Part 7 Nikah..

48.6K 2.6K 212
                                    

Anyeong Readers!! Apa kabar kalian? Pasti sangat baik donk pastinya.. Jangan pernah patah semangat untuk menjalankan apapun okay, ʕっ•ᴥ•ʔっ SEMANGAT!!..

 Jangan pernah patah semangat untuk menjalankan apapun okay, ʕっ•ᴥ•ʔっ SEMANGAT!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________________________________
Happy Reading
('∩。• ᵕ •。∩')...
_
_
_
_
_

"Kiara Felysia Lesham, saya Axel Arsenio Xavier. saya mencintai kamu, saya menyayangi kamu, kamu adalah hidup dan nafas bagi saya. Saya menginginkan kamu menjadi pasangan hidup saya, menemani saya, bersama saya selamanya, hidup bersama saya, menjadi belahan hati saya. Maukah kamu menjadi istri saya dan menikah dengan saya?" Ucap Axel dalam menatap manik mata Ara lembut di depannya.

Hening beberapa detik. Ara bingung ia hanya menunduk. Hingga..

"Nak, ayo dijawab" ucap Asa lembut.
Ara langsung menengok ke arah Asa. "Ayo nak" ucap Asa lagi.

"eee itu...Ara.." ucap Ara kebingungan karena mau mulai dari mana.

"Kenapa Ra? Ayo gak apa apa jawab saja dengan jujur" ucap Maya mama Axel lembut.

"Ara..." Ucap Ara lalu ia menghembuskan nafas pelan lalu mengatakan...

"Bismillahirrahmanirrahim, Insyaallah Ara terima kak Axel jadi suami Ara" ucap Ara menatap Axel dengan tersenyum.

Axel yang mendengar itupun langsung tersenyum lebar dan ia sangat bahagia akan memiliki Ara seutuhnya. "YEESSS" batin Axel kegirangan.

"Alhamdulillah" ucap dua keluarga itu bersamaan. Mereka juga sangat bahagia akan mempunyai besan. Bagaimana dengan Abraham? ia awalnya juga menolak cuma ia harus mengikhlaskan Axel menjadi menantunya.

Lalu Maya menyerahkan bingkisan lamaran itu ada kalung dan cincin emas, alat sholat, Al Qur'an kecil warna golden, skincare, tas, sepatu, gelang emas, anting-anting dan gelang emas, kunci mobil, dll.

"Jadi mau kapan tanggal nikahnya?" Tanya Abraham menatap Axel dan Adnan Ayah Axel bergantian.

"Tiga hari lagi" ucap Axel menatap Ara. Sedangkan yang ditatap hanya menunduk malu.

"Itu gak kecepatan ya?" Tanya Asa kemudian "in sya Allah engga, Bu" jawab Maya sambil tersenyum.

"Nak Axel, bapak minta kamu jangan hamilin Ara dulu. Karena Ara masih terlalu muda, nak" ucap Abraham menatap Axel.

"Betul itu Xel" tambah Adnan menyetujui ucapan Abraham.

"Kalian kayaknya harus pisah kamar dulu deh" ucap Adnan.

"Hah? Gak bisa gitu donk, Pa" ucap Axel tak menyetujui.

"Axel kamu laki laki normal. Nanti kalau kamu nyosor duluan gimana" ucap Adnan kepada Axel sedangkan Maya dan Asa menahan tawa mereka.

"Emang kak Axel nyosor ngapain?" Ucap Elea adik perempuan Axel.

"Itu anu apa namanya, itu..." Ucap Adnan gelagapan.

A R A X E L (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang