05 : cemburu

1.2K 237 21
                                    


song | bob ft bruno mars -
nothin' on you



Siang ini Jennie nemenin Jisoo beli peralatan buat praktek besok. Di perjalanan pulang Jisoo mencoba lewat jalan yang berbeda. Berniat nyari suasana baru. Jennie tentu menikmati.


Mereka melipir sebentar di toko sekitaran buat beli air putih, haus.

Tapi pas keluar toko, Jennie menjerit gemas karena kucing di dekat sana. Dia reflek menarik-narik lengan Jisoo dan menunjuk kucing itu dengan penuh semangat.

"Jisoo, lihat lihat, kucing!"


Mereka berjongkok. Mengelus kucing warna putih abu-abu itu yang manja sekali.

Pemilik toko mengintip dan mengatakan pada keduanya bahwa kucing itu kucing jalanan. Sesekali mampir dan minta makan, tidak ada yang ngurus. Memang sih, dari bulu nya agak kelihatan kotor.


Jennie cemberut menatap Jisoo. "Kasihan"

Jisoo mengangguk. Dia memperhatikan betapa Jennie suka dan prihatin dengan kucing ini, tiba-tiba muncul sebuah ide.

"Gimana kalau dirawat?"

Jennie baru mau senang, terus jadi sedih. "Ayah alergi kucing" Dia mengerucutkan bibir. Membuat Jisoo membatin lucu.


"Dirawat di aku aja. Aheng punya kucing juga di rumah"

Mata Jennie berbinar. Kentara sekali senangnya. "Emang gakpapa? Tapi boros gak biayanya?" Jisoo terkekeh. "Enggak, irit kok. Makan bisa pakai makanan sisa warung, banyak. Kalau mandi juga gak setiap hari. Yang penting bersih" Jawab Jisoo di balas oh ria oleh Jennie.


Akhirnya mereka sepakat. Pemilik toko juga senang melihat mereka berdua. Jennie pelan-pelan menggendong si kucing, beruntung ternyata si kucing ini lumayan suka kalau di pegang-pegang jadi tidak riwuh.


"Mau kamu namain siapa? Aku gak ada ide" Bilang Jisoo.

Jennie melirik langit. "Butem!"

"Eh? Butem bukannya singkatan dari Bucin Temen?"

Lagi bibir Jennie maju. "Tapi aku suka" Jadilah mana bisa Jisoo melayangkan kata 'Tidak' Dia hanya bisa tersenyum dan mangut-mangut.



[]



"Pokoke dijogo seng tenanan kowe lho pak, Ji, Heng. Emoh aku nek Bucin munggah mejo opo nyolong iwak nggo dodolan" Kata ibu pas lewat. [Pokoknya dijaga yang bener kamu pak, Ji, Heng. Gak mau aku kalau Bucin naik meja atau nyuri ikan yang dibuat jualan]

Bapak Jisoo mencibir sembari bergumam lalu berteriak. "Jenenge Butem, uduk Bucin!" [Namanya Butem, bukan Bucin]


Jisoo terkekeh sementara Jennie, Aheng dan bapak sibuk mengelus-elus Butem. Siapa sangka rupanya bapak Jisoo juga semangat atas kedatangan Butem di rumahnya, bapak pecinta hewan.


Jennie mengecek ponselnya saat ada notifikasi, ah cuma pesan dari temannya. Tapi dia agak kaget kala matanya mengetahui jam sudah sangat petang.

dengan sederhana • jensooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang