"Anna!" panggil Alvarez.
Joana mengalihkan pandangannya dari ponsel, lalu berdiri dan memasukkan benda persegi itu ke dalam saku rok.
"Udah selesai latihannya?" Pria itu mengangguk sambil tersenyum hingga dimple nya terlihat.
"Pulang sekarang?"
"Iya," jawab Joana. "Lo nggak les, kan?"
Alvarez terkekeh pelan. "Kan gue bilang nggak, Ann."
"Sorry lupa." Joana tersenyum kikuk membuat Alvarez gemas dan mengacak pelan rambutnya.
"Ayolah, nanti kesorean udah mau hujan juga kayaknya."
Joana mengangguk kecil dan berjalan di belakang dengan mengekori Alvarez yang memimpin depannya.
Terhitung sudah seminggu yang lalu sejak kejadian di lapangan sore itu berlangsung. Kalau ditanya bagaimana hubungan mereka berdua setelahnya? Maka jawabannya biasa saja.
Baik Joana maupun Alvarez masih berteman baik. Namun Joana bisa merasakan jika sikap Alvarez sedikit berbeda dari yang sebelumnya, bukan menjadi jahat ya. Hanya saja, lelaki itu menjadi lebih manis dan perhatian setelah kejadian itu. Tak jarang Joana dibuat tersipu, tersentuh, bahkan salah tingkah karena ulahnya.
Alvarez menatap Joana yang tak kunjung naik ke motornya. "Gak naik?"
"Hah?"
Kening Alvarez berkerut. "Hah??"
"Hah??" balas Joana dengan bingung.
"Kenapa malah sahutan hah hoh hah hoh sih??" Alvarez tertawa kecil, merasa tak habis pikir. "Ayo naik."
Joana sempat dibuat tertegun setelah melihat tawa Alvarez. "Kok ganteng?" ucapnya tanpa sadar.
"Iya?" sahut Alvarez yang tak sengaja dengar.
Joana yang tersadar langsung menggeleng kecil di detik selanjutnya. Dia memegang tangan Alvarez untuk membantunya naik karena motor pria itu yang cukup tinggi.
Diam-diam Alvarez mengulum senyum, saat dipuji ganteng oleh mbak crush. Hatinya dibuat berbunga-bunga karena pujian Joana.
Kalau ditanya suka atau tidak? Maka pria itu akan menjawab sangat menyukai Joana, bahkan sebelum anak kelas menjodohkan mereka berdua.
Sejak awal masuk menjadi seorang siswa SMA, pandangan Alvarez tak pernah lepas dari Joana Mahardhika yang mempunyai nilai plus tersendiri di matanya. Pada saat itu, Joana selalu sendiri dan sangat pendiam. Alvarez pun memberanikan dirinya untuk mendekati gadis itu. Awalnya dia tidak pede, namun respon Joana sangat baik kala itu dan menerimanya menjadi seorang sahabat. Dan sejak saat itu, Alvarez selalu menemani Joana dan selalu berada di dekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahar's Sibling
FanfictionMemiliki kakak kembar berparas tampan dan digandrungi kaum hawa sering membuat Joana elus dada dan merasa tertekan. Yang satu memiliki sifat posesif dan satunya lagi protektif, sangat cocok bukan? __________ "Kalo lo mau pacaran harus lapor ke gue...