Happy Reading....
EPS FULL SEULRENE
"Yak kang seulgi, ambilkan aku minum"
"Ambilkan juga buah itu"
"Ah kakiku pegal, tolong pijit juga"
"Acara tvnya membosankan, ambilkan aku remot"
Itulah perintah yang sejak tadi irene suruh pada seulgi, dia duduk dengan santai di sofa rumah seulgi tanpa merasa bahwa seulgi lah pemiliknya."Yak! Kau pikir aku babumu irene-sii" kesal seulgi yang banyak disuruh²
"Huh, kau keberatan?" Irene menatap tajam seulgi
"Tentu saja, kau sudah menumpang, sekarang malah seenaknya dirumahku" jawab jujur seulgi
"Jadi kau tidak suka?" Kini raut wajah irene berubah, kemudian dia bangun dari duduknya dan berdiri dihadapan seulgi
"Bukan begitu, hanya saja- "
"Cukup! Kau memang tidak suka bukan?, Seharusnya kau tidak menolongku jika begitu, biarkan saja aku dan bayi ini terlantar" belum sempat seulgi bicara, irene sudah marah dengan aneh pada seulgi. Memangnya dia siapanya seulgi? Marah² terus? Itulah yang seulgi pikirkan.
"Anni.. aku cuma-" lagi² seulgi tidak sempat melanjutkan perkataannya
"Hiks kau jahat seul" seketika irene menjadi menangis, padahal tadi dia terus mengomel.
"E..eoh.. k-kenapa jadi menangis" bingung seulgi dengan sedikit gagap.
"Hiks.. perutku sakit" rintih irene memegang perutnya
"M-mwo.. p-perutmu?" Khawatir seulgi, dia reflek memegang perut irene dengan lembut, memastikan apakah yang didalamnya tidak apa²..
Suasana tiba² menjadi sunyi seketika.. irene maupun seulgi tidak bergerak, mereka larut dalam pikiran masing2 saat ini.. seulgi yang merasa ada sesuatu yang tidak biasa dia rasakan saat menyentuh perut irene.. sedangkan irene yang mendadak merasa bahagia melihat seulgi yang tanpa sadar mulai mengusap pelan perutnya, namun seketika dia tersadar dan langsung menepis tangan seulgi..
"Jangan menyentuhku, aku tidak suka" ucap irene menjauh dari seulgi yang terkaget.
"Eumm.. ma-maaf, aku tidak bermaksud begitu"
Dddrrrrttt dddrrttt
Seulgi mengambil ponselnya yang terus berbunyi dan segera menjawab panggilan.
"Nee seungwan?"
"....."
"Mwo? 1 minggu?!"
"....."
"Arra.. arra.. hmm.. nee.. hati² oke"
"....."
"Nee.. annyeong"
Seulgi mematikan kembali panggilannya dan menaruh ponselnya di saku kemudian menatap irene yang sudah kembali duduk disofa.
"Irene-sii" panggil seulgi pelan kepada irene yang langsung dibalas tatapan tajam
"Ah.. emm.. begini.. k-kamu tidak mau pulang?" Tanya seulgi ragu.
"M-maksudku, ini sudah malam. Kau tau.. kau harus istirahat dirumahmu" tambahnya lagi"Pulang kemana?" Jawab irene singkat
"Kerumahmu"
"Aku tidak punya"
"Itu... Jisoo"
"Kenapa? Itu rumahnya, bukan rumahku"
"Tapi dia itu adikmu"
"Lalu? Apa urusannya denganmu?"
"Umm.. baiklah terserah kau saja"
Seulgi beranjak masuk kedalam kamarnya, dia tidak ingin terus berdebat dengan wanita keras kepala seperti irene.
Seulgi duduk di kasurnya, dia melepas baju dan menggantinya dengan kaos tanpa lengan dan celana boxer pendek.. namun sesaat kemudian lampu tiba² mati.