010

4.2K 484 30
                                    


"bangsat" pria itu mengumpat sembari memukul stir mobil miliknya.

renjun memperhatikan jaemin serta jeno yang sedang saling padang bersyukur lah dia jalan jalan malam hari ini.

matanya membola saat melihat jeno dengan lancangnya mendekati wajahnya ke wajah jaemin, segera renjun melepas sabuk pengaman miliknya dan keluar dari mobil.

"WEH BOCAH INGUSAN"

renjun berteriak yang membuat jeno serta jaemin terkejut jaemin yang melihat keberadaan renjun langsung panik dan menarik lengan jeno menyuruhnya untuk segera pergi sebelum renjun mendekati nya

"Jeno ayo pergi!"

Jeno yang binggung masih mencerna isi pikirannya dan menatap renjun serta jaemin bergantian

"kamu kenal dia?"

jaemin memukul pelan kepala jeno dan segera menaiki motor milik jeno, jeno mah nurut nurut aja toh sekalian bisa momotoran sama dedek jaemin.

jeno menyalakan motornya sebelum renjun menghampiri mereka, saat renjun hampir dekat jeno serta jaemin sudah meninggal dirinya.

"Anjing"

Renjun segera membawa nomer motor milik jeno dan langsung menghubungi teman temannya untuk melacak motor tersebut sedangkan dia mengejar jaemin.

ketemu! Renjun berhasil menemukan jaemin serta jeno dia langsung mentacapkan gas dan membuka jendela mobil.

"BALIKIN ANAK SAYA"

itu yang di dengar jeno, karena jeno tidak ini bertipu jeno menoleh ke belakang untuk menanyakan kepada jaemin

"DIA AYAHMU?"

jeno berteriak agar jaemin dapat mendengar suaranya, jaemin langsung menjawab

"BUKANN"

jeno langsung melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, saat renjun akan mengikutinya tanpa sadar mereka melewati alur rel kerata.

BRUK

mobil renjun terseret dengan kereta yang melaju, jeno menghentikan motornya dan jaemin langsung menurunkan diri dia berlari seperti orang kesetanan sedangkan jeno mengikutinya di belakang.

"AYAHH"

jaemin membuka pintu mobil itu belakang mobilnya rusah hancur. Hanya bagian depan yang masih utuh walau ada beberapa yang rusak. sepertinya mobil renjun tertabrak saat akan keluar rel, jaemin mencari keberadaan ayahnya namu kosong.

Di kursi pengemudi tidak ada siapa siapa bahkan kursi belakang juga kosong. Jaemin berteriak histeris terus mencari sang ayah

"AYAH AYAH MAAFIN NANA"

Jeno yang ikut mencari menyalakan lampu dari ponselnya dan terkejut saat melihat seseorang tergeletak dengan banyak darah itu renjun.

jaemin yang melihatnya langsung menghampiri renjun dan memeluk ayah sekaligus kekasihnya itu.

"MAAFIN NANA, AYO BANGUN"

jeno menghubungi polisi serta ambulans.

"Kamu bilang dia bukan ayahmu? Wah jaem kau anak durhaka ternyata"

Bisa - bisanya di keadaan sepanik ini jeno masih bisa bercanda.

ambulans datang renjun langsung di tangani dan jaemin ikut bersama ambulans tersebut sedangkan jeno menaiki motor.

.

Mark serta hyunjin berlari tergesa-gesa di lorong rumah sakit setelah mendapati kabar dari rumah sakit bahwa renjun mengalami kecelakaan mereka langsung pergi ke rumah sakit tanpa berpikir panjang.

jaemin yang melihat kedua pamaannya datang berdiri dari duduknya di ikuti oleh jeno yang duduk di sampingnya.

"Maafin nana" jaemin berkata penuh penyesalan mark dan hyunjin yang mengetahui nya berusaha menenangkan si mungil.

"Sstt udah renjun pasti sembuh ayahmu kuat ga mungkin dia ninggalin kamu gitu aja" mark memberikan semangat kepada jaemin sedangkan hyunjin sedang asyik memakan snack yang dia beli.

"kok om masih bisa makan di keadaan kaya gini? Btw bagi dong om"

Entah setan dari mana jeno mengatakan hal itu kepada hyunjin sokap memang dia. Tapi hyunjin tertawa dan memeberikan beberapa snack kepadanya.

"Belum makan" balasnya

Terjadi keheningan di antar mereka berempat ngomong ngomong jeno dan hyunjin sudah semakin akrab.

Pintu ruangan terbuka terdapat dokter yang menangani renjun dan menatap mereka semua, lalu matanya tertuju kepada hyunjin serta jeno yang sedang bermain batu lima.

"Keluarga huang?" tanyannya

"Kita" jaemin menjawab dengan cepat dan berdiri dari duduknya.

"Tuan huang sudah baik baik saja hanya dia belum sadar untuk sekarang"

Jaemin terdiam tatapannya tertuju pada dalam kamar dimana renjun sedang terbaring lemah dengan alat alat di tangan serta hidungnya.

"udahan dulu goblk!" mark menyeggol hyunjin yang sedang bermain yang membuat pria bibir tebal itu berdecak.

jaemin memasuki kamar itu tanpa izin dokter yang belum memberikan izin terkejut baru saja akan memperingati tapi mark sudah mencegah nya.

"Dia anaknya" ucap mark yang di anggukkan oleh sang dokter sebagai jawaban.

Jaemin menggenggam tangan ayahnya dan mengelus punggung tangan itu air matanya terjatuh entah untuk keberapa kali.

"Ayo bangun maafin nana" jaemin terisak dan menangis sejadi-jadinya.

Jeno yang melihat ingin masuk ke dalam ruangan itu namun hyunjin melaranganya dan mengajaknya bermain permaianan kembali, entah jeno bodoh atau polos dia menurut saja toh dia juga bosan tapi tidak mungkin dia meninggalakan jaemin dalam keadaan seperti ini.

tolong komen dan vote terimakasih!

Untuk robot aku up besok iya soalnya aku udah mulai sekolah offline AYO KALIAN YG SEKOLAH SEMANGAT! Maafin kalo ada typo

obsesi | renmin ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang