23

15.5K 1.2K 25
                                    

malam pun tiba, mereka bersantai diruang kekuarga nya.

karna memang sudah begitu larut, akhirnya Al pamit untuk tidur duluan.

"aku tidur duluan ya, jangan terlalu larut." pringat Al, Jo dan Gio tidak menjawab hanya saja menatap Al sampai masuk ke dalam kamar mereka.

setelah Al sudah menutup pintu kamar, Jo dan Gio langsung saja mempersiapkan perlatan ps dan memainkan video game dgn volume yg cukup mengganggu.

bahkan jam pun sudah menunjukkan 00.14 tapi Jo dan Gio masih terus asyik bermain, tanpa menyadari Al yg berada dibelakang nya sambil bersedekap dada.

remot tv berada tepat didepan Al, ia langsung saja mengambil remot itu dan mematikan tv didepan nya.

Jo dan Gio sama-sama menoleh ke belakang, terkejutnya mereka karna melihat Jo yg bersedekap dada dan muka bantal dgn tatapan nya yg datar.

"jam berapa ini? ga denger tadi aku bilang apa?" tanya Jo beruntun dgn datar nya.

"masuk kamar" suruh Al.

akhirnya paman dan keponakan itu berjalan beriringan sedangkan Al mengambil Tupperware yg ada dikulkas, untuk persiapan supaya tidak turun lagi kebawah.

yg pertama Al lihat adalah Jo dan Gio yg sudah terbaring dgn tengah-tengahnya yg mereka kosongkan untuk Al.

Al naik ke kasur dan menyelimuti dirinya sendiri lalu tidur telentang dgn tangan yg bersedekap pada dada.

Jo dan Gio saling tatap, mereka tidak bisa tidur seperti ini, dua tahun yg lalu ia tidak bisa tidur nyenyak karna tidak ada pelukan Al waktu itu.

Jo menyuruh Gio untuk memanggil Al yg sudah menutup matanya dgn gerakan isyarat.

"uncle" panggil Gio.

tak ada jawaban, Al juga masih kesal karna mereka berdua tidak mendengarkan apa kata Al.

hening, Al tidak tidur ia hanya menutup matanya saja, sedangkan Jo dan Gio kini gelisah karna sedari tadi mencoba tidur tetapi sangat susah.

dan sampai pada puncaknya, Jo dan Gio yg menangis dalam diam, Al hanya mendengar mereka menarik ingus tandanya mereka berdua menangis.

Al membuka matanya dan melihat paman dan keponakan itu kini mengucek matanya yg berair.

"Al"

"uncle"

Al menghapus air mata serta ingus Jo sebaliknya dengan Gio.

"makanya tadi kan aku udah bilang, jangan terlalu malem" ujar Al.

"udah tidur" suruh Al.

Al merapihkan selimut nya dan tak lupa menyelimuti dua bayinya ini.

seperti biasa dgn posisi nya yg berada ditengah, kedua tangan Al dijadikan bantal oleh mereka berdua ditambah mengelus rambut nya.

pagi pun menjelang, Al sudah siap untuk pergi ke dokter sedangkan Jo dan Gio masih tertidur pulas.

"hey bangun" ujar Al sambil menepuk pipi mereka dgn pelan.

"abis mandi langsung turun kebawah"suruh Al.

Jo dan Gio memasuki kamar mandi, sedangkan Al turun kebawah untuk menyiapkan keperluan yg akan dibawa.

Al duduk dikursi sambil menunggu Jo dan Gio, seperti biasanya.

"uncle" panggil Gio.

Al yg melihat Jo dan Gio sama-sama tidak sisiran hanya menggelengkan kepalanya saja.

"duduk, makan duluan aku mau ambil sisir dulu" ucap Al yg langsung ke atas untuk mengambil sisir.

sedangkan dibawah, tepatnya dimeja makan Jo dan Gio hanya diam saja tidak bergerak sama sekali, padahal Al menyuruhnya untuk makan terlebih dahulu.

Al kembali lagi kebawah, dan melihat Jo dan Gio yg hanya diam sambil menatap nya.

"ko ga makan?" tanya Al, sambil mengambil nasi dan lauk pauk.

mereka hanya diam saja, sudah jelas jawaban nya adalah mereka tidak akan nafsu makan kalau bukan dari tangan Al sendiri.

setelah mereka semua selesai sarapan, untuk tidak memakan waktu lama akhirnya Al menyisir rambut Jo dan Gio secara bergantian.

dan kini mereka sudah didalam mobil, Jo tidak menggunakan supir, ia ingin menikmati waktu berkendara dengan Al dan Gio, seperti dulu.

"Gio duduk belakang" suruh Jo, karna Gio berada dipangkuan Al.

Gio menggelengkan kepalanya dan malah mendusel di dada Al, membuat Jo menggeram dan terdengar oleh Al.

"Gio duduk dibelakang ya, sambil nonton sama minum susu mau?" tawar Al dgn lembut.

Gio akhirnya mau pindah ke belakang sambil menonton dan meminum susu pemberian Al.

setelahnya Jo mengambil tangan Al dan digenggam olehnya, Al membiarkan nya.

kemudian mereka telah sampai dirumah sakit untuk mengecek keadaan Jo dan Gio.

mereka bertiga langsung saja keruangan dokternya itu.

"selamat datang Tuan Aden" sapa dokter itu, yg dari nametag nya tertulis Vero Harrison.

yg dijawab hanya gumaman saja oleh Jo, membuat Al hanya menggelengkan kepalanya saja.

setelahnya mereka duduk untuk menjelaskan keadaan Jo dan Gio.

"apakah Tuan sudah tidur dengan nyenyak?"

"ya"

"apa Gio tidak rewel?"

"tidak"

"Tuan sudah tidak merasakan gelisah?"

"tidak"

"Gio tidak marah lagi tanpa sebab?"

"tidak"

"baik kalau begitu, Tuan Aden dan Gio sepertinya sudah pulih dengan cepat, tidak ada keluhan apapun?"

"tidak"

Al yg sedari tadi mendengarkan hanya bingung, apa itu saja?.

"Jo aku mau bicara sama dokternya, sebentar aja" izin Al.

"ngga"

"sebentar aja yaa, nanti kamu boleh minta apapun"

"janji?, ga ada kontak fisik ya."

"iya, janji"

akhirnya Jo dan Gio menunggu di luar, sedangkan Al masih didalam ruangan bersama dengan dokter  Vero.

"maaf dok, saya sahabat nya Jo, Alata, kalo boleh tau Jo sama Gio kenapa ya?"

"ah ya, saya Vero Harrison, Tuan Jo sudah bercerita banyak tentang Tuan Al, Tuan Aden dan Gio ketika ditinggal oleh Tuan Al, mereka berdua sangat terpuruk sampai-sampai waktu itu Tuan Aden tidak bisa mengendalikan emosinya dan Tuan Gio yg selalu marah tanpa sebab, mereka berdua tidak ada nafsu untuk makan jadi mereka hanya meminum susu saja, Tuan Al sangat berpengaruh pada Tuan Aden dan Tuan Gio baik itu secara mental maupun fisiknya." lugas sang dokter.

"lalu keadaan mereka sekarang dok?"

"baik, bahkan sangat baik semenjak Tuan Al kembali pada mereka, saya sarankan agar Tuan Al memperhatikan mereka berdua, karna menurut saya, Tuan Aden dan Tuan Gio sudah tidak bisa lepas dari Tuan Al"

"ko dokter tau?"

"saya melihat tadi bagaimana Tuan Al meminta izin untuk berbicara dgn saya, dan ditolak mentah-mentah ketika ada penawarnya baru diperbolehkan" ujar dokter Vero sambil tersenyum kecil.

Al menggaruk tengkuk nya yg tidak gatal, lalu berpamitan dgn dokter.

Love Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang