0.14

2.6K 351 12
                                    


"MMMM ENAK BANGET BROY" heboh haechan yuri tertawa pasalnya yang sedari tadi menambah itu haechan.

"KAU MAKAN TERLALU BANYAK AHAHHHAHA" ryujin gemas sendiri melihat cara makan haechan yang seperti bocah baru melihat makanan lezat .

"BIARKAN DIA NAMBAH BERISI" ujar sungchan dengan berteriak membuat mereka semua tertawa.

jaemin menatap mereka sebari tersenyum teman-teman nya itu tidak ada yang gengsi dan gampang emosi.

Sedangkan di meja lagi mereka melihat teman-teman jaemin dengan tatapan horor  pasalnya teman semeja jaemin sangat berisik itu mengganggu mereka semua.

"Mereka sangat berisik" ujar renjun sebari meminum yang dia pesan sedari tadi

"Tetapi kau terus memperhatikan mereka" sahut mark

"Huh?" renjun merasa dirinya memperhatikan mereka karena merasa geli mungkin? Dia baru pertama kali melihat segerombol orang heboh seperti itu.

jeno memasuki restoran itu dan tersenyum matanya tidak sengaja melihat jaemin serta teman temannya, dia berjalan ke meja jaemin dan tersenyum.

Jaemin dan Haechan membalas senyuman itu sedangkan teman teman yang lain hanya mentapa binggung mereka seperti orang gila saling tersenyum tapi tidak saling menyapa.

"hallo dokter jeno" akhirnya jaemin yang membuka suara, jeno membalas panggilan jaemin

"Hai jaemin kalian disini?" tanya jeno

"Iya, ngomong ngomong dokter sedang apa?"

"AH! Aku mencari teman temanku,kalau begitu aku permisi terlebih dahulu" jeno pergi meninggalkan jaemin yang di anggukan oleh mereka.

renjun dan teman temannya menatap heran ke arah jeno

"Jeno mengenal si cerewet itu?" hyunjin bersuara

"Dia pasien jeno sebelumnya" renjun menunjuk jaemin yang sedang tertawa, senyum jaemin manis menurut renjun.

"Kau memperhatikan nya sedari tadi, kau menyukainya?" mark

Jeno duduk di kursi kosong dan tersenyum kepada mereka dan memulai acara makan malam dengan tenang, tidak mereka tidak tenang. Sedari tadi mereka terganggu oleh teman jaemin mark menghela nafas dan tersenyum ke arah renjun.

"Renjun tolong" ucap mark dengan melas

renjun berdecak lalu menghampiri meja jaemin dan teman temannya, saat renjun di saja mereka semua langsung terdiam menatap renjun takut.

Renjun menatap mereka tajam.

"Kalian mengganggu kecilkan suara kalian semua" ujar renjun menatap ketus kepada mereka

mereka menunduk tidak dengan jaemin yang menatap kagum kepada renjun.

"Mukamu tidak asing!" teriak jaemin heboh

Sontak teman-teman jaemin mengangkat kepala mereka dan menatap jaemin was-was.

"bocah bodoh kita memang pernah bertemu sebelumnya di rumah sakit milik jeno" ketus renjun dan segera berbalik meninggalkan jaemin.

Jaemin masih terdiam dengan berbagai macam pertanyaan di otaknya, dia memang pernah bertemu renjun sebelumnya tapi bukan di rumah sakit.

Jaemin berusaha mengingat tapi otak nya tidak sampai.

renjun kembali kepada mejanya dan mendengus saat mendapatkan berbagai pertanyaan dari teman temannya. Tidak lama ponsel miliknya berbunyi dia mengangkat tlpn dari kekasihnya itu

"ada apa?"

renjun tersenyum dan segera mengambil jas miliknya dan izin meninggalakan mereka

"aku akan datang"

Katanya penuh bahagia, jeno menaikan salah satu alisnya

"Ada apa?"

"Kekasihku ingin bertemu denganku" ucap renjun gembira. Memang renjun dan kekasihnya jarang sekali bertemu setiap kali renjun ingin bertemu kekasihnya menolak dengan alasan sibuk.

renjun pergi meninggalkan meja, hyunjin menatap kearah teman temannya dengan sendu.

"Biarkan dia, kita sudah katakan puluhan kali juga dia tidak percaya bahwa kekasihnya berselingkuh. " ujar hyunjin yang mengetahui isi pikiran mereka

jeno menghela nafas panjang, dia kasihan kepada renjun, temannya itu selalu membanggakan kekasihnya tetapi kekasihnya itu malah bermain gila.


Renjun berlari ke apartemen milik kekasihnya dia menekan sandi apartemen tersebut saat pintu terbuka dia terkejut melihat kekasihnya sedang bercumbu dengan pria lain.

renjun terdiam menatap kekasihnya itu dengan datar, dan suara pintu tertutup membuat mereka berdua menghentikan kegiatannya.

saat wanita itu menoleh matanya membola dia melihat renjun dengan tatapan terkejut dan langsung mendorong pria yang baru saka menciumnya.

"Kau menikmati nya huh?" tanya renjun kepada kekasih nya itu

jean. Kekasih renjun menggeleng kepalanya takut, dia mendekat kepada renjun dengan hati hati.

"Dengarkan aku"

renjun yang emosi langsung berteriak

"KAU BERCUMBU DENGANNYA?"

tanya renjun kepada kekasihnya dan tangannya menunjuk pria yang sedari tadi menatapnya heran.

"DENGAN AYAH JENO?!" lanjut renjun.

jadi yang di bilang jeno tempo hari adalah kenyataan? Jeno tau jean berselingkuh karena kekasihnya itu berselingkuh dengan ayah jeno.


Jaemin yang baru saja pulang dan akan memasuki apartemen namun saat akan masuk tangannya di tahan oleh seseorang, dan saat menoleh disana terdapat renjun dengan muka kacaunya dan mendorong jaemin masuk ke dalam.

Jaemin tersungkur renjun menutup pintu. Syukur jika mantan kekasihnya itu tidak mengejarnya lagi.

"APA YANG KAU LAKUKAN?" tanya jaemin dengan emosi pantatnya jadi sakit karena terjatuh.

"Hah. .aku hanya ingin bersembunyi dari kekasihku apa itu salah? "

Jaemin binggung jika dia di cari oleh kekasihnya kenapa renjun malah kabur dan memilih untuk bersembunyi?

"Maksudnya mantan kekasih, ya bocah izinkan aku menginap disini sehari saja boleh?" kata renjun dengan lembut

Jaemin termenung ia baru tau ternyata renjun bisa soft juga padahal baru beberapa jam renjun mengatainya bodoh.

baru sadar apa yang renjun ucapkan jaemin segera menggelengkan kepala dan menatap renjun.

"TIDAK!"

jaemin mengembulkan pipinya dan merentangkan tangan nya untuk menghalangi renjun masuk, tapi percuma saja renjun tetap lah renjun.

Renjun masuk tanpa permisi.

obsesi | renmin ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang