Bab 10. Little Happiness

1.9K 173 12
                                    

Taehyung beberapa kali menyentuh ujung bibirnya yang terluka. Pria itu juga meringis ketika rasa nyeri dan sengal mulai terasa pada tulang pipinya. Jungkook sedang di bawah untuk bercerita kepada keluarganya, kepulangan mereka tadi langsung disambut tak sabaran oleh keluarga Jungkook.

Juga ponsel Taehyung ikut berbunyi tak sabaran, rekan-rekan satu grupnya berkali-kali menghubunginya untuk memastikan apakah keduanya baik-baik saja. Namun Taehyung tidak berminat menyentuh ponselnya___ lebih memilih untuk melamun menunggu kedatangan Jungkook kembali.

Sejurus kemudian daun pintu terbuka__ Jungkook masuk sambil membawa segelas teh herbal. Pakaiannya sudah berganti menjadi piyama, lain dengan Taehyung yang bahkan belum membuka dasinya. Jujur saja Jungkook sedikit emosi, pasangannya itu hanya memar di bagian wajah__ juga sudah diberi penanganan di klinik tapi kenapa tidak bisa mengganti pakaiannya sendiri?.

Jungkook menghela napasnya mencoba untuk mengendalikan emosi. Ia hampir lupa kalau Taehyung memang senang membuatnya repot. Lantas dirinya duduk di tepian kasur sambil menyerahkan teh herbal buatan Ibunya.

"Ini coba minum, kata Ibu bisa meredakan nyeri___ nanti tidurnya nyenyak."

Melihat wajah Taehyung merespon rasa dari teh herbal membuat Jungkook tertawa sendiri. Pasangannya ini minum air mineral saja drama apalagi teh semacam ini. Setelah gelas tanda__ Taehyung menyerahkannya kembali kepada Jungkook untuk diletakkan di atas nakas.

Jungkook tersenyum kecil dengan sedikit mencondongkan tubuhnya untuk menyentuh ujung bibir Taehyung. Ada luka sobek selebar 2cm yang kini sudah ditutup handsaplas.

"Taehyungie___ maaf ya?"

"Kenapa?"

Sial sekali suara berat Taehyung malah membuat Jungkook merinding. Melihat wajah Taehyung dengan jarak sedekat ini dan suasana sehening ini membuatnya pening. Pesonanya terlalu memabukkan.

"Tadi itu kecelakaan, jangan merasa bersalah."

Taehyung menyentuh punggung tangan Jungkook yang masih terdiam pada sudut bibirnya. Rasa hangat menjalar pada pipi berisi Jungkook__ pipinya bersemu malu-malu.

"Besok-besok kita belajar boxing bersama, ya. Taehyungie harus mencoba olahraga baru__ tidak hanya yoga."

"Mengejekku?"

"Bukan___ bukan mengejek."

"Iya-iya, nanti kita lakukan bersama."

Jungkook tertawa memamerkan deretan giginya. Dia menjadi mudah tertawa melihat sikap pasrah Taehyung, terlihat lucu di matanya karena memang sedari dulu Taehyung selalu mengalah jika berbicara dengannya.

"Cepat sembuh, sayangku."

Sayangku? kedengaran lucu sekali

Lalu sebuah kecupan ringan Jungkook berikan pada bibir tebal pasangannya. Tidak ada aksi menjerat lidah hanya sebuah kecupan manis.

Kedua kelopak mata Taehyung mulai sayu, sepertinya mulai mengantuk. Wajah pria itu terlihat semakin tampan dengan kelopak mata yang hampir tertutup malu-malu. Jungkook suka melihat wajah itu, sosok pria yang mahir berpose seksi akan menjadi bayi saat pergi tidur.

Diusapnya kedua kelopak mata itu supaya Taehyung lekas terpejam dan tidur. Rasanya seperti merawat seorang bayi dan Jungkook senang merawat Taehyung dalam keadaan apapun.

Ketika Taehyung benar-benar tertidur Jungkook memberikan sebuah kecupan manis tepat di kening pria itu, turun ke hidung mancungnya, bibir tebalnya, dan terakhir dagu tajamnya. Setelah itu Jungkook menjauhkan tubuhnya untuk kembali mengurusi bagian lain.

ENDED UP | AFTER MARRIAGE [TAEKOOK] - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang