"Di mane lo mbul?"
"Bisa gak sih gak usah panggil gue mbul?!"
"Gak bisa, udah nyaman."
"Nyaman jigong lo noh."
"Hehee... buru elah keluar, gue udah di depan nih."
"Depan mana??"
"Ya depan gerbang sekolah lah! Buruan mbul, gue risih sama fans gue yang pada merhatiin mulu."
"Gue di depan minimarket anjay."
Piip!
Dengan kurang ajarnya Joana memutuskan panggilan telpon dengan Jeffrey. Lalu melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda, yaitu menyantap mie instan cup didampingi snack tortilla dan sebotol cola dingin di depan minimarket yang tak jauh dari sekolahnya berada.
Joana sengaja menunggu sopir pribadinya itu a.k.a Jeffrey di sana karena sedang lapar. Sambil menyantap mie di cuaca mendung seperti akan turun hujan.
Sebuah mobil hitam terlihat berhenti di depan halaman minimarket. Joana mengangkat tangannya, mengisyaratkan agar Jeffrey menunggu karena mie yang dimakannya belum habis.
Jeffrey mendekat, raut wajahnya terlihat kesal bercampur dingin.
Kepala Joana sedikit mendongak guna menatap wajah sangar salah satu kakak kembarnya itu. "Bentar ya ngab, belum abis mie gue."
"Baru juga gue pesen, tapi lo malah dateng," lanjutnya yang lagi-lagi tidak mendapatkan respon.
"Berasa ngomong sama tembok jir," gumam Joana sedikit menyindir Jeffrey.
Lelaki itu mendengus kesal lalu menjatuhkan badannya pada kursi kosong samping Joana. Wajah datar namun bibirnya yang ditekuk ke bawah itu malah membuat Joana gemas.
"Biar apa kayak gitu?" tanyanya dengan menahan senyum.
Jeffrey kembali mendengus kesal. "Besok-besok gue gak mau jemput lo di depan gerbang lagi!" ucapnya ngambek.
"Dih?" Joana menaikkan alis meledek. "Emang diapain lagi lo sama mereka??"
Badan Jeffrey langsung menghadap sepenuhnya ke arah Joana, bersiap mengadu seperti anak kecil.
"Tadi kan gue nyender di pintu mobil nunggu lo, terus ada cewek yang sengaja nyenggol gitu. Mana dia cekikikan gak jelas lagi abis itu, terus ya Ann dia sengaja pegang tangan gue---" Jeffrey langsung bergidik ngeri, berteriak tidak terima seraya mengibaskan tangannya yang habis dipegang.
Terlihat menderita dan frustasi.
Sementara Joana fokus mendengarkan sambil menahan tawa. Lucu sekali pikirnya melihat kakak kembarnya itu mengadu.
Biasanya kan lelaki yang suka merayu, tapi berbeda konteks dengan Jeffrey. Dia sering sekali dirayu oleh para gadis dan responnya selalu merasa risih walaupun gadis itu cantik sekalipun.
"Lo gak mau godain balik apa?" tanya Joana heran.
Dan jawaban dari Jeffrey selalu sama yaitu, "LO GILA?!" pekiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahar's Sibling
FanfictionMemiliki kakak kembar berparas tampan dan digandrungi kaum hawa sering membuat Joana elus dada dan merasa tertekan. Yang satu memiliki sifat posesif dan satunya lagi protektif, sangat cocok bukan? __________ "Kalo lo mau pacaran harus lapor ke gue...