19

13.9K 1.2K 81
                                    

mereka berempat pun sudah sampai dimansion Jo.

Jo dan Rachel masuk terlebih dahulu lalu disusul belakang nya Al dan Gio, karna tadi Al sudah menguruh Gio untuk berada di sisi Jo tapi Gio tidak mau, katanya ia hanya ingin bersama Al.

"kamar lu disamping kamar gua" ujar Jo.

terdapat raut senang dari Rachel karna sudah menginjakkan kaki dimansion Jo dan Jo sendiri yg menyuruh nya untuk tidur disamping kamar nya.

Rachel mengangguk antusias lalu memeluk Jo dengan erat, Jo diam saja, tidak memberontak dan juga tidak melepaskan pelukan itu.

kemudian Rachel ke atas dengan kopernya yg dibawa oleh maid kekamar nya, sedangkan Al menuntun Gio untuk masuk kekamar Jo bersantai dikamar mereka saja.

tepat pukul 2.30 dini hari, Al terbangun karna haus dan ia lupa untuk membawa Tupperware.

ketika ia menoleh, Jo tidak ada dikasur miliknya Al membuka pintu kamar dengan hati-hati lalu terdengar dari pintu dimana ada suara seperti desahan dan erangan.

"ahh uhhh fasterhhh Johh"

"arghh as u wish bitchh"

Al tau betul itu suara siapa didalam, tidak ingin memusingkan Jo yg sedang bereproduksi, Al langsung turun kebawah untuk mengambil Tupperware dari kulkas yg berisi air putih dingin.

ia kembali lagi ke kamar dan menetup pintu dengan pelan, takut mengganggu kegiatan panas dua orang yg berada disamping kamar Jo.

keesokan harinya, pagi ini ada yg berbeda dari Jo yaitu ia semakin dekat dengan Rachel, jadi Al hanya menyuapi Gio saja.

sudah 3 hari Rachel tinggal disini jarak komunikasi antara Jo dan Al semakin renggang, Jo bahkan bersikap dingin padanya, inilah Jo yg ia kenal dari awal.

sekarang Al tengah duduk ditaman mansion Jo, ia hanya ingin merasakan hawa sejuk sambil menutup nya.

"Al" panggil seseorang.

Al membuka matanya dan melihat Rachel yang tengah duduk disampingnya.

"apa?" jawab Al.

"mending lu pergi deh dari sini, gua kasian ngeliat lu yg ngelantang-ngeluntung ga jelas dimansion ini, dan Jo juga kan yg menuhin keseharian lu, ya bukan nya gimana-gimana si cuman sadar diri aja" sindir Rachel.

Al tidak terbawa emosi, itu memang benar adanya bahwa ia hanya mondar-mandir di mansion ini dan Jo yg memenuhi keseharian nya.

benar Rachel, bahwa Al harus pergi dari sini Al juga baru sadar karna perkataan Rachel barusan.

Al menemui Gio terlebih dahulu sebelum berpamitan untuk kembali kerumah nya.

"Gio, uncle pamit ya, uncle pulang kerumah uncle karna kan uncle harus sekolah, gaenak uncle udah banyak absen" ujar Al.

Gio mengangguk sedih, jika Al pergi makan Gio juga akan pergi dari sini, ia akan kerumah nya kembali bersama sang ibu, Lyra.

"iya, uncle jangan lupa ya sering-sering main kerumah Gio"

"siap jagaon, dadah" ujar Al sambil melambaikan tangan nya pada Gio yg disambut dengan senyuman tipis oleh Gio.

finally! Al akhirnya sudah berada dirumah nya, ah rasanya ia kangen sekali dengan suasana disini.

besok ia harus berangkat sekolah, sudah terlalu banyak ia absen.

sedangkan suasana dikamar Jo kini sangat gelap, ia baru pulang dari kantor yang papa nya tugas kan untuknya dan baru pulang jam 1 pagi dini hari.

dikejutkan dengan keadaan mansion yg sepi, hanya ada Jo dan Rachel yg sekarang seperti Nyonya dimansion Jo.

Jo sedang membaca surat yg ditulis oleh Al dan Gio yg sudah pulang ke rumah Lyra, kakak nya.

gua pulang Jo, sampai bertemu di sekolah.

hanya itu saja isi dari surat Al yg kini sudah dibuang oleh Jo ditempat sampah.

besoknya, karna memang kelas IPA dan kelas IPS sangat jauh, jadi kini Jo sangat dekat dengan Danu.

bahkan ke kantin pun Al tak lupa untuk menyamper Jo yg berada dikelas IPA, tapi Jo tidak ada padahal teman sekelasnya bilang Jo masuk kelas.

ketika Al dan Danu ke kantin, benar saja sudah ada Jo dan anggota lainnya yg sibuk dengan kegiatan nya masing-masing.

saat Jo dan Danu berjalan mendekati mereka, Jo yg melihat itu pun langsung bangun dari duduknya dan berjalan ke luar kantin di ikuti oleh anggota lain.

"ayo" ajak Kevin pada Danu dan tinggal lah disini Al seorang diri.

Al tidak sedih, hanya miris saja kenapa Jo yg sangat berubah total seperti itu.

ia akan menelfon papa nya untuk mengurus keberangkatan nya ke Canada.

Al sadar diri karna ia tidak dibutuhkan lagi disini, jadi ia akan menyusul papa dan mama nya di Canada lalu bersekolah disana.

setelah sampai dirumah Al, Al langsung mempacking barang nya dimasukkan ke koper, ia sudah menghubungi papa nya dgn telfon rumah dan papa nya sudah mengurus semua.

ia akan membeli ponsel di Canada saja, siapa tau ada ponsel langka disana yg tidak ada disini.

Love Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang