22

3.5K 335 47
                                    

Tak terasa waktu berjalan dengan begitu cepat, kini usia kandungan chanista sudah menginjak usia sembilan bulan.

Menghabiskan waktu dua bulan bersama mark membuat chanista sedikit merubah pikiran nya untuk tetap hidup bersama mark dan membesarkan buah hati mereka.

Tapi, pikiran chanista selalu berubah saat melihat wajah polos nara, tak adil rasanya jika ia bisa tetap bersama mark dan keluarga kecil nya tapi nara harus ia telantarkan.

Mark pulang dengan cepat ketika mendapatkan kabar bahwa chanista mengalami kontraksi, ia langsung menuju rumah sakit.

Sudah ada johnny, tenita dan juga nara diruang tunggu, mereka bilang bahwa chanista sudah masuk kedalam ruangan bersalin sejak tadi.

Sesuai permintaan istrinya mark pun masuk menemani chanista diruang bersalin, beberapa perawat dan dokter tengah menangani chanista yang menangis, bahkan menjerit.

Telinga mark bahkan hanya bisa mendengar jeritan kesakitan chanista, wajah istrinya begitu pucat, keringat dingin membasahi seluruh tubuh chanista.

“Chan, ayo kamu bisa...” Mark mengecup kening istrinya dengan lembut, memberi semangat kepada sang istri yang tak henti-hentinya mengerang kesakitan.

Chanista tak merespon mark ia hanya memikirkan bagaimana bayi ini dapat keluar dengan cepat agar ia bisa mengakhiri rasa sakit ini.

Mark terus membisikkan kata penyemangat untuk istrinya, mengecup kening chanista.

Cukup lama mereka berada di ruang bersalin sampai akhirnya suara tangisan bayi membuat suasana tegang di dalam sana sedikit mencair.

Bayi mungil yang masih berlumuran darah dokter perlihatkan sekilas kepada chanista dan mark.

“Anak nya perempuan, sehat, cantik...” Ucap sang dokter kemudian menyuruh perawat membersihkan bayi itu.

Mark bernafas lega setelah bayinya keluar, ia mengecupi wajah chanista yang masih berkeringat, menangis haru melihat perjuangan istrinya melahirkan anak mereka.

“Aku gak mau pisah sama kamu, aku mau besarin anak kita bareng-bareng chan...” Ucap mark, memeluk tubuh lemas chanista yang masih di ambang kesadaran.

Tak ada respon dari chanista ia bahkan tak peduli dengan apapun sekarang, tubuhnya begitu lemas.

“Ayo bawa nara buat tinggal sama kita, kita bangun krluarga kecil kita bareng-bareng ya chan...”

Chanista masih tak peduli ia hanya ingin tidur sekarang, rasanya begitu melelahkan.

Mark terisak dengan kencang, memeluk tubuh mungil chanista, tak peduli dengan dokter dan perawat yang menontonnya, setelah melihat bagaimana chanista melahirkan putri mereka mark tak mau harus menyia-nyiakan istrinya.

Mark juga sekarang sedikit mengerti mengapa chanista begitu menginginkan nara hidup bersama nya, karena melahirkan seorang anak ternyata memang tak semudah itu.

✨✨✨

Johnny dan tenita menyambut cucu mereka, dengan bahagia, rasanya berbeda ketika dahulu mereka melihat nara, jika dulu perasaan mereka bercampur dengan amarah dan rasa senang, kali ini mereka menyambut bayi mungil ini dengan perasaan bahagia.

Nara gadis mungil itu juga menyambut adiknya dengan sangat bahagia, ia bahkan mengikuti suster dan meminta izin untuk melihat adiknya.

Chanista sudah di pindahkan keruangan, mark bahkan tak keluar sejak tadi ia memantau chanista, menemani istrinya.

Johnny dan tenita masuk untuk melihat keadaan chanista, mereka menatap mark yang terus mengecupi wajah chanista dengan lembut.

“Aku sayang banget sama kamu chan, kamu tahu kan?” Tanya mark menatap istrinya yang masih terlihat lemas.

“Iya.” Jawab chanista dengan suara paraunya.

“Aku gak mau pisah, kita bawa nara hidup sama kita ya? Dia pasti bisa jadi kaka yang baik buat anak kita.”

“Huh?” Chanista mengerutkan keningnya memastikan bahwa ia tak salah mendengar ucapan dari suaminya.

“Kita bawa nara hidup sama kita, kasih tahu dia kalo kamu ibunya, aku ayahnya...”

“Hah?” Chanista tak percaya dengan apa yang ia dengar.

“Ayo bikin keluarga kecil yang bahagia, sampe kapanpun.” Mark mengecup bibir chanista dengan lembut.

Chanista tersemyum hangat mendengar ucapan mark, apa ini kenyataan? Ini bukan mimpi kan?

“Nanti aku buatin kamar buat nara.” Mark mengusap pipi chanista dengan lembut.

Chanista hanya diam menatap mark tak mengeluarkan sepatah katapun.

“Setelah aku pikir-pikir dari pada kehilangan kamu, lebih baik aku terima kamu bagaimanapun keadaan nya chan, aku mau belajar juga buat sayang sama nara...” Ucap mark.

“Makasih...” Lirih chanista.

“Jangan tinggalin aku chan...”

Chanista mengangguk, tersenyum hangat pada mark.

“Makasih udah berjuang buat anak kita...” Mark mendekatkan wajahnya dengan chanista, menyatukan bibir merek dengan lembut.

“Mhhpp...” Chanista membalas lumatan yang mark berikan padanya, tersenyum bahagia di sela ciuman hangatnya bersama sang suami.

Tenita dan johnny yang hendak menemui mereka kembali melangkah mundur dan keluar dari ruangan, membiarkan anak mereka untuk berbagi perasaan mereka terlebih dahulu.

“Namanya juga anak muda ten...” Ucap johnny melirik istrinya yang tampak heran dengan chanista dan mark.

Kenapa tak sejak awal mereka memiliki keputusan seperti itu? Pikir tenita.

✨✨✨

Nara gadis kecil itu tersenyum hangat menatap bayi yang menggeliat mencari asi, seorang suster datang dan memberi dot pada bayi chanista.

“Sustel...” Panggil nara.

“Iya?” Jawab sang suster.

“Nanti bayi nya telus disini? Kenapa gak di kasih ke kaka chan? Kan ini bayi kaka chan.” Tanya nara, sejak tadi bayi itu berada diruangan asing ini, tanpa ada kakanya.

“Nanti di kasih kok ke ibunya.”

“Kenapa gak sekalang?”

“Bayinya masih butuh perawatan.”

“Sustel gak akan culik bayinya kan?”

“Enggak dek...” Suster cantik yang tengah menggendong bayi chanista pun terkekeh.

“Awas ya kalo sampe culik, kasian kaka chan tiap malem nangis pengen bayi nya kelual...”

“Sekalang udah kelual kaka chan gak akan nangis lagi kan sustel?”

✨✨✨

Nunggu 200vote jaman kapan wkwkwkke

Btw ada yang protes😂 kena mental😂 jadi ku bikin happy dulu ya wkwkwkwk kasian

Btw ada yang protes😂 kena mental😂 jadi ku bikin happy dulu ya wkwkwkwk kasian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Young Mother || GS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang