-20

4.2K 248 138
                                    

ƃuᴉpɐǝɹ ʎddɐɥ

Seharusnya laki-laki seusia kamu ini sudah tau kalau ada kalimat 'tidak boleh laki-laki sama perempuan berduaan didalam kamar'. ~ Algino Clarence~

✯✯✯

Arcya begitu kagum melihat gedung toko roti milik orang tua Kevin. Sederhana namun begitu nyaman kalau dilihat. Toko rotinya memang tidak besar, tapi isi di dalamnya benar-benar lengkap dan rapi.

Gadis yang sedang menggendong batita dua tahun itu mulai melangkahkan kedua jenjang kakinya memasuki area gedung yang sudah ada di hadapannya.

Tubuhnya langsung terasa dingin kala memasuki ruangan ini. Benar saja, ada banyak AC dimana-mana dan baunya pun begitu sejuk untuk menyambut para pelanggan yang datang kemari.

"Yaya, ni dina?" Tanya Ata, kedua mata bulatnya tak henti-henti menelusuri setiap sudut ruangan ini. Asing, itulah yang Ata rasakan.

"Ini tempat kerja baru Yaya. Kenapa, Ata gak suka ya?" Tanya Arcya mengusap lembut rambut hitam lebat anak itu.

"Uka, Yaya mo kelja diini?"

Arcya mengangguk pelan. "Iya, nanti Ata jangan nakal ya kalau Yaya lagi kerja."

Batita itu mengangguk kecil. "Ote Yaya."

Lalu Arcya kembali melanjutkan langkah kakinya menuju ketempat pemesanan.

"Permisi, maaf apakah ini benar toko roti milik orang tua kak Kevin?" Tanya Arcya pada salah satu pelayan yang ada disini.

Pelayan itu mengangguk pertanda iya. "Benar, ada keperluan apa ya mba?"

"Saya Arcya temannya kak Kevin. Kalau boleh, bisa minta tolong anterin saya buat ketemu sama orang tuanya kak Kevin?"

"Boleh mba, mari ikut saya."

Arcya mengangguk. "Terima kasih."

Kemudian Arcya langsung mengekori pelayan tadi memasuki sebuah ruangan. Entah ruangan apa ini Arcya tidak tau. Tapi sepertinya ruangan ini lumayan nyaman dan begitu rapi, seperti ruangan bos besar.

"Mba masuk saja kedalam. Nanti didalam ada ibu Ratih—mamanya Kevin, bu Ratih sudah menunggu mba. Kalau begitu saya permisi dulu," pamit sang pelayan tadi dengan begitu sopan.

"Iya, terima kasih," ujar Arcya.

"Ata, kita masuk kedalam ya. Nanti Ata jangan rewel kalau udah masuk, takutnya nanti ada yang marah sama Ata," kata Arcya memperingati Ata dengan begitu lembut.

Anak itu mengangguk. "Iya Yaya. Ata enda akal kok."

Arcya tersenyum manis sembari mengacak-acak rambut Ata. "Anak pinter."

Tok! Tok! Tok!

"Masuk," kata orang yang ada didalam ruangan itu.

Lalu Arcya pun berinisiatif langsung memasuki ruangan tersebut. Sebenarnya tadi pintu ruangan ini sudah terbuka walaupun sedikit, tapi Arcya tidak mau masuk begitu saja tanpa permisi terlebih dahulu.

PAINFUL LIFE [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang