Suasana pagi di kota kecil memang menyenangkan, setidaknya orang-orang tidak segila di kota besar. Dan Taehyung suka sekali mengajak Jungkook untuk menemui kedua orangtuanya di kampung halaman, sekaligus melepas stres. Mereka sering mencuri jadwal untuk melakukan perjalanan singkat seperti ini.
Setelah mendengar perkataan sang Ibu mertua, semalaman Jungkook terjaga. Rencananya besok pagi ketika pukul 5 dini hari mereka akan kembali ke Seoul, tetapi kini sudah pukul 2 dini hari ia masih terjaga. Taehyung ada di sampingnya, pria itu mendengkur halus sambil memeluk pinggang Jungkook.
Jungkook menatap serius pada pahatan wajah damai itu, prianya yang tampan sedang tertidur pulas, begitu hangat ketika orang yang kau cinta berada di pelukanmu. Sama halnya dengan Jungkook, karena rasa cintanya yang begitu besar ia sering terjebak ketakutan, bagaimana jika kehangatan ini tak lagi miliknya.
Banyak hal yang memenuhi isi kepalanya, tetapi Jungkook tidak ingin membuat Taehyung terganggu. Pada akhirnya ia berusaha memejamkan mata meskipun sangat sulit membawa kesadarannya masuk ke alam mimpi.
Ketika pagi tiba, Taehyung menjadi orang yang bangun lebih awal daripada pasangannya. Dengan telaten ia merapihkan koper mereka, setelahnya ia turun ke bawah untuk melihat ibunya yang sudah sibuk di pukul 4 pagi ini. Ada rasa tak tega di hatinya, gara-gara kesibukan mereka sang Ibu harus bangun pukul empat untuk membuatkan bekal perjalanan mereka nanti.
Taehyung berdiri di samping ibunya yang sedang mencuci potongan sayur-sayuran, mengambil alih pekerjaan ibunya meksipun sang Ibu tampak kaget dan tak mengizinkan puteranya melakukan pekerjaan dapur.
"Biar Taehyung bantu, Bu."
Ibunya menggeleng, "tidak, kembalilah ke kamar, rapihkan pakaian kalian. Biarkan ibu mengurus dapur."
Wanita itu mengambil nampan sayuran kembali, mengusir putranya untuk menjauh. "Taehyung, dengarkan Ibu. Kembalilah ke atas, istirahat bersama Jungkook. Kau perlu tenaga untuk menyetir."
Taehyung menghela napasnya, akhirnya mengalah dengan perdebatan barusan. Ia berjalan mendekat pada jendela lalu membukanya, cahaya lampu dari pelataran menyeruak, udara segar menyambutnya dengan bahagia. Begitu tenang dan nyaman, meskipun sedikit dingin karena angin perlahan tertiup masuk ke dapur.
"Apa yang kau lakukan? Tutup jendelanya Taehyung, udara pagi ini dingin sekali."
Taehyung berdecak, "ibu selalu melarangku dari tadi..."
"Ah? Bahkan ibu tidak sadar sudah berapa larangan yang ibu ucapkan pagi ini."
Taehyung mulai menyadari bahwa ucapan ibunya tentang udara dingin tidaklah omong kosong, angin kecil mulai masuk ke dalam membuat wajahnya sedikit kaku. Hitungan ketiga jendela itu kembali tertutup.
"Sebenarnya Ibu juga sering termenung di depan jendela itu sambil melihat ke rumah barat. Dahulu ibu pernah melihat Jungkook memakan buah stroberi dengan semangat, dia seperti orang kelaparan, lalu ia mengambil banyak sekali buah stroberi untuk dibawa ke dalam rumah barat....
Wanita itu mengusap air matanya pelan, "t-ernyata waktu itu Jungkook benar-benar kelaparan. Sebelum memasak Ibu selalu mengingat kenangan itu, ibu tidak ingin ada yang kelaparan lagi di rumah Ibu... Jadi... Ibu selalu membuat makanan enak untuk siapa saja yang datang ke sini."
"Ibu ... sudah... itu hanya kenangan lama, jangan membuat Ibu tersiksa."
Taehyung mendesah pelan, suasana dapur memang hening, di sini hanya ada sepasang ibu dan anak yang berbincang-bincang pelan sambil menunggu fajar datang. Taehyung memperhatikan ibunya yang sibuk ke sana kemari dengan celemeknya sambil sesekali mereka tertawa dengan lelucon random.
![](https://img.wattpad.com/cover/258601362-288-k686450.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ENDED UP | AFTER MARRIAGE [TAEKOOK] - COMPLETED
FanficMereka sudah melewati perjalanan panjang dan akan mereka menutup kisah ini dengan kenangan manis. Kini mereka dapat menggenggam erat satu sama lain, Jungkook adalah kehidupan terbaik dari Tuhan bagi seorang Kim Taehyung. Dan Kim Taehyung adalah pers...