71. Nightmare

757 102 21
                                    

Mama Nia dan Papa Sugi berlari ke depan ruangan ICU, tempat dimana Kiara dirawat, mereka melihat Kevin, Dika dan beberapa anak pelatnas lainnya yang terduduk di kursi tunggu, Kevin terlihat begitu berantakan dan tidak berhenti meneteskan air mata, disampingnya ada Greysia yang terus mencoba menenangkan Kevin.

Kevin yang melihat Mama Nia langsung berlari memeluk Mamanya itu, dia menangis dalam pelukan hangat ibunya, hal itu membuat yang lainnya terenyuh, mereka pun ikut merasakan bagaimana terluka nya Kevin saat ini.

"Udah duduk dulu dek, duduk dulu" Mama Nia mengajak Kevin untuk duduk, Kevin masih tidak bisa mengendalikan dirinya.

Dokter keluar dari ruangan ICU, Dika dan yang lainnya langsung berdiri mendekat ke arah tim medis yang membantu untuk mengobati Kiara.

"Dok, adik saya baik-baik aja kan dok?!" Dika terlihat begitu panik, baru saja dokter mau menjawab, ayah dan ibu Kiara datang.

"Dokter anak saya baik-baik aja kan dok?" Seru Ibu Kiara yang duduk di kursi roda bertanya dengan tatapan penuh harap pada dokter yang menangani Kiara tersebut.

"Maaf bu, kami sudah mengusahakan yang terbaik, sisanya kita serahkan pada yang Maha Kuasa, karena benturan yang hebat ada beberapa sel saraf yang rusak, membuat saudari Kiara koma saat ini, beberapa organ dalam tubuhnya seperti ginjal dan hati pun belum berfungsi dengan baik, kami sudah mengusahakan yang terbaik, tapi maaf sekali lagi, kemungkinan pasien bertahan hidup dengan kondisi seperti itu hanya 20%, saya minta keluarga tetap tenang, dan teruslah berdoa pada yang Maha Kuasa" Jelas sang dokter kepada semua yang ada disana, membuat mereka semua membeku.

"Ga mungkin kan ma? DOKTER JANGAN NGOMONG KAYAK GITU DOK! KIARA PASTI BISA BERTAHAN" Kevin berteriak ke arah dokter tersebut, dia bahkan terduduk, dunianya hancur sekarang.

"Ma ga mungkin ma, ga mungkin, apa yang dibilang dokter itu cuma analisanya kan ma? Bilang ke dia tutup mulutnya jangan ngomong gitu maa" Kevin meminta jawaban ke Mama Nia, Mama Nia hanya bisa menangis menatap putranya yang begitu frustasi dan terluka sekarang.

"Ini ga mungkin kan Dika? Adik kamu bisa kan bertahan?! DIKA JAWAB IBU DIKA, AYAH ANAK KITA AYAH" Ibu Kiara histeris sekarang, Dika dan Ayahnya tidak bisa mengatakan apapun, Dika memeluk ibunya,  membiarkan ibunya memukul dirinya karena tidak menerima apa yang diucapkan dokter itu.

Semua yang ada disana menangis, bahkan Junior yang masih kecil pun seakan merasakan luka yang sama, dia mengetuk kaca jendela ruangan Kiara sambil menangis.

"Pa, nti ya nti ya" Ucap Junior sambil terus mengetuk jendela ruangan Kiara dan menangis disana.

"DOKTER KONDISI PASIEN MEMBURUK, DOKTER!" Teriak suster yang standby dalam ruangan Kiara, mendengar hal itu dokter langsung berlari masuk keruangan Kiara, semua yang ada disitu harap-harap cemas, Ibu Kiara bahkan pingsan lagi sekarang.

"Bu? Ibu bangun bu?!" Dika tercekat, ibunya pingsan lagi, hal itu membuat Jojo dan Babah Ahsan membantu ayah Kiara untuk membawa ibunya kembali ke ruangan nya.

Dika kembali terduduk, sedangkan Kevin, dia merutuki kebodohannya, kenangannya dan Kiara kembali lewat di pikirannya, membuat Kevin kembali menangis.

Ginting yang melihat itu merasa iba pada Kevin yang terus menunduk dan meneteskan air matanya, dia mendekat dan berjongkok didepan Kevin sekarang.

"Lo harus kuat vin, kalo lo kayak gini siapa yang bakal kuatin Kiara, lo harus percaya sama Kuasa Tuhan, doa vin, kuatin hati lo!" Ginting mencoba memberi kekuatan ke Kevin.

"Dek, kamu harus kuat, ingat disana ada Kiara cintanya kamu lagi berjuang, berdoa terus sama Tuhan dek" Papa Sugi ikut memberikan kalimat penguat bagi Kevin, lemah rasanya melihat putra bungsunya terluka seperti sekarang.

Dokter kembali keluar dari ruangan Kiara, dia membuka nurse cap nya dan menunduk sekarang, hal itu membuat Dika dan Kevin terdiam, terlihat wajah sendu dari sang dokter yang tidak berani menatap semua yang ada disana.

"Dok? Kiara gimana Dok?!" Tanya Kevin, dia bahkan sampai memegang tangan dokter tersebut yang masih diam tanpa mengeluarkan kata apapun.

"Dokter jawab saya dok!" Lagi, akhirnya dokter itu mau mengangkat kepalanya, dan menatap semua orang yang berada didepan ruangan ICU tempat Kiara di rawat saat ini.

"Maaf, kami sudah mengusahakan yang terbaik untuk pasien, tapi Tuhan berkata lain, Saudari Kiara Annalies Artamawijaya, menghembuskan nafas terakhirnya pada 20 Juli 2019 pukul 14.30 WIB, saya mewakili seluruh tim medis mengucapkan turut berduka cita" Runtuh sudah hidup Kevin, hancur sudah hatinya, separuh jiwanya sudah tiada.

In Another Life || Kevin SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang