DIA bukan tipikal pria yang mudah kaget. Seolah-olah dalam benaknya itu terjalin setiap probabilitas kejadian yang jarang meleset. Pemikiran jangka panjang membuatnya nyaris tampak santai seperti siswa yang siap ujian karena sudah menguasai materi, dia menguasai jalan kehidupan. Tapi, tetap saja dia manusia yang tidak sempurna dan Tuhan lebih berkuasa. Untuk beberapa hal dia punya persiapan, untuk sebagian lain tidak.
Hanya belum sempat, elak benaknya.
Ketika para Reserse mengepung rumah Beyaz dari berbagai sisi dengan penyamaran—gerakan yang sangat halus—sampai tidak satu pun orang sadar bahwa sedang terjadi penggerebekan: Beyaz tahu tidak ada lagi jalan kabur. Sementara perlawanan akan membuatnya mati seketika seperti hilang dan tak pernah ada di sana. Tentu dia tidak akan membiarkan semua usahanya sia-sia.
"Beyaz Ataskeri, Anda ditahan atas laporan percobaan kudeta Dewan Tinggi Terra Firma. Kami imbau agar Anda segera keluar sebelum kami masuk dengan paksa."
Di Terra Firma, pemerintahan dipimpin oleh para Dewan Tinggi. Di bawahnya terbagi lagi menjadi tiga sektor: Magistrat untuk hukum, Protektorat untuk pertahanan dan keamanan, Kementerian untuk pekerjaan. Beyaz sudah tahu bahwa Protektorat memiliki kelompok cabang sendiri yang disebut Reserse. Mereka adalah bagian kecil dari para hansip Protektorat yang ditempa lebih keras dan penuh pelatihan rahasia, tidak seperti hansip biasa. Jika ada pepatah yang sering mengatakan, diam-diam menghanyutkan, merekalah golongan yang paling pantas menyandangnya.
Pria tangguh itu telah berdiri di ambang pintu. Persiapannya untuk Roumeli sudah beres, telepon hologramnya pasti sudah diterima. Bagian dalam rumahnya juga aman jika memang akan diobrak-abrik Reserse. Ruangan tempat barang itu ada di lokasi yang tak terjangkau hanya dengan mata. Perlu sedikit otak, batin Beyaz. Dia menarik napas dan meletakkan sidik jari pada pemindai hingga pintu terbuka.
Dipandanginya petugas Reserse berwajah garang itu. Mereka hanya sekumpulan tukang sok yang berlatih mati-matian demi menjaga ekspresi, sedangkan Beyaz memang sejak kecil terbiasa bertampang tegas. Keras juga kepala dan pendiriannya. Dia memang tak menyangka bahwa Reserse bisa melakukan hal gegabah seperti penggerebekan. Kukira aksi kalian bisa lebih halus lagi, pikirnya. Seorang petugas Reserse mengunci tangan Beyaz dengan borgol transparan dan menggiringnya sampai ke vecl sedan.
"Aku sudah lama menunggu hari ini."
Seorang pria di bangku supir menaikkan topinya. Wajah dia keras dengan kumis tebal dan alis melengkung yang galak. Matanya sangat besar sampai-sampai tampak nyaris keluar kalau bukan karena kacamata monokrom yang menahan.
Hanya dia dan Beyaz yang berada dalam vecl selama perjalanan menuju pusat kota. Songong benar orang itu, pergi bersama seorang tersangka tanpa satu pengawal pun. Seolah-olah Beyaz tak mampu melakukan perlawanan dan mengambil alih vecl—yang tentu saja bisa. Tetapi, Beyaz bisa lebih berpikir realistis karena hal itu akan memicu keributan dan kecelakaan: hanya memperparah segalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Horizon [✔]
ActionRoumeli penuh keingintahuan, namun di Terra Firma ada satu pertanyaan terlarang: "Mengapa dengan dunia?" Tidak ada yang bisa menjawab kecuali Beyaz, pamannya. Mengenai sejarah dunia sejak Kejadian yang Tiga, terjungkirnya peradaban, hingga kondisi...