15. Siapa dia?

252 20 0
                                    

Happy Reading ✨
__________

Ran POV..

Deg..

'Apa lagi ini? Kemarin Permaisuri Xiao yang mirip dengan Mama. Sekarang, kenapa orang itu sangat mirip de-ngan.. Ugh, kepalaku kenapa tiba-tiba sakit' batin ku bingung di selingi dengan kepalaku yang tiba-tiba sakit.

Sebelum aku kehilangan kesadaran, aku melihat semua orang tampak sangat panik melihat ke arahku sembari memanggil diriku. Aku ingin menjawab bahwa aku baik-baik saja. Tapi mataku terasa sangat berat dan mulutku seakan bisu. Setelahnya, hanya warna hitam saja yang terlihat di pandangan ku.

Ran POV End..

***

Pavilun Mawar..

"Bagaimana keadaannya?"

"Tidak ada yang salah dari tubuhnya. Mungkin Putri hanya kelelahan Yang Mulia. Obat nya akan segera saya buat Yang mulia".

"Ya, anda boleh pergi."

"Baik Yang Mulia. Saya permisi."

Tabib itu pergi dari sana meninggalkan 4 orang di sana. Mereka adalah Raja Xiao, Permaisuri Xiao, Selir Li, dan Yao.

"Yang mulia, apa Ran'er akan baik-baik saja?" Ucap Permaisuri.

"Tidak usah khawatir. Seperti yang dikatakan tabib Yu tadi, Ran hanya kelelahan. Mungkin karena kemarin baru kembali dari perjalanan panjangnya", balas Raja Xiao.

"Ku harap begitu", Permaisuri Xiao menghela nafas panjang.

"Anyan, apa kau tau bagaimana ini bisa terjadi?" Tanya Permaisuri pada Selir Li.

"Ku rasa ini juga karena efek matahari. Tapi pada saat aku memanggilnya, Ran sepertinya sangat terkejut melihatku. Entah apa yang salah pada diriku, tapi setelah itu dia langsung kehilangan kesadarannya", sendu Selir Li. Ya, yang di lihat oleh Ran tadi adalah Selir Li.

Mereka pun mengobrol ringan di dalam sana sembari menunggu kemungkinan Ran akan bangun dengan cepat. Sesuai dugaan, Ran terbangun beberapa menit kemudian.

"Ugh-", Ran terbangun membuat semua orang yang ada di sana langsung melihat ke arah Ran.

"Ran'er, apa kau baik-baik saja? Apa ada yang sakit? Katakan pada Ibu, Ran", khawatir Permaisuri Xiao.

"Shh.. Aku tidak apa-apa, kepalaku hanya sedikit sakit", suara ringisan pelan terdengar pada saat Ran ingin duduk. Membuat Permaisuri panik sendiri.

"Sudah-sudah, jangan duduk dulu. Kau baru sadar. Yao, ambilkan air untuk Ran cepat!" Perintah Permaisuri.

"Baik Yang Mulia Permaisuri", tanpa perintah lagi Yao langsung mengambil air yang berada di atas meja makan mini itu.

"Ini yang mulia" Yao memberikan gelas itu kepada sang Permaisuri.

"Ini, diminum dulu, ya", Yao membantu Ran untuk duduk. Dan menerima gelas berisi air dari sang Ibu. Ran meminumnya dengan cepat.

"Pelan-pelan, Ran'er", kali ini bukan Permaisuri yang menjawab, tetapi sang Raja yang menjawab sambil mendekat.

Ran tidak menggubris perkataan itu. Ia melihat semua orang yang ada di sekitar nya. Dan Ran melihat orang yang tadi ia lihat.

"I-ibu, dia.. siapa?" Tanya Ran sedikit gugup sembari menunjuk kepada Selir Li.

"Dia ibu selir mu, namanya Li Anyan. Dia juga adik ibumu", jawab Raja Xiao. Ran terlihat sedikit lega. Lalu menghela nafas panjang.

"Ada apa Ran'er? Apa ada yang salah?" Tanya Permaisuri.

Time Travel Of Rose Flower : Xiao Ran YiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang