01 : percakapan kita

2.6K 307 21
                                    


Dengan Sederhana
© 2021, SAMUELSAID

Dengan Sederhana© 2021, SAMUELSAID

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


song | piul - sederhana






Sore ini di depan rumah tepatnya di kursi kayu berbataskan meja kecil ditengah, ada dua insan yang tengah sibuk pikirannya masing-masing. Bingung harus memulai percakapan dari mana. Oh iya sebagai pengingat, nama mereka Jennie dan Jisoo.


"Uhm, saya..."

"Jangan terlalu baku. Pakai 'aku' aja gakpapa" Sergah Jennie cepat. Merasa agak kurang nyaman karena Jisoo selalu menggunakan kata-kata baku kala bicara. Dia ingin susana jadi lebih santai saja.

"Iya. Jadi, kamu mau pacaran sama aku?" Tanya Jisoo mengulang perkataan Jennie sekitar satu jam yang lalu sewaktu masih di sekolah.


Jennie menggaruk pipinya sembari mengangguk.

"Iya, maaf ya kalau ngagetin. Sebenernya ini cuma dare aja dari temen-temen. Kalau kamu gak mau gakpapa" Bilang Jennie.

Jisoo terlihat tersenyum tipis. Kemudian menunduk sambil tetap menahan dua sudut bibirnya tertarik. "Gakpapa, emang buat berapa lama?"

Mata Jennie dan Jisoo bertemu.

"A-anu, buat satu bulan"


Jennie dan Jisoo aslinya dua manusia yang sama. Tidak istimewa yang sampai jadi incaran banyak orang di sekolah. Mereka insan biasa. Sederhana dan seadanya. Jennie dari kelas MIPA 2, dan Jisoo dari kelas Bahasa.


Walau jujur memang lingkungan main Jennie dipenuhi orang-orang yang sebutannya 'famous' Tapi Jennie tidak nakal kok. Kalau ikut pesta aja pas lampunya udah mulai remang-remang terus lagu dj disetel, dia bakal langsung tancap gas pulang.


Nah, tadi siang Jennie main permainan remaja yang sering dimainkan banyak orang. Di satu tantangan, temannya memberi dare untuk Jennie berpacaran dengan orang yang terakhir keluar gerbang. Katanya karena Jennie gak pernah pacaran, padahal kan remaja.

Dan yah hari itu Jisoo ekstra tenis meja, dan keluar paling terakhir karena sempat pakai acara ke toilet.



"Um. Kamu pernah punya pacar?" Jennie memulai topik lain.

Jisoo bergeleng. "Belum. Ini yang pertama buat saya, eh maksudnya buat aku. Jadi aku minta maaf kalau kurang pengalaman" Jawabnya dengan suara lembut.

Beneran deh, baik Jennie atau Jisoo. Suara mereka lembut dan tenang.

Cocok ya.


Kini Jennie membuang nafasnya lega. Bahunya merosot usai tegang sedari tadi. Dia pikir dia satu-satunya yang kurang pengalaman.

"Aku pikir kamu udah pernah. Ini juga yang pertama kok buat aku"

Lagi-lagi kepala Jisoo mengangguk.


"Karena kita masih sama-sama SMA, maaf kalau mungkin aku gak bisa mbeliin yang mahal-mahal" Kata Jisoo langsung dibalas cepat oleh Jennie yang setuju betul. Bahkan cewek yang lebih kecil itu sampai refleks menaikkan telunjuk.

"Yaampun, untung kita sama. Aku tadi udah mikir macam-macam tentang biaya yang kita keluarin nanti. Soalnya aku lihat temen-temen kalau pacaran pada keluar duit banyak he he" Balas Jennie.


Jisoo terkikik.

Dia berdehem sebelum memindahkan topik lain lagi. "Ngomong-ngomong kamu kalau jajan makan diluar sering dimana?" Jisoo samar menebak mungkin keluarga Jennie sering pergi ke restoran yang bagus.

"Ah aku kalau jajan paling nasgor aja, atau pecel lele. Yang kaki lima pokoknya, kalau restoran-restoran gitu pas ayah ulang tahun" Jawab Jennie tersenyum. Menunjukkan kekhasannya yang manis. Ternyata kalau sudah santai, jadinya dia bersemangat sekali kalau cerita.

Gantian Jisoo yang bernafas lega. Wah mereka benar-benar sama.



Topik terus berlanjut. Sampai matahari sudah mau mengucapkan selamat tinggal, Jisoo pamit pulang. Mungkin untuk mengenal Jennie lebih dekat, dia bisa gunakan hari-hari berikutnya.

"Eh sebentar, boleh tuker nomor telfon gak?" Pertanyaan Jennie di setujui Jisoo.


"Oh iya Jisoo"

"Ya?" Jisoo menaikkan kaca helm motornya. Motor jadul doang, gakpapa. Yang penting masih bagus dan bisa nyaman kalau dibuat mbonceng calon pacar.

"Hehe enggak. Jangan dianggap beban ya, pacaran kita sederhana aja gakpapa kan?"


Kali ini senyum Jisoo lebih lebar.

"Iya, Jennie"






Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


info: ini cerita ringan,
beberapa chapter bisa aja
isinya pendek bisa panjang

dengan sederhana • jensooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang