13. Surat

270 29 3
                                    

Happy Reading✨
__________

Pagi ini terlihat pria paruh baya yang berpakaian layaknya bangsawan kaya. Ya, dia adalah Raja dari kerajaan Yuan, Xiao Wubai. Tidak seperti pakaian nya, wajah nya terlihat lesu, kurang tidur, dan khawatir akan sesuatu.

Yang sebenarnya terjadi adalah satu kerajaan sedang mencari Ran yang tiba-tiba di bawa lari oleh seekor kuda. Yang mereka tau, Ran itu di bawa kabur oleh kuda. Padahal Ran lah yang sengaja melakukan nya.

Author : Wah parah kau Ran. Bisa-bisa nya  kau libatkan kuda yang tidak bersalah. Itu namanya di kambing hitam kan.
Ran : Apaan sih? Dia kan kuda bukan kambing. Lagian di sini jarang yang namanya kambing hitam. Mau di cat pake tinta Lo?
Author : Terserah deh..

Mereka yang berada di dalam wilayah kerajaan tidak di perbolehkan memberi tau tentang hal ini. Karena mereka takutnya musuh akan melakukan penyerangan di saat seperti ini.

Walau kerajaan Yuan sudah cukup kuat, tapi tetap saja mereka harus waspada. Karena strategi mereka tidak ada yang tau..

'Di mana sebenarnya kau Ran'er? Ayah merindukan mu. Pulang lah nak.' batin Raja Xiao Wubai.

Sebelum dia ingin melanjutkan mengikuti pencarian, terlihat seorang wanita cantik yang sepertinya habis menangis. Dia adalah ibu dari Ran, Li nian.

"Yang mulia, apa Ran belum ketemu juga? Saya sangat khawatir dia terluka. Bagaimana jika dia di culik dan di jual kepada orang yang tidak bertanggung jawab? Aku sangat hkawatir yang mulia, hiks hiks hiks", ucap Permaisuri Li Nian.

"Permaisuri ku, jangan khawatir. Aku sudah mengerahkan setengah pasukan ku untuk mencari Ran'er. Pasti dia akan baik-baik saja", jawab Raja Xiao.

"Aku akan ikut mencari Ran'er. Akan ku pastikan dia pulang dengan selamat". Lanjutnya.

"Baik yang mulia", percakapan mereka pun berakhir sampai-

"Salam Yang mulia Raja, Yang mulia Permaisuri, Semoga anda di beri umur 1000 tahun lagi. Yang mulia, ada seorang wanita berkuda mengenakan cadar mengirim surat untuk anda", kata seorang pengawal.

"Surat apa itu?", ucap Raja.

"Saya tidak tahu Yang mulia. Wanita itu mengancam jika surat ini tidak sampai tangan anda, dia akan masuk ke kerajaan ini secara paksa".

"LANCANG SEKALI DIA. ADA DIMANA DIA?! BERANI-BERANINYA DIA MENGANCAMKU?" Marah Raja Xiao itu.

"D-dia a-da di de-depan gerbang y-ya-yang mu-lia", gagap pengawal itu karena sangking takut nya dengan teriakan Raja Xiao.

"Yang mulia, tenangkan dirimu. Jangan buat bawahanmu ketakutan. Sebaiknya kita baca saja surat itu terlebih dahulu. Mungkin bisa berita baik atau berita buruk", ucap sang permaisuri.

"Baikah, kita baca saja. Kau, keluarlah terlebih dahulu. Aku akan memanggil mu lagi nanti".

"Baik yang mulia. Saya permisi".

Pengawal itu pun pergi dari sana. Sang pengawal berterimakasih kepada permaisuri dalam hati. Mungkin jika Permaisuri tidak ada di sana, ia sudah di amuk oleh raja itu sedari tadi.

Kedua pemimpin kerajaan Yuan itu pun membaca isi surat tersebut yang berisi :

Hai, apa kau masih mengingat anakmu ini? Iya, aku Xiao Ran Yi. Apa ayah mencariku selama aku pergi? Hmm, aku tidak tahu..

Ohh iya, selama aku pergi, aku secara tidak sengaja terdampar di pedesaan An Xuo. Ayah ingat tidak desa itu? Iya, desa yang pernah terkena penyakit Lengxue. Ayah tau tidak penyakit ini? Pasti tidak.

Time Travel Of Rose Flower : Xiao Ran YiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang