48. Kiara Sakit

998 90 6
                                    

Kevin panik melihat Kiara pingsan dengan darah yang mengalir keluar dari hidungnya, tanpa pikir panjang dia menggendong Kiara ke mobil.

"Den, non ala kenapa den ?" Seru Mang Odi yang terlihat panik juga melihat Kiara.

"Pingsan mang, tolong bukain pintu mobil sama ikutin mobil saya sama Bi Nana ya mang, kabarin Dika sama Om Djamal dan Tante Aryani juga" Titah Kevin, sambil berlari ke arah mobilnya, mendudukkan Kiara di kursi depan dan langsung naik juga untuk melajukan mobilnya.

Mang Odi mengikuti instruksi Kevin, dia memanggil istrinya dan tidak lupa menyuruhnya menyiapkan pakaian Kiara, mereka jalan mengikuti mobil Kevin yang mengantarkan Kiara ke Rumah Sakit, Bi Nana langsung menelpon Dika dan juga kedua orang tuanya.

Mobil Kevin sampai di rumah sakit terdekat dari kompleks perumahan Kiara, dia memanggil petugas rumah sakit yang langsung mengeluarkan brankar dan membawa Kiara ke Unit Gawat Darurat.

Dika dan Kedua Orang tuanya sampai bersamaan di Rumah Sakit, mereka berlari panik, apalagi melihat Kevin bersandar di dinding Rumah Sakit sambil mengusap wajahnya.

"Vin, adek gue kenapa?" Tanya Dika ke Kevin yang langsung berdiri mendekat ke arah Dika dan kedua orang tuanya.

"Dia mimisan terus pingsan dik, jadi gue langsung bawa lari kesini" Jelas Kevin hal itu membuat ibu Kiara terduduk di kursi dan menangis.

Melihat dokter keluar, mereka semua mendekat meminta penjelasan dari dokter mengenai kondisi Kiara saat ini.

"Gimana kondisi adik saya dok?" Dika langsung menyela menanyakan kondisi Kiara

"Untuk Nona Kiara baik-baik saja, hanya saja kelelahan dan kurang istirahat, di tambah stress yang melandanya" Jelas Dokter, jawaban dari dokter membuat Kevin merasa bersalah, sebegitu nya kah dampak dari kesalahannya ke kesehatan Kiara ?

"Udah bisa di jenguk dokter ?" Tanya Ayah Kiara

"Sudah bisa bu, pak tapi kami harus memindahkan nona Kiara ke ruangannya, kalo begitu saya permisi dulu ya" Ucap Dokter dan berlalu dari hadapan keluarga Kiara.

"Yaudah ibu, Dika ngurusin administrasi dulu" Dika meninggalkan semua yang ada disitu dan pergi untuk mengurus administrasi.

"Yuk vin" Ayah Kiara mengajak Kevin untuk ikut berjalan ke ruangan Kiara.

Mama Nia is calling...

"Halo ma" Sapa Kevin telpon tersambung

"Kamu jadi kan de ke banyuwangi sama Kiara ?" Tanya Mama Nia ke Kevin

"Ga bisa ma sekarang, Kiara masuk rumah sakit" Jelas Kevin ke Mama Nia

"Ya Tuhan de, sakit apa Kiaranya ?" Mama Nia terkejut mendengar kabar Kiara yang jatuh sakit.

"Kecapean sama kurang istirahat, yaudah ma Kevin mau masuk ruangannya dulu" Jelas Kevin menutup telponnya.

Kevin langsung masuk ke ruangan Kiara, melihat Kiara yang terbaring dengan wajah pucat seperti ini membuat Kevin merasa semakin bersalah, kesalahannya yang memilih berbohong untuk pertama kalinya pada Kiara membawa dampak buruk bagi gadis itu.

Ayah dan Ibu Kiara memilihkan kamar VIP bagi Kiara, agar putri mereka merasa nyaman, dan tidak harus berbagi kamar dengan yang lain, bagi mereka kenyamanan dan ketenangan Kiara adalah yang utama.

"Vin, om sama tante harus keluar sebentar, mau beli makanan juga, kamu tolong jagain Kiara ya?" Pinta Ayah Kiara ke Kevin dan dia mengangguk.

Kevin mendudukkan dirinya di kursi samping tempat tidur Kiara, menggenggam tangan Kiara sambil sesekali mencium tangan itu.

"Maaf sayang maaf" Lirih Kevin menatap Kiara dengan tatapan khawatir, Kiara memang tidak sakit parah, tapi tetap saja rasa khawatir menyelimuti Kevin, apalagi dia merasa dirinya lah penyebab dari semua ini.

Terlihat pergerakan dari Kiara, dia mengerjapkan matanya, mencoba menyesuaikan penglihatannya dengan cahaya terang dari lampu ruangan yang ditempatinya.

Dia menatap Kevin yang terlihat meneteskan air mata, Kiara masih diam melihat Kevin yang menangis sambil memegang tangannya.

"Vin" Lirih Kiara, membuat Kevin terkejut.

"Iya sayang mau apa? Apanya yang sakit?" Kevin berdiri sambil mengelus kepala Kiara

"mau minum" jawab Kiara dengan nada suara parau, Kevin mengatur ranjang Kiara dan memberikan air minum yang ada di nakas samping ranjangnya.

"Makasih" Kevin mengangguk, dia duduk kembali, dan menunduk tidak berani menatap mata Kiara saat ini.

Kiara tersenyum, dia mengangkat satu tangannya dan mengelus rambut kevin, hal itu membuat Kevin mengangkat wajahnya untuk menatap Kiara.

Kevin menarik tangan Kiara dan mencium tangan itu, mengucapkan kalimat maaf dengan suara lirih.

"Maaf sayang maaf" Lirih Kevin lagi dan lagi, Kiara tersenyum, melihat Kevin yang bersungguh-sungguh ingin meminta maaf padanya.

"Iyaa udah aku maafin" Gumam Kiara yang membuat Kevin tersenyum.

"Tapi kamu jangan bohong lagi ya vin? Kalo emang lagi mau deket sama yang lain gapapa kok, aku pasti dukung kamu buat nyari kebahagiaan kamu, aku bakal lebih bahagia lagi kalo kamu bahagia" Sambung Kiara dengan tatapan tulus, hatinya mungkin belum siap melepaskan Kevin, namun bukan berarti dia akan egois membiarkan Kevin terus terjebak dengannya yang tidak pasti ujungnya akan kemana.

Mendengar penuturan Kiara, Kevin menggeleng, tidak mau menerima perkataan Kiara tersebut apalagi pembahasan mengenai Kevin yang menurutnya sedang mencari wanita lain, Kevin masih akan terus berusaha mempertahankan Kiara, tidak peduli bagaimana akhirnya.

"Jangan ngomong gitu sayang, aku udah bilang ke kamu kan? Biarin aku bareng kamu sekarang, Tuhan yang tau akhirnya sayang, jangan bahas ini lagi oke?" Kevin berdiri memeluk Kiara dan mencium puncak kepala Kiara.

"Kita ga bisa melawan kenyataannya vin, aku pengen kamu bahagia" Lirih Kiara di dalam pelukan Kevin, air mata kembali menghiasi wajah cantiknya.

"Dan bahagia aku cuma sama kamu sayang, cukup ya? Jangan menambah beban pikiran kamu lagi" Balas Kevin yang melerai pelukan keduanya dan menghapus jejak air mata dari wajah Kiara.

Kevin kembali menarik Kiara masuk ke pelukannya, setidaknya untuk sekarang Kevin memohon agar Tuhan memberikan kesempatan lebih lagi baginya bersama Kiara, dan terus meminta jawaban terbaik bagi keduanya.

Dika menyaksikan semuanya, dia memilih tetap diam tanpa mengeluarkan suara sedikit pun, memberikan ruang bagi Kiara dan Kevin, hatinya sedikit tersentil mendengar Kiara mengatakan dirinya membebaskan Kevin untuk mencari wanita lain, dan akan bahagia jika Kevin menemukan kebahagiaan nya, Dika tau dan sadar adiknya itu berbohong, ada luka pasti yang tergores di hati adiknya.

Kiara hanya ingin kebahagiaan untuk Kevin, tapi lupa bahwa dirinya sendiri juga membutuhkan bahagia itu, Dika hanya bisa diam, tidak tau harus melakukan apa, dan tidak berniat untuk ikut campur dalam masalah hati Kiara.

In Another Life || Kevin SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang