17

14.8K 1.3K 46
                                    

Al sudah cape mengalah terus-menerus, ia manusia bukan anjing yg patuh pada majikan.

dgn menatap datar Jo, Al berdiri dan berhadapan dgn Jo.

"gua cape butuh sendiri" ucap Al lalu melangkah lebar ke arah pintu utama.

melihat kemana arah yg Al tuju, Jo langsung berujar dengan nada yg sangat dingin.

"kemana?" tanya Jo tegas.

"pulang" jawab Al tanpa menoleh ataupun berhenti sebentar untuk menjawab pertanyaan Jo.

dgn tiba-tiba tangan Al dicekal dgn erat oleh Jo dan membawa masuk kembali Al lalu mencekiknya tanpa ampun.

Al bahkan sangat kelabakan dgn perlakuan Jo yg tiba-tiba, ia butuh pasokan udara tapi seperti nya Jo tidak berniat melepaskan cekikan nya.

"J-jo" lirih Al tergagu dan setelah nya tak sadarkan diri.

tidak ada ekspresi apapun selain wajah datar Jo yg ditunjukkan, lalu ia membawa Jo ke kamar Al yg berada di mansion nya.

Jo memanggil dokter khusus keluarga nya, dokter bilang hanya pingsan beberapa jam akan sadar kembali, tetapi Jo juga di wanti-wanti karna perlakuan tersebut bisa saja Al tak selamat.

setelah kepergian dokter, Jo hanya duduk di sin gle sofa yg berada dikamar saat ini, ia hanya memandang Al yg terbaring lemas dikasur.

Jo tidak ingin Al memberontak seperti tadi, Al harus dalam pengawasan nya, belenggu hidupnya, dan akan selalu berada disisinya.

egois? Jo tak menampik hal itu.

ia mempunyai prinsip jika Al tidak bisa ia miliki maka orang lain yg ada didunia ini pun juga tidak bisa memiliki Al.

hanya dua jam dan Al sudah tersadar dari pingsan nya, ia mengernyit tat kala bagian tenggorokan nya begitu sakit, ia baru ingat Jo lah yg telah melakukan ini.

"minum" suruh Jo tiba-tiba sambil menyodorkan segelas air putih.

Al dgn sangat amat datar menatap Jo yg nyaris membunuhnya dgn perlakuan nya itu.

dgn tertatih  Al bangun dari tidurnya dan langsung keluar dari kamar nya itu untuk menuju kamar Jo yg ada Gio menunggu nya disana.

Jo yg mendapati Al mengabaikan nya lagi lantas melempar gelas yg ia pegang tadi, kini sudah hancur merata saking kuatnya Al melempar gelas itu.

keesokan harinya Al hanya mengurusi Gio saja, mulai dari menyuapi, menyiapkan pakaian untuk Gio, dan bermanja dgn Gio di kamarnya.

Jo gerah, sangat gerah. Ia terbakar panas sekali rasanya, ketika Jo mencoba untuk bebricara pada Al yg dibalas hanya tatapan datar darinya sedangkan Gio, Al menatap Gio penuh kasih sayang.

ingatkan Jo untuk mengusir Gio dari mansion ini.

dan sekarang apa yg ia lihat? Al menciumi wajah Gio berkali-kali membuat Gio tampak terkikik geli sekaligus senang.

fuck!

besoknya, Jo sudah membuat rencana untuk mendapat atensi Al kali ini.

ya, dia membuat rencana untuk memakan makanan super pedas dan nanti perutnya akan korslet karna Jo sangat antii dgn pedas.

ah, mudah sekali rasanya walaupun ia tersiksa tetapi demi merebut seluruh atensi Al ia akan melakukan apapun.

karna ia sudah menyuruh baeahan nya untuk membeli makanan apapun yg penting pedas.

sekarang makanan itu sudah berada di depan nya, ia memakan mulai dari pizza yg super hot, spaghetti carbonara, dan mie samyang ghost pepper yg terkenal dgn kepedasan nya level gila.

karna sudah tak kuat lagi dan perutnya seperti nya sudah mulai panas dan melilit, ia berhenti lalu minum sebanyak nya.

lihat saja dgn Jo yg sudah berkeringat dingin dan hidung nya yg sudah meler, bahkan mata nya pun berkaca-kaca karna saking pedasnya.

"buang itu semua" suruh Jo pada bawahan nya.

Jo berlari kecil menuju kamar Al dan mandi untuk menghilangkan keringat nya dan berbaring lemah.

karna perut Jo yg sudah panas dan seperti diremas, sakit sekali rasanya.

seharian Jo hanya berada dikamar dan terbaring lemah.

Al yg menuruni tangga dan tak mendapati Jo yg biasanya pada jam segini berada disofa.

"hey" panggil Al pada bawahan Jo.

"dimana Jo?" tanya Al.

"Tuan Muda sedari tadi tak keluar dari kamar tuan, bahkan tadi dibawakan makan siang tapi tak ada jawaban" ujar nya.

Al mengernyit, bagaimana keadaan Jo didalam sana? astaga!.

dengan berlari cepat, Al langsung menggedor pintu kamar nya yg didalam nya pasti ada Jo.

Al buru-buru mengambil kunci cadangan yg ada dikantong nya dan membuka dgn tergesa-gesa.

yg pertama kali Al lihat adalah Jo yg memegang perut nya meringkuk kesakitan dan tubuhnya tenggelam dgn selimut tebal.

Al mendekati Jo dan mengelus rambut Jo yg basah karna keringat dari ia menahan sakit diperut nya.

"Jo" panggil Al.

"Al" lirih Jo.

Al tidak bisa melihat Jo yg kesakitan seperti ini bahkan mata nya pun sayu.

dgn cepat Al menelfon dokter keluarga Aden dan setelah diperiksa Jo hanya sakit perut karna makanan yg dikonsumsi Jo pedas dan kadar kepedasannya melebihi level pada umum nya.

kini Al menyuapi Jo dgn bubur, tampak wajah Jo yg sangat pucat pasi.

sedangkan Jo, ia berhasil karna bisa kembali merebut atensi Al.

persetan dgn sakit perutnya, yang terpenting adalah Al tidak mengabaikannya dan peduli padanya.

"kapan kamu makan pedes?" tanya Al.

"tadi" jawab Jo yg masih setia memandangi Al.

"udah tau konsekuensinya begini, kenapa malah dimakan?"

"gatau nyobain aja rasanya gimana"

Al mendengus mendengar perkataan Jo, yg hanya berdasarkan penasaran.

"gausah konyol, gaada lagi kamu makan pedas-pedasan." perintah Al yg hanya dijwb anggukan lah dari Jo.

padahal jauh dilubuk hatinya ia senang karna rencana nya berhasil seratus persen dan yg paling penting adalah Al memperhatikan nya.

setelah selesai mereka kembali ke kamar Jo yg ada Gio tengah berbaring santai.

"Gio tiduran nya yg bener" ucap Al.

Gio mengernyit kala ada Jo, pikirnya padahalkan Jo tengah diabaikan oleh Al. Ah padahal ia ingin selalu berduaan dgn Al.

Al membantu Jo untuk berbaring dan menarik selimut lalu menyelimuti Jo.

setelah beberapa menit, Jo tertidur sedangkan Gio sedari tadi menguap tapi ia paksakan untuk menonton.

Al yg mengetahui itu langsung mematikan tv dan menyuruh Gio untuk tidur disamping Jo.

"gausah maksain, tidur" suruh Al pada Gio.

"gendong uncle" ujar Gio dgn tangan nya yg sudah ia rentangkan.

Al menggendong Gio dan memutarkan tubuhnya ditambah menepuk pelan punggung Gio supaya cepat tertidur.

tanpa ada yg mengetahui bahwa Jo sedari tadi memandangi Al dgn tatapan damba tak lupa dgn senyum lembut.

"milikku, milik Joregras."

Love Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang