ƃuᴉpɐǝɹ ʎddɐɥ
Kata ayah aku dulu, laki-laki itu harus menepati janjinya kalau dia ingkar berarti dia gak pantas di sebut laki-laki. ~Arcya Christa~
✯✯✯
Matahari sebentar lagi akan menyembunyikan dirinya, langit pun sudah berubah warna menjadi jingga. Yang itu artinya, hari sudah mulai malam.
Jam sudah menunjukkan pukul 17.20 sore tapi cowok bertubuh jangkung itu masih berada di sekolah ini seorang diri. Wajah tampannya begitu gelisah dan frustasi karena tidak menemukan sang kekasihnya. Kemana gadisnya itu?
Sudah beberapa jam yang lalu Aglen mencari keberadaan Arcya di sekolah ini, tapi hasilnya nihil—tidak ada tanda-tanda keberadaan Arcya sama sekali.
"Arcya, lo kemana sih!" Aglen mengusap wajahnya kasar.
Lalu, tangan kekarnya merogoh saku celananya mengambil benda pipih untuk menghubungi seseorang. Tadi, Aglen sudah beberapa kali mengirim Arcya pesan bahkan sampai menelponnya beberapa kali, tapi ponsel Arcya tidak aktif.
"Halo ma."
"Kenapa? Kamu dimana, kok belum pulang?" Tanya Galuh di sebrang sana.
Yeah, Aglen menelpon mama-nya karna hanya mama-nya lah yang belum ia kabari. Pasalnya, Aglen sama sekali tidak tau orang-orang terdekat Arcya. Setau Aglen, Arcya itu tidak punya teman, keluarga juga sudah tiada, saudara pun Arcya tidak punya.
"Arcya udah pulang belum ma?"
"Belum, emang Arcya kemana? Gak ada sama kamu?"
Aglen semakin di serang panik. Belum pulang? Jadi, kemana gadisnya itu?
"Gapapa ma, nanti kalo Arcya udah pulang kabarin Aglen."
Tutt..
Tanpa menunggu jawaban dari sang mama, Aglen langsung memutuskan panggilan telponnya. Tidak ada waktu lagi sekarang untuk berbasa-basi, yang ia pikirkan saat ini hanyalah Arcya dan Arcya.
Oke, Aglen. Sekarang coba cek kembali semua ruangan yang ada di sekolah ini. Jangan ada satu ruangan pun yang tertinggal.
Tak mau buang-buang waktu lagi, cowok yang masih berseragam SMA itu berlari cepat mengecek kembali semua ruangan yang ada di sekolah ini. Mulai dari ruang Tata Usaha, ruang Kepsek, UKS, perpustakaan, Toilet, rofftop, semuanya sudah ia cek tapi hasilnya tetap sama—nihil.
Tapi ada yang janggal, ada satu ruangan yang belum Aglen cek. Gudang. Yeah, gudang belakang sekolah. Dengan cepat cowok itu berlari menuju ke tempat yang akan ia tuju.
Sesampainya disana, suasana sunyi karena hari pun sudah mulai malam di tambah lagi tidak ada orang disini. Aglen perlahan mendekat, kemudian dengan kasar Aglen menggedor-gedor pintu kayu itu.
"ARCYA! LO ADA DI DALAM? ARCYA, JAWAB GUE! LO ADA DI DALAM KAN?!"
"ARCYA CHRISTA!"
"ARCYA!"
Seperti layaknya orang kerasukan setan, Aglen terus menerus menggedor-gedor pintu itu tidak peduli dengan tangannya yang terasa sudah mulai sakit dan memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAINFUL LIFE [TERBIT] ✓
RomanceArcya Christa, cewek yang berpenampilan paling rusuh ini selalu menjadi objek bullying di SMA Clarence. Cibiran dan kata-kata kasar sudah menjadi makanan sehari-harinya. Arcya tidak mempermasalahkan itu semua. Kalaupun ia melawan, ia tidak akan pern...