✨Happy reading✨
__________S
iang ini Ran dan Qiu akan pergi keluar pedesaan bersama-sama menuju ke kerajaan Yuan. Mereka akan menaiki kuda yang Ran tunggangi waktu itu.
Yang nanya si kuda nya dimana, tenang kok, kuda nya ada di kandang kuda. Lebih tepat nya Ran menyewa kandang kuda salah satu warga di sana.
Yang bertanya masalah penyakit nya, itu sudah tuntas pagi tadi. Semua sudah bisa beraktivitas seperti bisa. Walau ada yang masih memiliki gejala nya, itu masih bisa di sembuhkan. Karena waktu mereka membuat ramuan herbal tersebut, mereka membuat sangat banyak. Agar bisa was-was jika penyakit itu muncul kembali.
Ramuan itu hanya bisa bertahan selama 2 Minggu. Lebih dari itu, ramuan nya akan berbau busuk. Maka dari itu, setiap sehari sekali para warga akan meminum nya bersama.
Back to the Story..
Ran dan Qiu akhirnya pergi menggunakan kuda milik Ran. Sebenarnya Qiu ingin berjalan kaki saja karena tidak ingin merepotkan Ran. Tapi karena Ran memaksa, mau bagaimana lagi. Ran itu tipe orang yang tidak suka di bantah.
"Nenek, saya akan pergi bekerja kembali. Jaga kesehatan mu nek", Kata Qiu sambil menangis karena akan meninggalkan nenek nya sendiri dalam waktu yang lama.
"Iya Qiu, sehat-sehat lah kami di sana. Agar nenek tidak khawatir", Ucap nenek Qiu sembari tersenyum.
"Seharus nya saya yang mengatakan seperti itu nek. Sampai jumpa nek", Dan di jawab anggukan oleh sang nenek.
"Apa kita bisa berangkat sekarang?", Kata Ran.
"Ah ya, bisa. Maaf, karena diriku nona Ran harus menunggu lama", Balas Qiu.
"Tidak apa-apa, itu adalah hal yang wajar. Berpegangan lah, aku akan memacu kuda ini dengan kecepatan yang cepat".
Qiu langsung memeluk pinggangku dan Ran memacu kuda nya secepat mungkin agar bisa cepat sampai.
Dari kejauhan, terdengar ucapan terimakasih dan salam dari para warga di sana. Akhirnya mereka semua bisa terbebas dari penyakit menular itu.
Sudah 1 jam mereka berkuda, tetapi masih terlihat hutan di sekeliling mereka. Jika kalian tau, jarak desa tadi dengan kerajaan Yuan itu sangat jauh. Bisa sampai 3 jam jika kau berjalan kaki. Untung saja Ran bisa menunggangi kuda.
Oh iya, selama Ran berada di sana, ia tidak sama sekali membuka cadar nya. Walau begitu, ia tetap mencuci cadar nya jika di sekitar tidak ada orang. Yang mengetahui wajah nya hanya Nenek dan Qin saja.
Setelah 45 menit berlalu, di depan sana sudah nampak pasar yang lumayan ramai. Sedari tadi, Ran dan Qin tidak berbicara sedikitpun. Karena mereka berdua memang gadis pendiam dan bukan orang yang membuka topik terlebih dahulu.
Pada saat sudah sampai di tengah pasar, Qin berhenti di depan kedai yang sepertinya itu adalah restoran. Mungkin Qin bekerja sebagai pelayan di sini(?).
"Nona Ran, saya sudah sampai ditempat bekerja saya. Ngomong-ngomong nona Ran akan pergi ke mana?", Tanya Qiu.
"Saya akan pergi ke kerajaan Yuan, Qiu. Oh iya, siapa nama orang yang di utus untuk menjadi penanggung jawab atas desa ..?"
"Desa An Xuo nona".
"Ah iya itu. Siapa namanya? Mungkin aku bisa membantu mu".
"Jika tidak salah, namanya adalah Tang Shou".
"Baik lah. Tunggu sampai ada kabar menggembirakan dari kerajaan Yuan. Kalian se-desa akan mendapatkan kompensasi".
"Terimakasih nona. Sebenarnya tidak perlu. Nona sudah membantu kami. Bahkan kami sangat ingin membalas Budi nona. Semoga nona selalu di berkati tuhan. Oh iya, kerajaan Yuan ada di depan sana. Nona hanya perlu mengikuti jalan saja. Setelah itu nona akan melihat gerbang yang sangat besar".
"Baiklah, terima kasih. Sampai juma nona Qiu."
"Sampai jumpa nona Ran". Ran pun pergi setelah melihat Qiu masuk ke dalam sana.
Tidak sampai 10 menit sudah terlihat gerbang yang sangat besar. Mungkin setinggi 50 meter lebih (?). Terlihat juga 10 pengawal yang sepertinya penjaga gerbang istana Yuan.
"Maaf nona, apa yang sedang anda lakukan di sini?", Tanya salah satu pengawal.
"Saya ingin bertemu dengan Raja dari kerajaan Yuan", Jawab Ran.
"Apa anda sudah memiliki janji temu?"
'Apa harus begitu? Seperti seorang CEO perusahaan saja'. Batin Ran.
"Tidak ada. Tapi saya harus bertemu dengan nya", Ucap Ran.
"Maaf, kami tidak bisa membiarkan sembarang orang masuk ke dalam istana."
"Kalian keras kepala sekali. Berikan surat ini kepada Raja. Jika kalian tidak memberikan nya, aku akan masuk ke dalam secara paksa". Ran mengancam pengawal itu.
"Kirim surat ini ke Raja Yuan. Katakan saja dari seorang gadis misterius", Bisik pengawal itu pada pengawal yang lain. Pengawal yang menerima surat itu pun langsung berlari masuk untuk mengirimkan surat tersebut.
Walau mereka berbisik, itu masih bisa di dengan secara jelas oleh Ran. Karena entah mengapa semua keahliannya yang ada di kehidupan dulu juga terbawa ke sini.
__________
To be continue..
Aku slow up ya? Maaf guys. Aku itu sebenarnya pengen banget up tiap hari. Tapi rasa malas ku lebih mendominasi dari pada rasa rajin ku.
Tugas aja itu pada numpuk. Aku berniat untuk mengerjakan nya besok. Semoga saja tidak di omeli 😭✨
Aku juga berniat mempublish cerita ke-2 ku. Bagaimana pendapat kalian?
Maap kalo chapter kali ini dikit. Semoga kalian suka.
Bubye 😚✨
03/10/21
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Travel Of Rose Flower : Xiao Ran Yi
Historical Fiction[DON'T COPY MY STORY] (Original Story By Rindu Prima Adhiwidjaja) {Time Travel Series #1} ⚠️WARNING!!⚠️ - First story 😇 - Hasil imajinasi sendiri 🌈 - Plagiat harap menjauh 👋 -Typo bertebaran ✍️ - Beberapa scene ada yang terinspirasi 🤫 - Di revis...