Beberapa hari setelahnya, Jennie dan Jisoo masih normal saat berada di sekolah. Walau Jennie sadari, dia beberapa kali curi pandang ke ruang olahraga. Tempat dimana Jisoo sering habiskan kala jam istirahat dengan bermain tenis meja bersama temannya.
Jisoo juga sama tapi bedanya karena memang kebetulan ada kesempatan, bukan seperti Jennie yang sengaja.
Sekarang contohnya, dia memang niatan awal keluar kelas karena ke toilet. Tapi dia melihat Jennie lewat membawa tumpukan buku kala selesai urusan toilet. Tentu Jisoo langsung menawarkan bantuan.
Jadi begini toh rasanya pacaran.
Jujur saja Jennie dan Jisoo masih canggung, sesekali bicara mereka masih kagok dan terbata. Gugup dan malu. Tapi itu hanya awal-awal, karena beberapa menit setelahnya mereka jadi mencairkan suasana dengan baik.
"Kamu nanti pulang sekolah ada tambahan apa, Jennie?" Tanya Jisoo sembari mengembalikan buku-buku sesuai raknya.
Jennie berdehem berpikir. "Aku ada kumpul osis. Kenapa Ji?"
Tersenyumlah Jisoo. Dia mendekat lagi, mengambil buku yang tersisa untuk di kembalikan. "Enggak, mungkin pulang sekolah kamu mau jajan bareng aku gak? Aku ada duit lebihan" Balas Jisoo.
Jennie menggulum bibirnya.
"Boros gak?"
Tangan Jisoo melayang-layang di udara. "Nggak kok. Tenang aja" Hal itu memancing senyum manis dari Jennie. Dia mengangguk malu, sebelum akhirnya mengacungkan jempol. "Oke. Tapi tunggu aku selesai kumpul osis ya"
[]
Jisoo duduk di luar pos satpam. Hanya memainkan ponselnya sekedar buka tutup galeri saja, karena lagi hemat paketan. Dia juga sempat berbincang sebentar dengan pak satpam, lalu sekarang sendiri saja.
Tak lama gerombolan osis mulai nampak. Jennie tersenyum menghampiri Jisoo dengan lari-lari kecil. "Lama ya?" Tanya Jennie ngos-ngosan.
Jisoo bergeleng. "Enggak. Mau langsung jalan?" Ajak Jisoo di setujui Jennie.
Jisoo mengarahkan laju sepeda motornya ke warung bakso pinggiran kota. Sepanjang perjalanan, Jennie cuma diam menikmati angin, dan Jisoo fokus mengendarai. Kalau ini tidak canggung, karena memang keadaannya Jisoo sedang berkendara.
Tidak perlu mencari topik pembicaraan, kan lebih enak bicara kalau sambil duduk dan suaranya jelas. Ketimbang bicara teriak-teriak dan bising suara kendaraan.
"Mas, pesen bakso nya dua ya"
"Ji, aku mie ayam aja" Koreksi Jennie kala melihat daftar menu di dinding. Kebetulan sekali makanan kesukaannya: mie ayam, disini harganya juga lebih murah.
Jisoo ber-oh ria. "Bakso satu sama mie ayam satu, mas"
"Oke. Minumnnya?"
"Teh anget dua"
"Oke monggo duduk"
Jisoo dan Jennie duduk berhadapan. Keduanya tersenyum, ini bisa dibilang kencan pertama. Karena hari-hari sebelum ini hanya mereka habiskan dengan chat atau sekedar bertemu sebentar di sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
dengan sederhana • jensoo
FanfictionAku ingin mencintaimu dengan sederhana. © 2021 SAMUELSAID