Hari ini sekolah Nega di pulangkan lebih awal dari biasanya karena para guru sedang mengadakan acara rapat bulanan.Di saat semua orang pulang ke rumah masing-masing untuk beristirahat, berkumpul dengan keluarga, bersantai, bermain dengan teman, dan lain halnya. Berbeda dengan Nega, anak itu masih berjalan kaki menyusuri jalan, entahlah dia akan ke mana yang penting Nega jangan dulu pulang ke rumah sebelum jam pulang sekolah karena jika itu terjadi maka tubuhnya yang akan menjadi taruhannya. Jadi lebih baik dia
Nega jalan-jalan aja dulu ya
itung-itung menenangkan diri sebentar, melupakan segala masalahnya walaupun hanya sesaat.Sebenarnya Nega capek terus-terusan seperti ini, dia ingin menyerah saja rasanya tapi ada suatu hal yang melarang dan menolak Nega untuk menyerah, yaitu takdir. Selain keluarga dan temannya sekolahnya Nega yang menolaknya ternyata takdir juga menolaknya, sungguh menyedihkan sekali nasibnya.
Jika saja dulu itu tidak terjadi mungkin semuanya tidak akan seperti ini, mungkin Nega masih mendapatkan kasih sayang yang melimpah dari keluarga dan
teman-temannya. Yah dulu, dulu sebelum itu terjadi Nega adalah anak yang paling imut, ganteng, dan sangat cerewet sekali, bahkan orang-orang yang pertama kali melihat Nega pun ikut gemas dengan Nega.Tapi setelah kejadian itu semuanya jadi berubah, semuanya jadi menjauhi Nega, bahkan keluarganya pun mengasingkannya, apalagi
teman-teman Nega, bahkan mereka sering mem bullyi Nega.Langkah Nega berhenti saat dia baru menyadari jika sudah ada di depan kafe tempat dia bekerja, sebelum masuk Nega berdiri beberapa saat menatap bangunan besar ini, pikirannya terus melayang saat melihat nama kafe yang terpampang di atas pintu masuk yaitu bertulisan
RENALD, yah seperti yang kalian pikirkan kafe ini adalah salah satu perusahaan milik keluarganya. Tapi tenang saja meskipun Nega bekerja di sini, karyawan di sini tidak ada yang mengenali jika Nega adalah salah satu keluarga RENALD yang kaya raya itu. Karena menurut Nega bergelimang harta itu tidak akan menjamin kita masuk surga, dan menurut Nega juga buat apa kaya kalo melihat orang yang kesusahan tidak mau membantu.Setelah lama berdiri akhirnya Nega pun masuk ke dalam, karena sudah banyak juga yang melihat Nega dengan tatapan apalah itu Nega tidak tau yang terpenting Nega tidak seperti mereka.
Namun saat Nega berjalan menuju tempat ganti baju dia di panggil oleh orang yang berpakaian rapi setelan kantor
"Nega!,"Nega yang merasa di panggil pun menoleh ke sumber suara, dan benar saja menejer kafe ini terlihat sedang berjalan ke arah Mega.
"Nega saya mau minta maaf."
Nega manaikan sebelah alisnya, dia bingung dengan apa yang di katakan bosnya ini, mengapa dia minta maaf.
"Sekali lagi maafkan saya Nega. Dengan berat hati saya harus memecat kamu karena ini perintah dari tuan besar, sebenernya saya juga gak tega memecat kamu tapi ini perintah tuan besar maka saya harus menurutinya jika tidak bisa-bisa kepala saya kepisah sama tubuhnya."
Ah Nega cukup tau benar apa yang di katakannya dan Nega juga tau pasti semuanya keluarganya. Nega hanya menghela nafas dan mengangguk, wajahnya masih sama datar dan dingin, karena Nega tidak menunjukan ekspresi apa-apa.
"Maafkan saya ya Nega, sebenarnya kafe ini masih membutuhkan karyawan seperti kamu, tapi bos menyuruh kita untuk mengeluarkan kamu."
Nega tidak mau berpikir yang buruk dia harus berpikir yang baik saja mungkin dia dikeluarkan karena selama ini kerja Nega kurang bagus, sehingga Bosnya itu kurang suka dengan Nega.
"Sekali lagi maafkan saya Nega."
Nega mengangguk, dan pergi dari tempat itu denga lesu, dan terpaksa Nega harus pulang ke rumah, tidak peduli nantinya jika keluarganya memarahinya karena pulang lebih awal.
__________"Eh bangke besok gue sekolah di mana?,"tanya Dela.
"Besok lo sekolah di sekolah yang sama kaya gue,"jawab WELMI FEMILATH.
"Ya nama sekolahnya apa dodol,"tanpa segan segan Dela menghitam kepala sang Abang membuat sang Welmi meringis kesakitan, memang ya adekuat Welmi sangat beda dari yang lain.
"Sakit Del ah,"Welmi memegang kepalanya yang di kotak oleh Dela, tapi bukannya meminta maaf Dela malah asik menonton televisi.
"Lo tuh ya bikin ngeselin gue aja, pengen gue terkam lo,"Welmi menjewer telinga Dela, membuat Dela berteriak kesakitan.
"AAHHHKK BANGKE LEPASIN SAKIT KUPING GUE JIR!,"
Tak!
"Udah bikin gue kesel berani lo bilang kasar, mau gue bilang mamah hah?,"karena kasihan akhirnya Welmi melepaskan jewerannya.
"Yehh, aduan lo bang, pengen gue makan lo HAAAAAAH,"Dela mendekatkan wajahnya ke arah Welmi, kedua tangannya terangkat seperti ingin mencakar abangnya ini.
"Kucing mau makan singa,"Welmi tersenyum tipis.
Saat Dela akan menjawab, niatnya harus dia urungkan karena dia baru teringat sesuatu menyangkut masa depan abangnya ini.
"Bang."
"Apaan?."
"Bang gue mau nanya."
"Cepetan mau nanya apa?."
"Lo masih gabung sama geng motor itu?."
******
Nih sebagai gantinya karena aku udah lama gak update aku doubel ya, semoga kalian suka.
Selamat membaca jangan lupa kasih vote & komen ya, bar juga sekalian hehe biar banyak yang baca ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Tidak) BISU
Teen FictionKejadian yang tidak pernah di inginkan oleh semua orang, tapi kenapa itu terjadi sama anak kecil yang tidak tau apa-apa. Sehingga dia tauma berat sampai duduk di bangku SMA pun dia masih mengingat kejadian yang sangat keji itu. Dan suatu hari dia ke...