t r u e f a c t

375 56 16
                                    

Matahari terbit menyingsing, menyapa beberapa manusia yang masih betah merebahkan diri di atas singgasananya yang paling nyaman. Sama seperti hari-hari biasanya, lalu lintas pagi ini penuh dengan lalu lalang kendaraan yang entah kemana tujuan si pengemudi berkendara.

Bising kota perlahan mulai mengusik pikiran Taehyung yang tengah berlari sekuat tenaga untuk sampai ke tempat dimana Yoongi ditahan. Sebelah tangannya menggenggam erat sebuah flashdisk sebagai bukti.

Beberapa menit lalu, pemantau cctv sekolah menghubunginya. Memberitahu bahwa rekaman cctv yang sempat rusak telah dipulihkan.

Batinnya sungguh tak tenang, mengira-ngira semua alasan dibalik pembunuhan Jimin beberapa minggu lalu. Lampu penyebrangan menyala merah, total membuat Taehyung mengumpat di tempatnya berdiri.

Sedetik sebelum ia melanjutkan kakinya untuk berlari, media reklame videotron di atas gedung menampilkan sebuah berita yang tak pernah ia duga sebelumnya.

'...pengakuan secara tiba-tiba anak dari orang terkaya nomer 5 di Korea Selatan menggemparkan media, dimana Jung Hoseok pagi ini mendatangi kantor polisi dan memberikan pengakuan bahwa dirinyalah yang melakukan pembunuhan terhadap Park Jimin...'


***

"Brengsek!"

Tubuh Hoseok tersungkur setelah bogeman tangan Suga mendarat kasar di pipinya. Sesaat setelah berita itu tersebar di berbagai platform, Suga bergegas mendatangi kantor polisi dengan amarah yang menguasai dirinya. Seketika lupa bahwa tidak semua orang tau bahwa dirinya adalah kembaran Yoongi.

"Bagaimana kau bisa keluar dari penjara, Yoongi?!"

"Lepaskan aku! Bajingan itu harus dikasih pelajaran karena telah membuat hyungku menderita!"

"Apa yang kau bicarakan?! Hentikan omong kosongmu dan ikut aku ke ruang tahanan!"

"Lepaskan, brengsek! Aku bukan Yoongi! Yoongi yang kalian bicarakan masih duduk dengan manis di dalam sel dan menerima hukuman yang bahkan tidak ia lakukan!"

Tatapan bingung dari semua aparat negara di dalam sana terlihat jelas. Pernyataan yang dilontarkan dengan tegas membuat semuanya melebarkan mata tak percaya.

"Tapi, tetap saja kau sudah membuat keributan disini..."

"Tunggu!"

Taehyung muncul di ambang pintu dengan nafas yang tidak teratur. Menghampiri polisi seraya menyerahkan sebuah flashdisk yang sedari tadi ia genggam.

"Lebih baik kalian urus Hoseok. Dia Suga, kembarannya Yoongi. Dia temanku. Daripada mengurus dia, lebih baik selesaikan kasus Jimin. Disini ada bukti cctv sekolah bahwa Hoseok memang pelakunya. Hasil interogasi nanti kirimkan ke Saya."

"Baik, tuan muda Kim?"

***

Suga menatap sengit Taehyung yang duduk di sebelahnya. Emosinya belum sepenuhnya mereda. Sedangkan yang ditatap hanya memijit pelipisnya pelan.

"Kau punya koneksi di kepolisian. Kenapa tidak meminta bantuan mereka untuk mencari tau kejadian yang sebenarnya, hah?"

"Tidak semudah yang kau pikirkan. Hubunganku dengan keluarga dari Ayah tidak berjalan baik. Aku berusaha untuk menghindari sesuatu yang berkaitan dengan kepolisian. Tadi adalah pengecualian demi membebaskan Yoongi dari semua tuduhan."

d e r n [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang