song | jason ranti - koko woyoo
Berhubung hari ini adalah hari ulang tahun Jennie. Dia sudah merencenakan untuk memasak beberapa resep yang dia temukan di internet lalu memberikannya pada ayahnya, ibu lalu Jisoo.
Jisoo tentu kaget saat tau ternyata Jennie ulang tahun mendekati minggu ke-3 hubungan mereka. Tentu saja cewek itu langsung siap menerima permintaan pacarnya kala mau ditemani belanja.
Aktivitas mereka belanja sungguh menyenangkan. Karena rupanya mereka punya kesamaan dalam menawar harga: tawar semurah mungkin! Hahaha. Beberapa kali para penjual meliriki mereka sinis. Tapi tidak mereka pedulikan.
Sampai di rumah, Jisoo turut serta membantu. Sesekali mereka bergurau, kadang Jennie iseng menyoreti lengan Jisoo dengan tepung.
Tapi Jisoo tidak balas dendam, dia hanya senyum nerima perlakuan pacarnya.
"Ini masakanku nanti aku bungkusin ya buat keluarga kamu" Bilang Jennie hampir ditolak Jisoo. "Eh gak usah Jen"
Tapi Jennie tetap keukeuh alhasil Jisoo tidak bisa melawan. Jennie membungkus lagi satu wadah isi teriyaki. Lalu diberi catatan.
"Buat siapa emang?" Tanya Jisoo melirik. Jennie terkekeh, meletakkan telunjuk di mulut lalu berjinjit untuk membisiki telinga pacarnya.
"Buat Butem he he"
Ketawa ketiwilah mereka berdua.
Ditengah tawa itu, ada suara manusia wanita mengintrupsi. "Duh romantisnya anak remaja"
Jennie menghentikan apapun itu aktivitasnya. Melebarkan mulut dan mata lalu berlari mendekati wanita paruh baya disana. Ibunya tersayang rupanya yang berkata tadi.
"Ibuuuu" Ujarnya sebelum akhirnya suara Jennie teredam di bahu sang ibu.
Ayah tersenyum, memilih mendekat ke Jisoo.
"Tuh lihat, lagi temu kangen. Pasti habis ini sibuk nggosip. Saya aja yang mbantuin kamu masak ya Ji" Kata ayah Jennie.
Jisoo terkekeh mengangguk.
Beberapa menit, makanan dan kue yang tidak begitu dihias mewah sudah lengkap ada di meja. Jennie kentara sekali jika bahagia. Tentu bahagia, dihari spesialnya ini ada kedua orangtuanya. Ada Jisoo pula, yang belakangan sering membuatnya senang.
Ayah ibunya memberi Jennie hadiah baju dan buku-buku novel.
Sedang Jisoo tidak membawa apa-apa. Bukannya tidak punya hadiah, tapi hadiahnya berbeda. Dan dia memang gak berniat memberi tau Jennie.
Dan Jennie tidak menagih, karena sungguh lebih dari apapun dia tidak butuh hadiah. Apalagi yang mahal-mahal. Bisa menikmati kebersamaan seperti ini saja sudah bikin hati adem.
"Ayo tiup lilinya, Jen" Ucap ibu mencium pipi anaknya.
"Berdoa dulu berdoa dulu" Sergah ayah disetujui semua.
Jennie menutup matanya. Dia berdoa semoga hidup baik-baik saja. Bukan hanya untuk dirinya, tapi untuk semua. Terlebih orangtuanya.
info:
lanjut, hari ini double up
KAMU SEDANG MEMBACA
dengan sederhana • jensoo
FanfictionAku ingin mencintaimu dengan sederhana. © 2021 SAMUELSAID