Chp. 24

155 19 0
                                    

Keesokan harinya, Raiden dan ketiga saudara Hua berangkat bersama ke perbatasan kerajaan Liang. Di sana mereka langsung di arahkan untuk menemui pangeran ketiga di dalam tenda kerajaan. Terlihat sosok pangeran ketiga kerajaan Liang yang sedang sibuk mengurus berkas-berkas di mejanya.

" Salam hormat kepada yang mulia pangeran ketiga " ucap ketiga saudara Hua dengan hormat. Raiden hanya diam di belakang sambil menunduk dikit.

Pangeran ketiga menoleh ke arah mereka, " Ah, kalian adalah utusan dari sekte Zuanshi? "

" Ya " balas Zouye sebagai perwakilan.

" Wajah kalian cukup familiar, apakah kalian dari keluarga Hua? " tanya Pangeran ketiga.

Zouye membalas, " Ya benar, aku adalah Hua Zouye, lalu di kananku ada Hua Yehua, di kiriku ada Hua Yelin, dan yang terakhir adalah Raiden, sahabat kami ".

Pangeran ketiga mengernyitkan dahinya saat melihat Raiden, ia membatin

Mengapa gadis tanpa akar spiritual ini ikut kemari?

Raiden tidak menghiraukan pandangan aneh dari pangeran ketiga Liang. Ia hanya menatap ke bawah.

" Maaf, tetapi nona ini... mengapa berada di sini? Ini adalah tempat yang berbahaya, sangat tidak aman bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan pengolahan bela diri " ucap Pangeran ketiga.

Raiden menatap pangeran ketiga, " Aku akan sangat berguna di sini, percayalah " ucapnya dengan yakin.

Pangeran ketiga melirik ke arah ketiga saudara Hua, ia melihat ketiga orang itu mengangguk. Pangeran ketiga akhirnya pasrah.

" Baiklah " balas Pangeran ketiga.

Ia mulai menjelaskan, " Karena kalian telah di sini, aku akan menjelaskan tentang kondisi di perbatasan sekarang ini, hm... ". Ia terdiam sejenak lalu berkata, " Lebih baik kalian ikut denganku ke atas benteng pertahanan untuk menyaksikan sendiri " ucapnya.

Ia bangkit lalu memimpin kelompok Raiden ke atas benteng pertahanan. Sesampainya di sana, Raiden sekilas tampak terkejut. Sedangkan ketiga saudara Hua benar-benar tak mempercayai apa yang mereka lihat.

Terlihat monster-monster ukuran menengah yang secara bergantian menyerang benteng pertahanan. Monster tersebut memiliki wujud seperti serigala, bedanya mereka memiliki satu tanduk yang sangat tajam. Monster-monster tersebut sangat susah untuk dikalahkan. Mereka tidak bisa mengidentifikasi seberapa kuat monster-monster tersebut. Sampai sekarang mereka belum berhasil untuk membunuh salah satunya. Pihak kerajaan hanya fokus ke pertahanan.

Zouye menatap para monster dengan ngeri, " Makhluk macam apa mereka? " ucapnya.

" Informasi tentang mereka tidak aku temukan dimanapun " ucap pangeran ketiga dengan frustasi.

Raiden membalas, " Jelas tidak ditemukan, mereka bukan berasal dari dunia ini "

Ketiga saudara Hua dan Pangeran ketiga menatap Raiden,

" Apa maksudmu? " ucap pangeran ketiga yang tampak bingung.\

" Apa kau memiliki informasi tentang mereka? " tanya Yehua.

Raiden menghela nafas, " Secara singkat, mereka berasal dari dunia lain. Yang kau saksikan saat ini adalah mereka yang sedang bermain. Mereka tidak akan melukai siapapun kecuali saat purnama. Di saat purnama mereka akan menjadi makhluk ganas yang haus darah " ucapnya menjelaskan. " Kapan seharusnya purnama terjadi? " tanya Raiden.

" Seharusnya malam ini... " balas Yehua.

Zouye dan Pangeran ketiga masih mengolah perkataan Raiden.

" Bentar, jadi saat ini mereka hanya sedang bermain? Dan mereka akan menjadi monster haus darah saat purnama? " tanya Zouye memastikan.

" Ya " balas Raiden.

Yelin bertanya, " Lalu apa yang harus kita lakukan? "

" Menerima nasib " balas Raiden sambil mengangkat kedua bahunya.

" ... ... ... "

Raiden Edelhein : Cultivation WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang