Chp. 4

214 20 0
                                    

.......

Seketika suasana menjadi hening.

Gadis satu ini benar-benar......

Zouye benar-benar tidak bisa berkata-kata.

" Bagaimana kalau ikut aku ke sekte Zuanshi? " tanya Zouye.

Raiden terdiam sejenak, " Boleh " balasnya. Ia memang tidak punya tujuan. Jadi ia tidak menolak.

" Baiklah ikut aku " ucap Zouye.

Zouye pun memimpin Raiden menuju sektenya, di perjalanan mereka beberapa kali dihadang oleh beberapa monster. Awalnya Zouye ingin bertarung dengan monster-monster tersebut, tetapi seperti biasanya, mereka terlebih dulu tunduk oleh Raiden.

" Dengan keadaanmu saat ini apa kau yakin bisa bertarung dengan monster-monster itu? Jangan menyianyiakan usaha pengobatanku " ucap Raiden.

Zouye tidak bisa berkata-kata. Kepalanya saat ini penuh dengan pertanyaan. Tetapi setelah ia melihat Raiden yang keliatannya sedang tidak ingin diganggu, Ia memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya.

Sampailah mereka di depan gerbang Sekte Zuanshi.

Sekte Zuanshi merupakan salah satu sekte terbesar di dataran ini. Bersama dengan keempat sekte besar lainnya yaitu Sekte Taiyang, Sekte Guuji, Sekte Yuilang, dan Sekte Yangji. Dan sekte yang menduduki tingkat tertinggi adalah sekte Taiyang, karena sekte tersebut berada di pusat dan memiliki banyak peminat.

" Berhenti! "

Raiden dan Zouye menghentikan langkah kaki mereka.

" Tunjukkan plat identitasmu " ucap penjaga yang menghadang jalan mereka berdua.

Zouye mengambil sebuah plat dari sakunya dan menunjukkannya ke penjaga tersebut. Penjaga tersebut membungkuk, " Selamat datang kembali tuan muda Hua " dan dibalas anggukan oleh Zouye.

Penjaga tersebut beralih ke Raiden,

" Punyamu? "

Sebelum Raiden bereaksi, Zouye angkat bicara, " Dia adalah tamuku, aku akan bertanggung jawab atasnya "

" Baiklah tuan muda, tetapi aku harap engkau melaporkannya ke tetua " ucap penjaga tersebut lalu mempersilahkan mereka berdua masuk.

Kedatangan Zouye dan Raiden cukup menarik perhatian.

" Bukankah itu senior Zouye? "

" Siapa perempuan di sebelahnya? "

" Apakah dia kekasihnya? "

" Shh jangan berkata seperti itu jika kau tidak ingin bermasalah dengan ' dia ' "

Zouye dan Raiden tidak menghiraukan gosipan mereka, Zouye memimpin Raiden ke kediaman tetuanya. 

Di suatu kediaman, terlihat seorang tetua dengan wajah khawatir. Tetapi setelah beberapa saat wajah tetua itu menjadi lega.

" Syukurlah muridku masih hidup, puji dewa puji dewa " ucap seorang tetua yang merasakan kehadiran muridnya.

Datanglah sosok pemuda dengan seorang perempuan di sebelahnya.

" Salam hormat, tetua. Muridmu Zouye telah tiba " ucap pemuda tersebut sambil membungkuk.

Tetua tersebut mendekat,

BUG

" AH " 

" Apa kau tidak tau seberapa khawatirnya diriku? Dasar bocah tengik! tak berbakti! " ucap tetua tersebut sambil memukul pelan perut Zouye.

" Aiyaa, maaf telah membuatmu khawatir, Tetua Gu " balas Zouye tersenyum.

" Aku melihat terdapat luka dalam yang cukup parah di dirimu, pergilah ke Paviliun Yaobao untuk mendapatkan perawatan. Di sana juga ada kedua adikmu yang sedang menunggu kehadiranmu. " ucap Tetua Gu.

Tetua Gu beralih ke sosok perempuan di sebelah Zouye, " Lalu siapakah gadis cantik satu ini? ".

Raiden membalas, " Aku hanyalah seorang gadis bernama Raiden ".

Zouye menyambung kalimat Raiden, " Nona Raiden lah yang menyelamatkanku dari beruang itu, jika bukan karenanya, mungkin muridmu yang satu ini sudah tidak ada lagi di dunia ini, aku berhutang nyawa padanya "

....

Tetua gu tertawa mendengar perkataan Zouye, " Hahaha, kau sangat lucu " Ucap tetua Gu karena menganggap perkataan Zouye adalah omong kosong.

Zouye membalas dengan wajah serius, " Aku tidak bercanda "

Raiden Edelhein : Cultivation WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang