[Alexa, kelas sepuluh]
Sambil mengendap-endap dari pintu gerbang sekolah, Alexa berusaha menyusup lewat barisan paling belakang. Satu langkah lagi hampir berhasil masuk barisan, bahunya ditepuk dua kali dari belakang, membuat Alexa memejamkan matanya dan menggigit bibir bawahnya.
Dengan takut-takut dia menoleh ke belakang dan terlihat seorang cowok yang sedang menatapnya sambil bersedekap. Alexa mencoba tersenyum dan menunjukkan simbol damai lewat jari telunjuk dan tengah.
"Baris di depan!" perintah cowok itu dengan datar.
"Kak, baru telat satu menit," tawar Alexa sambil tersenyum semanis mungkin
"Jangankan satu menit, satu detik pun tetap namanya terlambat. Silakan baris di depan atau cari sekolah lain!"
Senyum manis itu berubah jadi manyun. Terpaksa Alexa melangkah ke depan dengan langkah terseret, bergabung dengan dua murid cowok yang juga ikut dihukum. Alexa begitu malu dihukum depan ratusan murid yang dandanannya sungguh kacau seperti dirinya. Kedua rambut panjangnya dikuncir dua layaknya Shizuka, pipi merah merona seperti Chibi Maruko-Chan, dan lipstick merah melewati garis bibir seperti Makibao.
Alexa memilih menunduk dari pada tiba-tiba tertawa melihat dandanan para peserta MOS. Sama saja dia menertawakan dirinya sendiri juga pikirnya.
"Bisa diam nggak?!" bentak cowok galak itu ke arah para murid yang masih sibuk mengobrol satu sama lain.
Alexa mendengkus melihat gaya cowok itu. Dih, menyebalkan banget, ya, tuh cowok? Sok galak! Kalau bukan karena lagi MOS, udah gue ladenin tadi. Ketika tatapan mereka bertemu, Alexa membuang muka dan melihat Raka sedang mengambil toa dari tangan seorang kakak pembina cewek.
"Mohon tenang semuanya. MOS akan segera kita mulai!" serunya yang sanggup membuat suara berisik perlahan mereda. "Oke, terima kasih. Sebelum MOS dimulai, silakan ketua Osis kita, Kak Jovan Verlandino untuk membuka acara!"
Mendengar nama Jovan disebut, Alexa menoleh ke cowok bertubuh atletis tampak melangkah maju dari barisan para kakak pembina yang sepertinya sengaja menunjukkan mimik wajah galak dan mengambil toa dari Raka.
Masih tampan seperti dulu. Tapi... kayaknya dia nggak kenal gue, deh. Gue udah sengaja foto-foto pake gaya keren, edit pakai Canva, kasih sinyal bakal sekolah di St.Raphl, tetap aja nggak di-like, story nggak di-seen. Masa gue harus jebakin diri lagi ke tawuran sambil story biar dia nyadar?Ugh!
"Selamat pagi semuanya!" sapa Jovan yang dibalas sapaan yang sama oleh peserta MOS. "Untuk masuk ke sini pastinya nggak mudah, ya. Ada tes dan wawancara, kalianlah yang terpilih. Saya ucapkan selamat untuk kalian. Mulai hari ini dan dua hari ke depan, kalian wajib mengikuti Masa Orientasi Siswa atau MOS. Tenang saja, nggak akan ada kekerasan atau hal-hal aneh. Kita akan bersenang-senang semua."
Mendengar hal itu, seluruh peserta bertepuk tangan gembira mendengarnya. Tadinya mereka takut MOS akan diisi dengan hal-hal sadis yang sangat ditakuti banyak calon murid baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Koala Prince: New Edition
Teen FictionNovel karya : @felislinanda Update : Lanjut di akun felislinanda Cover dari : @ulstuki_art Blurb: *Basket, Love, and Secret* Alexa punya dua misi maha penting saat memilih masuk ke sekolah St.Raphl: 1. Menemukan kakak cowoknya yang terpisah pasca...