P.o.v. Bayu
Aku terpaku melihat satu arah, diakah itu?, aku masih tidak percaya dengan penglihatanku, satu setengah tahun aku mencarinya, menunggu, berharap dia akan kembali, tetapi harapan itu siah siah, tetapi hari ini?, aku yakin do'a do'aku terkabulkan hari ini!, di Restoran yang menjadi tempat Meitingku bersama Client.
Tadi saat aku ingin beranjak, bersama Clientku, tampa sengaja aku melihatnya yang tengah tertawa dan bercekrama bersama seorang pria, rasanya begitu nyeri melihatnya, dia tidak pernah seceria, dan secerewet itu saat bersamaku.
Dari belakang aku melihat seorang tengah memeluk pria itu dengan sayang, tidak lupa mengecup pipinya sekilas, segera aku mengalihkan pandanganku kearahnya, Zakila, yah gadis itu Zakila, gadis yang sama dengan gadis yang aku temui di lift, di rumah sakit jiwa, tempat magang pertamaku, menjadi seorang Dokter, tapi sekarang fokusku pada usaha yang di bangung Kakek dan Ayahku dari nol, tapi sesekali juga aku ke rumah sakit , jika sahabatku Adrian, pemilik salah satu rumah sakit yang mempunyai banyak cabang di luar daerah, rumah sakit turun temurun, meminta bantuanku.
Raut wajah, Zakila biasa bisa saja malah dia tersenyum dan tertawa melihat keduanya.
Aku mengalihkan pandanganku, pada Clientku tadi, dia juga memandang satu arah, arah pandanganku tadi.
"Kau mengenal mereka?", tanyaku langsung.
Dia menolehkan pandangannya padaku, "Ya Rebeka!", jawabnya pendek.
Kami melihat kearah mereka secara bersamaan, kelihatannya kedua perempuan itu tengah tertawa terbahak bahak, sedangkan sang pria, tengah mempelototi mereka garang, tapi keduanya tidak peduli, malah semakin tertawa cekikika.
"Siapa dia?", tanyaku dalam hati.
"Permisi aku pergi!", kata Clientku, Joshua langsung bangkit dari duduknya, ada kemarahan di matanya, dia berjalan keluar dengan tegas.
Mungkin Joshua tidak sanggup melihat pemandangan yang terpampang jelas di depan kami, aku pun begitu, segera bangkit meninggalkan mereka, mengikuti Jos'.
Keduanya tidak tahu saat aku dan Jos', melewati meja gadisku, gadis Jos', Rebeka, ya aku ingat siapa dia, sahabat gadisku, walaupun kami hanya beberapa kali bertemu, tapi aku mengingatnya, keduanya tetap tertawa terbahak bahak, mendengar lelucon pria di tengah tengah keduanya, bisakah aku menggantikan posisi pria itu?, tidak tahukah dia aku sangat merindukannya di sini.
Aku dan Jos', berjalan kearah parkiran, menuju mobil kami masing masing, tampa berpamitan, kami hanya berpandangan dan masuk kedalam mobil masing masing.
****
Aku mendongakkan pandanganku dari arah Dokumen Dokumen yang ku baca di ruang kerjaku, di rumah Mom, ya sekarang aku berada di rumah kedua orang tuaku aku malas pulang keapartemen.
Aku melihat kearah jam dinding di ruang kerjaku, jam 2:30, pagi, Imsomnia, menyerangku, benginilah jika aku tidak bisa tidur maka aku melarikannya kepekerjaan kantor, bekerja secara gila gilaan, entah sampai kapan tubuhku akan menerimanya, tidur hanya empat jam selama sehari.
Ingatanku membawaku, kekejadian satu setengah tahun yang lalu, di mana perusahaan orang tua Tunanganku jatuh bankrut!, aku dan Ayahku ingin membantu menutupi keruguan perusahaan, yang cukup berjaya pada masa itu, tapi bantuan itu di tolak secara halus oleh Om Asmi, Ayah Andrea Tunanganku.
Jujur cinta untuk Andrea, tidak ada, hanya saja aku sudah menganggapnya adikku sendiri, aku menyayanginya.
Entah bagai mana ceritanya Andrea dan Ibunya mengalami kecelakaan yang menghilangkan nyawa Andrea, Ibunya yang lumpuh, Tante Jesika, masuk rumah sakit Jiwa, terlalu syok, kehilangan Anaknya satu satunya, Ayahnya Om Asmi, sakit sakitan, memikirkan Anak dan Istrinya yang sangat dia cintainya.
Perusahaan yang dulunya di ujung kebangkrutan, berhasil berdiri kembali di Hendel oleh Keponakannya Huzaifa Dlucky, laki laki Muslim, asal Jerman, sama dengan Om Asmi.
Zakila, sosok perempuan yang diam diam di inginkan Bayu, walaupun Bayu sudah bertunangan dengan Andrea, Zakila gadis pendiam dan misterius, gadis yang sama dengan gadis berpakaian pasien rumah sakit jiwa, yang di temuinya di lift, gadis ruangan khusus, gadis yang sangat baik hati, dan satu lagi perhatian, mengingat perhatiannya dulu, pada saat mereka masih bersama, bertemankah?, Bayu tidak bisa menjelaskan, apa hubungannya dengan Zakila dulu, yang jelasnya Bayu sangat kaget saat menemukan Zakila di ruangan khusus itu, marah, tapi kemarahan itu hilang seiring kepergian Zakila, tampa jejak, Bayu ingin Zakila tetap bersamanya, di sampingnya, siapapun dia dan bagai manapun dia.
Bayu juga sangat kaget melihat Zakila di acaranya dengan Andrea yang bergelayut manja di lengannya.
Saat pertama kali mendengar Zakila di nyatakan hilang, Bayu merasakan sebagian jiwanya ikut menghilang, Bayu tidak tahu harus melakukan apa?, Bayu sudah mencarinya kemanapun Zakila Silki Assaggaf, tetapi hasilnya nihil, orang suruhannyapun tidak menemukannya, sepupunya Hera yang nota benenya teman kampusnya juga tidak mengetahui keberadaannya, Hera juga mencarinya, tapi hasilnya tetap sama, nihil, dia tidak di temukan di mana mana.
Hingga hari ini Bayu melihatnya kembali, di depan matanya sendiri, tetapi Bayu tidak bisah melakukan apapun untuk itu.
Bayu tidak berhak atas Zakila, Bayu bukan siapa siapa di hidup Zakila, mungkin hanya teman, teman yang sudah sangat lama tidak bertemu, kata teman yang sudah terhapus seiring renggang waktu mereka tidak di pertemukan.
****
Tinggalkan jejak, walaupun Author tahu cerita Author belum bisa di katakan layak...
#Salamsayang...

KAMU SEDANG MEMBACA
Berserah Padamu ya Allah {Story 5}.
Ficção AdolescenteSabar dan terus bersabar itulah yang aku lakukan, mengapa semuanya menjadi begini, Ayahku sendiri, Menjebloskanku keRumah Sakit Jiwa!, Ayah berubah setela Umurku Menginjak 15 Tahun, sejak Bunda Meninggal karna Leokimia, kangker Darah yang sangat gan...