19 - Baik?

45 6 0
                                    

“Jadi mereka penjahatnya Om?”

“Saya gak tau dan gak peduli karena bukan urusan saya” balas Malaikat Maut yang sedari tadi menonton ‘drama’ bersama Minhee.

Minhee menghela, “Umur saya masih panjang gak Om?”

“Kenapa? Kamu mau saya kirim sekarang?”

“Emang Om punya surat perintah buat manggil saya?!” tanya Minhee panik.

“Tinggal tulis” jawabnya santai sambil mencari pulpen di sakunya.

“Nanti aja Om” ujar Minhee menghentikan pergerakan sang Malaikat Maut sambil tersenyum menunjukkan deretan giginya.

.

“Bisa-bisanya kalian jalan kaki dari sekolah ke sini” ujar Yuri ketika Yujin mengatakan mereka langsung datang ke tempat tadi sepulang sekolah. Delapan orang itu sekarang berada di dalam mobil yang dikendarain Hyunjin.

“Karena Lami selalu ke sini jalan kaki” sahut Kangmin. Dalam hati Yuri mengumpat karena yang sedari tadi merespon ucapannya adalah lelaki ini.

“Gimana ceritanya sih lo bisa berurusan sama mereka?” tanya Jeno. Ini adalah pertama kalinya Jeno kembali berbicara dengan mantan kekasihnya setelah drama memendam dendam karena merasa dikhianati.

“Suatu hari pas gue masih sama kakak, kak Siyeon nyamperin gue dan bawa gue ke sini. Dia minta gue buat putus tanpa jelasin alasannya” jelas Lami. “Yang jelas dia bilang gitu depan gerombolannya tadi. Gue merasa terancam wajar kan? Akhirnya gue turutin”

“Dan langsung jadian sama Kangmin gitu?”

“Soal itu gue juga diminta sama kak Siyeon” timpal Kangmin.

Kangmin? Kok nama lu gak asing ya?” tanya Hyunjin out of topic.

“Itu… yang itu” ujar Yuri gugup.

“Yang pernah deket sama Yuri” sahut Jeno. Dapat dilihatnya Hyunjin hanya menggumamkan ‘Oh’ dan Yuri terlihat ingin meninju seorang Lee Jeno.

“Terus terus? Lo diacam juga sama si Siyeon ini?” tanya Hyunjin sok akrab.

“Sebenernya lebih ke nolongin Lami sih” balas Kangmin. “Anak ini tiba-tiba dateng sambil nangis maksa gue buat pura-pura jadi cowoknya dia”

“Kenapa harus lo?” tanya Yuna yang turut penasaran.

“Maaf kak, tapi gue emang sengaja milih Kangmin karena dia lagi deket sama kak Yuri waktu itu” jawab Lami.

“Biar apaaa???” tanya Yuri bingung.

“Biar terlihat penuh drama” balas Kangmin.

“Berarti karena sekarang lo berdua udah ngaku, lo gak perlu pura-pura jadi pasangan lagi kan?” tanya Yuna dan diangguki Lami dan Kangmin. “Padahal gue penumpang kapal kalian”

“Mending lo berdua jadian beneran abis ini. Biar gak ada yang clbk atau jadi pho”

.

“Siapa kemaren yang ngide buat ngadu domba geng motor pake alesan Yujin?!”

“Lucy, Teh” ujar seorang gadis menanggapi pertanyaan Siyeon.

“Lucy saha? Anak kita ada yang namanya Lucy emang?”

“Lucy bukan bagian geng, dia cuman cewek random yang bilang punya ide buat bikin Yujin mau masuk geng kita”

“Jadi maksud lo yang nyaranin buat ngadu domba si Ena sama si Anu tuh orang luar? Gue kira ide kalian kalian!” kesal Siyeon. “Bisa-bisanya kalian biarin orang luar ikut campur!! Kalau gue tau gak bakal gue izinin”

“Makanya kita gak bilang”

“Goblok!” Umpat Siyeon. “Terus si Lucy ini dimana sekarang? Jangan bilang kalian hilang jejak?”

“Kita gak segoblok itu, Teh” ujar gadis lainnya sambil menjulurkan beberapa lembar kertas berisi info tetang ‘Lucy’. “Dia anak orang kaya yang naksir sama Sungchan. Mereka deket dan hampir pacaran. Tapi ketika keluarga si Lucy tau kalau si Sungchan ini pentolan sekolah, mereka ngelarang si Lucy buat deket lagi sama Sungchan”

“Drama banget” sindir Siyeon. “Terus?”

“Ternyata si Sungchan sama si Lucy ini diem diem tetep interaksi dan janji buat gak menjauh dari satu sama lain. Setelah kita cari tau lebih jauh, lama-lama Sungchan risih karena Lucy terlalu ngurusin hidupnya. Jadi keinginan Sungchan buat jadian sama Lucy menghilang. Respect dia ke Lucy juga ilang. Berakhirlah dia pelan pelan menjauh”

“Halah”

“Sampe suatu hari Yujin pindah ke sekolah ini, muncul rumor yang bilang si Sungchan deketin Yujin”

“Terus si Lucy gak suka dan akhirnya mencari cara buat bikin nama Yujin jelek?” tebak Siyeon dan diangguki oleh para gadis yang sedang menjelaskan kisah Lucy. “Harusnya kalian minta dia buat gabung dulu sebelum nerima idenya. Lagian, dari mana juga dia tau kalo kita punya urusan sama Yujin?”

Denouement - Ahn YujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang