Jungwon jatuh di hadapannya. Ayahnya sedang di kantor seperti biasa, dan ibunya sedang liburan ke luar negeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Pembunuh Cahaya ❬ Soobjun Remake ❭
Fanfiction[REMAKE NOVEL SANTHY AGATHA] ======= Yeonjun tidak mengerti apa tujuan dari pernikahannya dengan Soobin. Apakah Soobin hanya ingin Yeonjun menderita? Tapi mengapa? Apa yang telah dia lakukan hingga Soobin terlihat begitu membencinya? ~~~ Warning...