Chp. 23

155 24 1
                                    

Raiden kembali ke puncak xianzhe, Ia pergi menemui gurunya.

Di ruang kerja, terlihat Long Yuanshang yang sedang melamunkan sesuatu, ntah apa yang dipikirannya itu. Raiden memasuki ruangan tersebut.

" Guruu " panggil Raiden.

Long Yuanshang tersadar, " Ah ya, ada apa? " tanyanya.

Raiden penasaran apa yang telah dilamunkan oleh gurunya, " Guru keliatannya sedang ada pikiran ". Ia lalu duduk di depan Long Yuanshang. " Memikirkanku kah? " tanyanya sambil tersenyum.

Long Yuanshang mengernyitkan dahinya, " Kau sungguh percaya diri ". Raiden hanya membalas dengan tawaan. " Lalu apa? " tanya Raiden.

" Aku harus pergi meninggalkan sekte ke suatu tempat karena aku ada urusan yang sangat genting " ucap Long Yuanshang.

" Berapa lama? " tanya Raiden.

Long Yuanshang menggeleng-gelengkan kepalanya, " Aku tidak tahu, terdapat kemungkinan aku tidak akan kembali ke sini " ucapnya.

Raiden terdiam, ia merasa sedih mendengar ucapan gurunya, " Bolehkah aku tau urusan apa itu? " tanyanya.

" Aku tidak akan memberi tahumu, maaf " balas Long Yuanshang.

" Kau tidak mengajakku? " tanya Raiden dengan wajah sedih.

" Tidak, aku tidak ingin kau terseret dalam masalahku " balas Long Yuanshang.

Raiden terdiam sejenak, " Apa... kita bisa bertemu lagi? " tanyanya.

Long Yuanshang tidak membalas perkataan Raiden. Meskipun begitu hatinya menjadi sakit melihat ekspresi Raiden. Tidak hanya itu, ia sebenarnya sangat-sangat tidak ingin meninggalkan Raiden. Tetapi ia juga tidak ingin Raiden terseret dalam masalahnya yang sangat rumit.

Raiden tersenyum, " Baiklah guru, aku tidak akan menghalangi jalanmu. Dan tujuanku ke sini karena aku ingin bilang kalau aku bergabung dalam kelompok saudara Hua " ucapnya.

" Aku tidak akan melarangmu, tetapi usahakan jangan menggunakan kekuatanmu jika itu bukan hal-hal yang sangat penting " balas Long Yuanshang.

Raiden mengangguk, " Baiklah "

Sehari sebelum penugasan, di malam hari, Long Yuanshang pamit dengan Raiden. Mereka berdua tampak sedang berduaan di depan pohon sakura yang sangat besar. " Aku pergi dulu " ucap Long Yuanshang.

Raiden membalas dengan senyumannya, " Ya " ucapnya.

Long Yuanshang menghela nafas, entah kenapa ia merasa sangat terbebani. Kedua telapak tangannya menyentuh pipi Raiden. " Jaga dirimu baik-baik ". Raiden memegang telapak tangan Long Yuanshang yang sedang memegang dipipinya. " Ya, kau juga, Shang'er " balasnya sambil tersenyum. Hati Long Yuanshang berdetak dengan cepat, " Kau... memang membuatku merasa susah untuk meninggalkanmu ".

Ia mendekatkan kepalanya ke kepala Raiden. Ia melihat ke arah bibir berwarna cherry milik Raiden. Tak lama kemudian, kedua bibir milik kedua insan tersebut bersentuhan. Long Yuanshang mulai mengeluarkan lidahnya dan menuntunnya untuk bermain dengan lidah Raiden. Raiden merasa terhipnotis. Ciuman mereka sangat panas. Sesaat kemudian mereka menghentikan ciuman mereka dengan nafas yang terengah-engah. Masih terlihat air liur mereka yang masih menyambung. wajah mereka berdua memerah. " Raiden, tunggulah aku " ucap Long Yuanshang di samping telinga Raiden yang memerah. Ia kembali mencium Raiden tetapi tidak di bibir, melainkan di dahinya. Hati Raiden berdetak dengan cepat. " Ya " balas Raiden.

Raiden Edelhein : Cultivation WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang