"Adek, udah ya nangisnya. Bunda takut." Suryeon dengan mata berkaca-kaca berusaha menenangkan Seok Kyung yang tidak berhenti menangis. Sekarang udah jam 7 malam, Seok Kyung yang biasa sudah tidur habis minum Asi terus memangis dari tadi. Ingin tetap tidur bersama Ayahnya, masalahnya sekarang ini Dantae lagi terkena flu. Mereka takut nanti akan menular ke Seok Kyung.
"Adeek, Ayah disini." Dantae dengan suara serak memanggil Seok Kyung namun tetap menjaga jaraknya. Seok Kyung perlahan tenang setelah mendengar suara Dantae. Membuat mereka berdua merasa lega.
"Adek yaa, nggak mau jauh dari ayah sama bunda." Suryeon mencium wajah Seok Kyung yang sekarang sudah tertawa bahagia. "Ayah lagi sakit, jadi malam ini adek sama bunda tidurnya di kamar abang."
Mendengar ini mata Seok Kyung kembali berkaca-kaca akan menangis."Jangan nangis lagi anak bunda, nanti kalau ayah sembuh adek bisa tidur sama ayah lagi."
Seok Kyung kembali menangis, membuat Suryeon yang sudah lelah juga jadi mau ikutan menangis. Dantae sakit jadi dia harus mengurus Seok Hoon dan Seok Kyung sendirian, belum lagi merawat suaminya. Jujur aja rasanya capek.
"Jangan nangis anak bunda, gimana kalau ayah aja yang pindah ke kamar abang?" Seok Kyung masih menangis.
Dantae melihat Suryeon dan Seok Kyung dengan perasaan bersalah, jika saja dia tidak sakit. Pasti semua akan lebih mudah untuk Suryeon.
"Adek jangan nangis, bunda sedih dengarnya." Suryeon benar-benar menangis saat ini, memeluk Seok Kyung dengan erat.
"Adek, kasihan loh bunda. Jangan nangis lagi ya?"
Mendengar suara Dantae, Seok Kyung perlahan kembali tenang.
"Kalau adek mau ayah, ya udah. Adek sama ayah aja malam ini. Biar bunda tidur berdua sama abang." Suryeon perlahan meletakan Seok Kyung kembali keatas kasur berjalan menuju kamar Seok Hoon. Dia capek, mau istirahat.
"Sayang, adek jangan ditinggal. Aku kan masih sakit." Panggil Dantae bingung mau ngejar Suryeon tapi nanti Seok Kyung sendirian.
Seok Kyung yang menggerakan kakinya kembali menangis karena tidak merasakan keberadaan Suryeon.
"Adek, jangan nangis lagi dong. Ayah kan nggak bisa gendong adek sekarang." Panik Dantae melihat Seok Kyung yang menangis lebih keras dari sebelumnya. "Mana bunda lagi ngambek, jangan nangis yaa? Nanti ayah belikan pulau deh, berhenti yaa??" Seok Kyung masih menangis memang meresahkan anak bungsu bapak Dantae ini.
"Adek kenapa Yah?" Seok Hoon yang masuk ke dalam kamar mendekati Seok Kyung.
"Nangis di tinggal bunda yang ngambek." Jawab Dantae jujur.
"Adek jangan nangis, bunda nanti datang lagi kok." Seok Hoon mengelus rambut Seok Kyung berusaha menangkan. Merasa nyaman tangisan Seok Kyung perlahan mengecil walau belum berhenti. "Jangan nangis yaa, abang sedih kalau adek nangis. Bunda juga." Seok Hoon berusaha menenangkan adiknya hingga perlahan tangisnya reda.
Dantae mendesah lega saat Seok Hoon berhasil menenangkan Seok Kyung. "Abang jaga adek bentar ya? Ayah mau ketemu bunda."
Seok Hoon mengangguk, masih mengelus pelan rambut Seok Kyung yang masih sedikit sambil terus bicara.
Dantae membuka pelan pintu kamar Seok Hoon melihat Suryeon yang sedang menangis."Adek udah nggak nangis lagi sekarang." Ujarnya pelan memegang tangan Suryeon.
"Kenapa adek ditinggal? Kalau nangis lagi gimana atau jatuh?" Suryeon bertanya khwatir menghapus air matanya.
"Kalau khawatir jangan ditinggal, adek nangisnya makin keras waktu kamu tinggal."
"Aku sedih aja nggak bisa bikin adek tenang. Rasanya adek itu nggak perlu aku."
"Kalau adek nggak perlu, nggak mungkin dia seharian penuh cuma mau sama kamu aja."
"Tapi buktinya adek nggak mau nurut sama aku."
"Namanya juga anak bayi, cuma tahu maunya dia apa. Udah ya? Jangan sedih lagi. Sekarang adek udah tenang kok sama abangnya."
"Kalau adek nangis lagi gimana?"
"Nggak akan, sekarang ada abangnya."
Dantae membantu Suryeon berdiri dan kembali ke kamar mereka.
"Aku cuci tangan dulu, kamu tetap jaga jarak dari anak-anak."
Dantae hanya mengangguk mengikuti apa yang dikatakan Suryeon.
"Pintarnya abang bisa bikin adek tenang." Suryeon memuji Seok Hoon sebelum mengangkat Seok Kyung,"Adek juga, nangis karena mau sama abang ya?" tanyanya sambil mengelus wajah Seok Kyung yang masih begitu mungil.
Seok Kyung hanya tersenyum melihat Suryeon."Cantiknya senyum anak bunda." Puji Suryeon sedangkan Dantae melihat semua ini merasa lega.
"Kita ke kamar abang sekarang ya? Udah waktunya untuk abang sama adek tidur." Ajak Suryeon berjalan pelan keluar kamar dengan Seok Hoon yang ikut berjalan di sampingnya.
----
Apasih iniii
KAMU SEDANG MEMBACA
Big C.
FanfictionSuryeon akan menikah, dan Dantae yang rela melakukan segala hal untuk menghentikannya.