-15

4.3K 253 76
                                    

ƃuᴉpɐǝɹ ʎddɐɥ

Percaya sih. Lagian mana ada yang mau sama cowok kek dia. ~Galuh Clarence~

Author be like: Sini sama aku ajaa!

✯✯✯

Baru saja kedua pasang sejoli itu masuk ke dalam rumah bertingkat dua ini, mereka tiba-tiba saja langsung di sambut dengan semburan ocehan dari Galuh selaku wanita yang melahirkan Aglen.

"Kamu dari mana aja sih, kok lama banget. Kan tadi mama udah bilang cepetan! Gara-gara kamu mama sama papa jadi telat tau gak. Awas aja kalau kamu gak becus jagain Ata!" Sembur Galuh menyerocos tanpa henti.

Aglen mengusap-usap kedua telinganya karena terasa panas mendengar ocehan dari mamanya itu. "Udah ma?"

"Benar-benar anak kurang ajar kamu. Seneng kamu dengerin mama marah kek gini!" Galuh hendak mendekat ke arah Aglen tapi ditahan oleh pria di sampingnya yang berstatus sebagai suaminya itu.

"Apasih pa!" Sentak Galuh. Sepertinya sifat Aglen menurun banyak dari mamanya bisa dilihat sekarang. Mamanya itu cerewetnya minta ampun dan emosian juga. Sama seperti anak sulungnya.

"Gak malu dilihat sama teman Aglen?" Tanya Gino—papa Aglen.

Seketika mata Galuh kini tertuju pada gadis cantik dan mungil di samping Aglen. Galuh baru menyadari keberadaan gadis itu. Barulah habis itu Galuh menetralkan kembali raut wajahnya.

"Kamu siapa?" Tanya Galuh pada Arcya.

"Temen Aglen ma," jawab Aglen karena ia tau kalau Arcya masih terlalu takut untuk menjawab.

"Mama tanya sama dia bukan sama kamu!"

Sudahlah, diam lebih baik. Dari tadi perasaan Aglen di salah-salah terus, heran.

"Nama kamu siapa? Kok bisa sama Aglen?" Tanya Galuh dengan nada lembut.

"Aku Arcya tante," kata Arcya tersenyum manis walaupun ia merasa masih sedikit canggung.

"Ohh Arcya. Pacar Aglen ya?"

"Aku adik kelas kak Aglen tante."

"Percaya sih. Lagian mana ada yang mau sama cowok kek dia." Galuh melirik sinis kearah Aglen.

"Maksud mama apa ngomong kek gitu? Ngatain Aglen jelek, iya?"

"Udah gak usah berantem," tegur Gino yang sedari tadi hanya diam akhirnya berbicara juga.

"Arcya, kamu kok bawa tas besar banget. Memang isi didalamnya apa? Duit?" Tanya Galuh pada Arcya sembari melirik tas yang lumayan besar yang ada di samping kanan Arcya.

"Rumah Arcya kebakaran ma. Jadi Aglen mau bantu Arcya buat tinggal di apart Aglen," jawab Aglen.

Arcya menunduk kala Aglen menjawab seperti itu, ia merasa tidak enak karena menyusahkan Aglen. Disisi lain ia juga takut kalau kedua orang tua Aglen tidak mengizinkan Arcya untuk tinggal di apart Aglen.

"Lho, emangnya orang tuanya mana?" Tanya Galuh.

"Orang tua aku udah meninggal tante," kata Arcya.

PAINFUL LIFE [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang