CONUNDRUM✔️ [TAMAT]

Conundrum - Part (32)

- Rencana Arthur yang sebenarnya -

Diam bukan berarti lemah.
Hanya redup, bukan padam.

💀-💀

Beberapa menit berlalu, perang darah 'pun masih berlangsung. Kevin yang sudah mulai kelelahan itu hanya bisa menangkis dengan sisa tenaga yang ia punya.

Jonathan yang sudah babak belur itu tak bisa melakukan apa'pun lagi. Ia melihat Rizky yang sudah lelah. Dadanya kian memburu menandakan tenaganya yang sudah terkuras habis.

Kini, hanya tersisa Arya dan Arthur yang masih melawan. Arya mengentakkan tangan salah satu pria yang mencengkram kerah pakaian yang ia kenakan, selanjutnya menekuk lututnya, menyerang dada pria itu sembari menekan bahu tersebut agar kekuatannya bertumpu tepat didada bodyguard Xafion.

"Argh!" erang Arthur saat tangkisannya meleset lalu mengenai pelipis miliknya. Ia tersungkur, kepalanya pusing dan bibirnya 'pun sudah memar.

Ia memejamkan matanya sejenak untuk menguatkan dirinya sendiri. Untung saja Arya masih bisa meng-handle serangan demi serangan itu.

"Kita telat?"

Arthur terkekeh, "Menurut lo?" ucap Arthur seraya melirik sinis.

Lelaki bermata legam menampilkan smirknya. Raut wajahnya mendadak berubah dingin dan angkuh. "YUGAS!" teriaknya lantang.

"YES! WE ARE YUGAS!" sahut anggota Yugas dengan intonasi rendah dan bergemuruh.

Seluruh orang yang ada disana terkejut, tak terkecuali anggota Xevator. Mendadak bulu kuduk bodyguard Xafion meremang. Atmosfer yang sedari tadi sudah menggelap akibat Arthur, kini semakin pekat saat aura anggota Yugas-gangster dari kota sebelah datang.

Lelaki bermata legam yang tak lain adalah 'Yuda' sang pemimpin Yugas mengangkat tangannya. "READY TO MOVE!"

"BETTER TO LOSE THAN TO GIVE UP! WE ARE YUGAS! WE ARE ONE!" lantang anggota Yugas yang membuat atmosfer kian mencekam.