13

3K 324 22
                                    

Hari ini mark datang bersama keluarganya kerumah chanista, ia berniat untuk melamar sang pujaan hati.

Tenita menghampiri sang anak yang sejak tadi hanya diam di dalam kamar, padahal keluarga mark sudah berkumpul.

“Mark udah nunggu di bawah.” Ucap tenita, masuk kedalam kamar sang anak bersama nara.

“Uh? Iya aku turun bentar lagi.” Chanista tersenyum lebar kepada nara yang merentangkan tangannya meminta chanista untuk menggendong nya.

“Cepet turun,malu kamu kaya ke paksa aja lama banget turun nya.” Ucap tenita.

Chanista hanya diam membawa nara kedalam gendongannya mengecupi wajah mungil nara dengan gemas.

“Mark tahu soal nara?” Tanya tenita, sebenarnya ia ingin menanyakan ini sejak awal tapi ia tak mau menyinggung perasaan anaknya.

“Enggak, mereka tahu nya nara adikku.” Jawab chanista, sebenernya ia juga merasa bingung, apakah jalan yang ia ambil untuk tak mengakui nara benar?

“Oh yaudah gak apa-apa, udah ayok keluar.” Tenita kembali mengambil nara dari gendongan sang putri, dan menggandeng tangan chanista untuk keluar dari kamar.

Mark tersenyum hangat saat melihat chanista yang turun dari kamarnya, akhirnya orang yang mark tunggu-tunggu datang juga.

Kedua belah pihak langsung membicarakan inti dari tujuan mereka berkumpul bersama, dan menyetujui untuk melakukan hubungan serius bagi anak-anak mereka.

Johnny tak mau jika harus menunggu lebih lama lagi, ia memutuskan untuk menikahkan chanista dan mark secepatnya.

Pihak keluarga mark pun setuju dan mereka pun sepakat untuk menikahkan putra putri mereka secepatnya.

Setelah itu mereka memulai acara makan-makan, chanista dan mark tak ikut makan mereka berdua masuk kedalam kamar, karena nara yang tertidur di pangkuan mark.

“Tidurin sini aja kak.” Chanista menepuk sebuah bantal di kasurnya.

Mark pun menidurkan tubuh mungil nara, mata nya menatap sekeliling kamar chanista yang di penuhi oleh barang-barang milik nara.

“Ini kamar kamu?” Tanya mark, merasa bingung karena kamar chanista 80% di isi oleh perlengkapan nara.

“Iya, kenapa kak?” Tanya chanista.

“Banyak banget barang nara disini, nara gak punya kamar?” Tanya mark.

“Eh? Ada kok.” Chanista memang sengaja memenuhi kamar nya dengan barang-barang nara agar sang anak bisa lebih nyaman dikamarnya.

“Kamar nara kecil? Jadi barang nya sebagian taruh disini ya chan?” Tanya mark lagi.

Chanista dengan ragu mengangguk, sebenarnya kamar nara cukup luas dan muat menampung semua pakaian, mainan dan hal lain nya milik nara.

“Gak apa-apa nanti di rumah kita kamu bebas dekor kamar sesuai yang kamu mau.” Ucap mark, kemudian mengecup kening chanista dengan lembut.

Chanista hanya tersenyum dan memeluk tubuh mark, menyandarkan kepalanya di dada bidang milik calon suaminya ini.

“Makasih banyak ya kak.” Ucap chanista, mengecup dada mark dengan lembut.

“Untuk apa?”

“Karena mau jadi suami aku.”

“Kalo gitu makasih juga ya chan udah balik lagi sampe kita ketemu dan mau jadi istri aku.”

“Chani harap kaka bisa nerima semua kekurangan chani...”

Young Mother || GS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang