ƃuᴉpɐǝɹ ʎddɐɥ
Lo emang pacar gue, tapi dunia gue bukan cuma tentang lo aja. ~Aglen Felix Clarence~
Orang biasa kayak aku ini kena air hujan udah biasa, kalau orang kayak kakak kena air hujan baru gak biasa. ~Arcya Christa~
✯✯✯
"Darimana aja kamu?" Tanya Galuh sinis.
Aglen yang baru saja memasuki kamar Arcya pun sontak berhenti melangkah. Cowok itu berdiri tepat di hadapan Galuh.
"Tadi bantu Celine beres-beres di apart-nya."
"Kok lama banget?" Tanya Galuh menatap sang anak curiga.
Aglen berdecak malas. "Arcya kenapa bisa sakit gini?" Tanya Aglen mengalihkan pembicaraan.
"Kamu pikir aja sendiri! Arcya pulang jalan kaki sambil hujan-hujanan sampai di rumah, apa kamu pikir setelah itu Arcya gak bakalan sakit?" Galuh menatap nyalang anaknya dengan kedua tangan di pinggang.
"Tadi kan Aglen udah bilang sama Arcya pulangnya naik taksi aja, kenapa malah jalan kaki sih!" Aglen berdecak sebal, gara-gara Arcya dirinya lah yang jadi sasaran kemarahan Galuh. Menyebalkan!
"Kamu pikir di hujan-hujan deras kek tadi ada taksi lewat? Gak ada Aglen, mikir!" Sentak Galuh. "Terus kenapa kamu gak mau nganterin Arcya pulang?"
"Tadi Aglen mau bantu Celine bawa barang-barangnya ke apart, jadi sekalian aja Aglen antar Celine pulang," jelas Aglen.
"Mama tanya sama kamu. Yang pacar kamu itu sebenarnya Arcya atau Celine? Arcya kan?" Tanya Galuh tanpa di sahuti oleh Aglen. "Tapi kenapa kamu malah lebih peduli sama Celine daripada pacar kamu sendiri?"
Aglen menghembuskan napas beratnya. Cowok itu melirik kearah Arcya sebentar yang sedang terbaring di ranjang dengan mata yang terbuka. "Mending sekarang mama keluar, Aglen mau bicara berdua sama Arcya," suruh Aglen.
"Gak usah coba-coba marahin Arcya! Yang salah disini itu kamu, bukan Arcya!" Sentak Galuh karena ia sudah tau betul bagaimana sifat asli anak sulungnya ini.
"Iya ma."
Setelah melihat punggung Galuh menghilang, barulah Aglen membalikkan badannya menghampiri gadisnya. Ya, gadisnya!
Cowok itu melepaskan jaket hitam yang melekat di tubuhnya, lalu ia langsung duduk di pinggiran kasur Arcya.
"Masih sakit?" Tanya Aglen dingin.
Arcya menggeleng lemah. "Udah mendingan kok."
"Kenapa gak pulang naik taksi?" Tanya Aglen.
"Gak ada taksi yang lewat kak, jadi aku pulang jalan kaki aja," ujar Arcya sedikit takut.
"Kenapa gak nelpon gue?"
"Aku takut ganggu kakak."
"Mau ganggu atau enggak, tetap aja kalo ada apa-apa hubungin gue. Lo tau kan kalo lo kenapa-napa pasti mama marahnya ke gue," kata Aglen sedikit mengeraskan nada suaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAINFUL LIFE [TERBIT] ✓
RomansaArcya Christa, cewek yang berpenampilan paling rusuh ini selalu menjadi objek bullying di SMA Clarence. Cibiran dan kata-kata kasar sudah menjadi makanan sehari-harinya. Arcya tidak mempermasalahkan itu semua. Kalaupun ia melawan, ia tidak akan pern...