"Suho, apa yang terjadi? Kenapa pipimu lebam begini?" Tanya irene yang baru saja tiba bersama joy dan yerim.
"Seulgi, kau tak apa?" Tanya joy melihat seulgi yang terlihat kacau dengan darah disudut bibirnya.
"Maaf nona nona, keduanya terlibat perkelahian saat mengunjungi salah satu tahanan di penjara" jelas petugas polisi yang mengamankan keduanya.
"Kenapa kalian harus berkelahi?" Tanya irene bingung dan kesal
"Dia yang memukulku lebih dulu irene" ucap suho dengan melirik sinis seulgi.
"Kenapa kau seenaknya memukul suho seulgi-sii?, Apa salah dia hah?!"
"Unnie tenanglah, mungkin seulgi punya alasan"
"Jangan membelanya joy"
"Aku punya alasan irene-ah.."
"Alasan? Apa alasan yang kau maksud? Apa karena suho akan menikahiku?, Jika memang begitu, seharusnya kau intropeksi diri, bukan menyalahkan orang lain" marah irene dengan menatap kesal seulgi.
"Sudah irene, kita pergi saja dari sini, bantu aku obati pipiku ini" ajak suho menarik lengan irene agar tidak banyak bicara pada seulgi.
"Tunggu kim suho, kau harus menjelaskan semuanya pada irene" ucap seulgi tiba², dia kemudian berjalan kearah keduanya dan menatap suho dengan dingin.
"Apa ini? Jelaskan apa maksudnya?" Tanya irene kepada keduanya. Seulgi hanya melirik irene dan kembali menatap tajam suho.
"Aku tidak tau irene, dia hanya mengada², tidak usah dengarkan perkataannya, itu hanya akan membuat hubungan kita tidak baik, sekarang ayo pergi" suho kembali menarik tangan irene, namun kali ini seulgi pun ikut menarik tangannya yang satu lagi.
"Kau harus tau, pria ini hanya memanfaatkanmu irene, dia hanya ingin hartamu" jelas seulgi
"Apa maksudmu? Dan lepaskan tanganmu itu!"
"Jangan dengarkan dia" uccap suho dengan menepis tangan seulgi dari tangan irene, kemudian keduanya keluar dari tempat itu, disusul oleh joy yang menggendong yerim.
Seulgi yang tak bisa diam saja, dia berusaha mengejar mereka dan menjelaskan semuanya.
"Dia sepupu dari jisoo! Dia juga ikut andil dalam semua sandiwara jisoo. Dia licik irene" teriak seulgi dari belakang.
Irene yang mendengarnya kemudian menghentikan langkah, dia melirik kearah suho dan melepas pegangannya, lalu dia berbalik dan berjalan perlahan kearah seulgi.
Plak
Seulgi merasakan pipinya yang sudah luka kembali sakit saat sebuah tamparan kembali mengenai pipinya itu.
"Jaga ucapanmu, kau tidak berhak mengatakan hal konyol itu, siapapun pasti tau kau hanya mengarang hal yang tidak masuk akal ini" ucap dingin irene yang menatap tajam seulgi.