[RAVENDRA 7]

203 87 25
                                    

"AHAHA gak salah denger gue? heh ngaca dong masa sekolah pake makeup tebel gitu, mau sekolah apa OPEN BO mba?"

-Keana Veronica

°
°
°

Pagi ini udara sangat sejuk, banyak burung burung berkicau. Langit di pagi hari ini terlihat sangat cerah.

Motor besar Raven berhenti di parkiran SMA Bimasakti. Syila turun terlebih dahulu, ia melepas helm nya dan menyodorkan kepada Raven.

Raven juga melepas helm dan mengacak rambutnya, Tentu saja cewek cewek yang melihat itu terpesona oleh ketampanan Raven.

Syila berdecak kesal. Karna ia tidak suka kalau adiknya dilihat banyak orang, apa lagi sama cewek cewek. Cemburu ya?

"Gak usah tebar pesona bisa?" tanya Syila kesal.

Raven hanya berdehem. Syila dibuat semakin kesal oleh adiknya, "Itu juga kancing baju lo."

"Biar keren kak." Raven terkekeh, ia segera merangkul kakaknya agar masuk ke kelas dan tidak memarahinya lagi.

Syila masuk ke dalam kelasnya, dan disambut oleh teman temannya. Syila segera duduk di tempat yang biasa ia tempati.

Syila meraih ponselnya. Ia membuka aplikasi WhatsApp, tak ada pesan dari siapapun. Syila memilih membuka aplikasi lainnya. Matanya tak sengaja menatap akun Reno yang belum lama mengunggah instastory.

Syila sedikit terkejut karna story Reno berada di Indonesia. Yang benar saja, Reno balik ke Indonesia?.

Tiba tiba jantung Syila berdetak kencang, entah kenapa ia seperti ketakutan. Syila belum siap bertemu dengannya lagi.

"Kenapa Syil?" tanya Keana yang berada di samping Syila.

"Gpp." jawab Syila singkat.

"Yakin?"

Syila hanya berdehem. Ia tak mau sahabatnya tau kalau Reno sudah di Indonesia, dan akan membuat mereka kepikiran masalah ini.

"Kantin yuk." ajak Starla yang berada di belakang Syila dan Keana.

"Ayok." jawab Syila dan Keana kompak. Mereka bertiga segera beranjak pergi ke kantin.

Ketika Syila dan kedua sahabatnya keluar dari kelas, tak sengaja seorang perempuan menabrak Syila. Davina Saputri, ia seorang perempuan terpopuler di sekolah ini. Banyak yang kagum dengan kecantikannya, tetapi dia sering mem-bully adik kelasnya. Ia sering memamerkan kecantikannya.

"Punya mata gak sih lo?" tegas Davina, ia mendorong bahu Syila. Perasaan yang jalan tidak liat liat tadi dia, lalu kenapa dia yang marah?.

"Lo yang jalan gak liat liat!" karena Syila merasa tidak terima, akhirnya Syila mendorong Davina balik.

Davina menarik rambutnya Syila. Karena Syila merasa kesakitan, ia segera menepis tangan Davina. "Gak usah pegang rambut gue, najis tau gak!" Keana dan Starla yang berada di samping Syila, mereka tertawa puas.

"Heh tante, gak usah belagu lo." ucap Sasya menatap Keana tak suka. Aduh.. dia mau ngomong gak ngaca dulu.

"AHAHA gak salah denger gue? Heh ngaca dong masa sekolah pake makeup tebel gitu, mau sekolah apa OPEN BO mba?" kata Keana membuat Sasya semakin emosi. Davina yang mendengar itu, ia merasa tersindir. Davina ingin melayangkan tamparan kepada Keana. Tetapi belum sempat ia melayangkan tamparan itu, seorang lelaki tiba-tiba datang dan mencegah tangan Davina. Aldi, Ya ia datang berdua dengan Raven.

"Berani lo sama cewek gue?" tanya Aldi berubah menjadi dingin, tak seperti biasanya ia berubah menjadi dingin. Semenjak Aldi jadian sama Keana, ia berubah menjadi dingin. Ia gak mau dekat dengan perempuan lain, Aldi gak menyakiti perempuan yang ia sayang.   Davina menunduk, ia tak berani menatap Aldi ataupun Raven.

"Pergi!" suruh Raven pada Davina dan Sasya. Mereka berdua segera pergi.

"Bangsat, pengen gue cakar tuh muka." pekik Syila emosi.

"Heh siapa yang ngajarin ngomong kasar? Gue bilangin ke mama ya!" peringat Raven yang membuat Syila tak berani berkata kasar lagi.

"Dah ayok ke kantin." ajak Starla berjalan duluan dan diikuti oleh mereka.

                                     °°°°

Daffa masuk ke kelas, ia meletakkan tas di bangku yang biasa ia tempati. Sangat sepi, hanya ada Lendra dan beberapa murid lainya.

"Raven sama Aldi kemana?" tanya Daffa pada Lendra yang tengah asik dengan ponselnya.

"Kantin." jawab Lendra.

Daffa hanya menjawab 'oh' saja. Ia segera keluar dari kelas dan menyusul Raven dan  juga Aldi. Lendra tak memperdulikan kepergian Daffa. Ia masih asik dengan ponselnya. Lendra berbeda dengan yang lainnya. Ia tidak suka lama-lama diluar kelas, apa lagi di kantin. Karna ia tidak suka keramian.

°
°
°

Lama gak up nih.

Pendek aja ya, biar gak cepat bosan gitu.

pengen up tiap malam, tapi sibuk banget, jadi gak bisa up tiap malam.

jangan lupa 💬 dan ⭐️ nya ya!

see you, next part!

RAVENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang