(bonus)

6.2K 559 23
                                    

ini bonus karena aku lama up ya, dan maaf sekali lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ini bonus karena aku lama up ya, dan maaf sekali lagi

jaemin melangkah kakinya lalu langkahnya terhenti di depan ruang guru.

TOK TOK TOK!

jaemin mengetuk pintu tersebut lalu pak jeno yang melihatnya menyuruh nya masuk untuk bertemu guru BK.

"masuk jaemin, astaga kamu bikin ulah kembali?"

jeno bersuara, demi tuhan pak jeno sangat tampan! bahkan baik hati berbeda dengan pak renjun yang selalu menghukumnya karena masalah sepele.

pintu kamar mandi guru terbuka terdapat renjun disana, lalu matanya menatap jaemin sekilas dan mengambil kertas di meja miliknya.

tanpa pikir panjang renjun memberikan surat tersebut kepada jaemin memang anak ini selalu membuat ulah, seperti tawuran, memecahkan vas bunga bahkan jaemin pernah merusak pintu kelas.

"kamu tau kan surat ini surat apa jaemin? kamu sudah mau lulus tolong jangan berbuat onar."

renjun berkata dengan tegas, dia malas harus menghadapi murid yang sulit di atur seperti jaemin ini.

"oke"

jaemin mengambil kertas tersebut dan berlalu begitu saja meninggalkan jeno serta renjun.

"jangan lupa panggil kedua orang tua kamu"

renjun kembali bersuara walau agak jauh masih bisa di dengar oleh jaemin, jaemin mah ogah manggil orang tuanya buat ke sekolah toh ortu dia tidak perduli kepadanya yang ada di otak mereka hanya uang dan uang.

bahkan saat pembagian rapot orang tuanya tidak datang malah dia di wakilkan oleh bibinya.

daftar sekolahpun sama oleh bibinya.

saat masuk ke dalam kelas semua murid sepertinya menunggu dirinya oh iya, murid di kelasnya kebanyakan lelaki, bahkan gadis tidak ada sama sekali.

"Oi gimana?" haechan terlihat khawatir padahal jaemin hanya tidak sengaja memukul anak kelas sebelah yang membuat haechan masuk UKS.

"sans aja lah napasih?"

wajah haechan kembali datar, lihat saja jaemin masih santui padahal haechan tau pasti ortu jaemin di suruh ke sekolah.

"lo gapapa?"

usapan di punggung jaemin dapatkan dari hyunjin ngomong ngmong hyunjin menyukai jaemin, tapi jaemin tidak perduli.

"buta?gue gapapa tenang aja napa sih"

jaemin berkata dengan malas, dia hanya ingin pulang dan rebahan di kasur sebari memainkan game.

"bolos yuk chan?"

lihatlah, padahal dia baru mendapatkan surat peringatan malah mengajak membolos sekarang sontak haechan langsung mentonyor kepala jaemin bodo amat dia mau meringis atau tidak.

"kau ini baru mendapatkan surat panggila orang tua jaem, masa mau ngajak membolos?"

"abis ini pelajaran pak renjun bukan?gue males liat mukanya"

jaemin memang tidak menyukai renjun karena guru itu menurutnya sangat menyebalkan, teman temannya tau itu.

"ga usah bolos gue gamau kena ye anjir"

haechan langsung duduk ke bangkunya setelah mengatakan hal tersebut karena dia melihat pak renjun memasuki kelas.

renjun datang dengan membawa buku serta buku absen, lalu dia duduk di tempat yang sudah di siapkan matanya menatap jaemin sedangkan jaemin malah memainkan game yang ada di ponselnya.

renjun berdiri dari duduknya dan berjalan ke kursi jaemin, jaemin masih asik memainkan game padahal dia sadar renjun ada di depannya tapi dia tidak perduli, renjun langsung saja merebut ponsel milik jaemin.

"YAHH PAK KOK DI REBUT?"

Sontak semua mata menatap mereka berdua, renjun kembali duduk di bangku nya sedangkan jaemin misuh misuh.

"nanti ambil saat pulang sekolah sekarang kita sedang belajar jaem"

renjun berkata penuh penekanan.


bel pulang berbunyi jaemin langsung mengemasi tasnya, dan pergi tanpa berpamitan ke renjun, renjun yang melihat hanya tersenyum padahal ponsel anak itu ada padanya.

"yehh akhirnya sampai juga"

setelah sampai di rumah jaemin merebahkan diri di kasur sungguh dia merindukan kasurnya, padahal baru di tinggal beberapa jam.

tak lama terdengar suara seseorang memasuki apartemen miliknya, jaemin langsung menyambut tentu saja.

"xixixi mass sudah pulang"

tangannya ia rentangkan untuk meminta pelukan tentu saja yang di panggil 'mas' langsung memeluknya jaemin itu nyaman saat di peluk.

"Mas mau aku masakin apa?"

lihatlah dia saat di sekolah dan di rumah berbeda sekali bukan? Sosok itu mengelus rambut jaemin dan mulai melepas sepatu serta jas kerjanya

"mau makan kamu saja boleh?"

jaemin terkekeh dan memeluk leher sang suami, lalu mencium bibir suaminya tersebut awalnya hanya menempel saja tapi lama kelamaan menjadi lumatan kasar, sang suami meremas pantat bulat miliknya dan menyudahi ciuman tersebut, di kecup sekilas bibir jaemin lalu menatap sosok yang ia cintai itu

"sentuh aku renjun"

hanya itu yang terucap di mulut jaemin, renjun mempertemukan kembali bibir mereka, biarkan ini menjadi hari yang indah untuk pasangan ini.

memang jaemin di sekolah seperti membenci renjun tapi berbeda saat di rumah.

BTW JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN THANKS

obsesi | renmin ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang