[RAVENDRA 10]

205 98 33
                                    

ayyok share cerita Ravendra ke teman-teman kalian, biar tambah rame dan aku semangat up nya

°
°
°

"Tadi si Dika mati kaga ye?" tanya wakil ketua AGRASA. Ia merasa bangga karena sudah menghabisi satu anggota FIROCIOS. hanya satu, belum juga lo lawan ketuanya.

"Sekarat keknya." jawab Fajar. langsung digelari tawa semua anggota AGRASA.

Brak
Brak
Brak

"KELUAR LO SEMUA, CUPU LO PADA HAH?"

Terdengar teriakan dari luar membuat anggota AGRASA tersentak kaget. Sudah pasti anggota FIROCIOS yang datang. Mereka tidak terima kalau temannya dikeroyok sampek masuk rumah sakit. Sepertinya di antara mereka ada yang punya dendam dengan anggota FIROCIOS. Ini sudah kedua kalinya AGRASA keroyok anggota FIROCIOS. Raven sudah sangat sabar, ia tidak menyerang AGRASA. Tapi kali ini Raven tidak bisa sabar lagi, mereka harus dikasih pelajaran.

"Anak-anak FIROCIOS datang, kalian semua keluar dan lo Fajar hubungi Bos besar dulu." suruh Satria, sang wakil ketua AGRASA. Mereka semua segera keluar dan menyerang anggota FIROCIOS.

Fajar mengambil ponsel dari sakunya, ia menghubungi Bos besarnya. "H-halo Bos"

"Ekhm, ya ada apa?" ucap seseorang dari seberang sana.

"Raven ma anak-anak yang lain datang ke markas Bos."

"AHAHA, ini yang gue mau."

"Siap Bos."

tutt tutt

Fajar mematikan panggilannya, ia segera keluar dari markas.

"Mana Bos lo?" tanya Raven pada sang wakil ketua AGRASA.

"Lo gak perlu tau." jawab Satria dengan tersenyum miring.

"AJEGE, CUPU BANGET SIH BOS LO. KAGA BERANI KELUAR YA?" ujar Daffa membuat anggota FIROCIOS tertawa puas.

"Bacot lo semua, Serang!" suruh Satria kepada anggotanya.

Bugh

Raven menendang perut Satria, membuat Satria terjatuh di atas tanah. "Segitu doang tenaga lo?"

"Bangsat!"

Bugh

Satria berhasil melayangkan tinjunya di pipi kanan milik Raven. Ia tersenyum miring. Tapi itu tidak seberapa bagi Raven.

Bugh
Bugh
Bugh

Raven berhasil menghajar Satria habis-habisan. Sang wakil ketua AGRASA tergeletak lemas di atas tanah

Raven duduk di dada Satria, ia menatapnya sengit dan kilat marah terlihat jelas disana. "JANGAN PERNAH LO BERANI KEROYOK ANGGOTA GUE, KALO LO MASIH SAYANG NYAWA LO," satu tinjuan mendarat di rahang Satria, "DAN BUAT GEN CUPU LO INI. TUNJUKKIN BOS LO KALO GEN LO GAMAU DIKATAIN CUPU." Raven kembali berdiri, ia tidak terlalu mendapatkan luka. Kali ini lawanya sangat lemah. Tampangnya saja keren, tapi aslinya letoy.

RAVENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang