Tumbuh dan besar dalam limpahan kasih sayang kedua orang tua, tidak lantas membuat Ranti bisa melupakan kejadian yang menimbulkan trauma mendalam itu. Ketika teman-teman sebayanya bisa bermain dengan ceria, ia justru dihadapkan pada kejadian yang merusak masa depannya.
Mahkota kesuciannya terenggut karena ancaman yang tidak bisa dilawan oleh gadis berusia 10 tahun kala itu. Sebuah mimpi buruk itu terus terbawa dalam perjalanan hidup gadis yang memiliki cita-cita tinggi untuk diraihnya.
"Kamu itu perempuan. Bisa sekolah sampai lulus SMA itu sudah sungguh luar biasa." Kalimat yang sering terlontar dari ayah Ranti juga menjadi momok yang menghalangi impiannya. Ketiadaan biaya menjadi alasan utama menurut sang ayah yang menghambat cita-cita Ranti untuk meraih gelar sarjana. Gadis berusia 18 tahun itu tetaplah gadis pintar dan cekatan, meski ia lebih suka untuk menyendiri. Jika ada teman pria yang berusaha menarik perhatiannya, gadis itu akan berusaha mati-matian menghindar. Akankah Ranti terus berpasrah pada keadaan? Atau ada keajaiban yang menghampiri sebagai jalan ia menemukan cinta dan cita-citanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Cinta
Lãng mạnTumbuh dan besar dalam limpahan kasih sayang kedua orang tua, tidak lantas membuat Ranti bisa melupakan kejadian yang menimbulkan trauma mendalam itu. Ketika teman-teman sebayanya bisa bermain dengan ceria, ia justru dihadapkan pada kejadian yang me...