Part 38

443 103 17
                                    

"Pesanan datang.."

Yuki bertepuk tangan senang ketika Al membawakan dua mangkuk bakso. Dan meletakkannya di hadapan Yuki. "Wahhhhh. Udah lumayan lama ga makan bakso.."

"Nanti ga usah lagi bawa bekal. Makan bakso aja tiap hari sama gue.." Ujar Al duduk berseberangan dengan Yuki.

"Ga enak juga kali, kalo tiap hari makan bakso Al.."

"Jadi besok mau makan apa..?" Tanya Al.

"Kalo sempat, aku bawa bekal aja deh.."

"Ga usah, makan di kantin aja bareng gue.." Sahut Al tidak terima.

"Aku mau bawa bekal aja Al. Biar hemat. Dan kalo kamu mau, besok aku bawa dua. Jadi kita makan bareng. Gimana..?"

Al nampak berfikir sejenak sebelum mengangguk setuju.

'makan apa aja yang penting bisa bareng sama Yuki'

"Oke gue setuju. Gue bakal jemput lo tiap jam istirahat.."

Yuki mengacungkan jempol nya pada Al dengan semangat.

"Eeeemmm... Al.."

"Ya..?"

"Sebelumnya aku minta maaf. Waktu itu aku lancang buka hp kamu, karena ada panggilan dari Allysa. Jadi aku angkat. Kamu nya tidur.."

"Gapapa kok.."

"Eeeemm tapi ada yang mau aku tanyain.."

"Apa..?"

"Allysa ditelepon itu bilang 'Al makasih ya buat hari ini'
Emang kalian habis ngapain? Waktu itu kan aku ga masuk sekolah karena pulang kampung.."

"Allysa minta temenin beli sepatu.."

"Berdua aja..?"

Al mengangguk.

"Aku berhak cemburu ga..?" Tanya Yuki lagi.

Al mengernyitkan alisnya. "Kenapa nanya gitu..?"

"Aku cuma pengen tau. Kamu sebenarnya nganggap aku apa..?"

"Teman






"Yang gue cinta







"Sejak kecil----

'ekheem'


Al dan Yuki terkaget langsung menoleh kearah sumber suara.

'Ck, Ada aja yang gangguin' batin Al.

"Al Ghazali, siswa terpopuler disekolah ini karena ketampanannya. Sikap coolnya. Dan kemewahannya.
Tapi kenapa selalu bolos pada pelajaran saya? Oh Bagaimana kalau saya adukan saja pada orang tua nya----

"Jangan Bu.." Potong Al.
Siapa lagi kalau bukan Bu Susi. Guru muda favorit Al, saking favorit nya Al enggan melihat wajah guru tersebut.

Tapi kalau orang tuanya dipanggil lagi. Bisa-bisa fasilitas Al ditarik semua oleh ayahnya karena berulah lagi disekolah.

"Kamu sibuk nulis puisi lagi? Buat dia ya..?" Tanya Bu Susi menunjuk ke arah Yuki.

"Puisi apa Bu..?" Tanya Yuki tidak mengerti.

"Oh jadi Al ga ada ngasih kamu? Dasar playboy..!!"

Al menghela nafas. Mencoba maklum dan menahan emosi.

"Puisi apaan sih Al..?" Tanya Yuki lagi.

"Itu, yang gue taroh di kotak sepatu buat lo.."

"Kotak sepatu..?" Yuki nampak berfikir. "Ga ada apa-apa dikotak sepatu.."

"Ada. Kemaren gue taroh disitu.."

"Ga ada Al. Beneran. Emang puisi apa..?"

Al kembali mengingat bahwa kemaren memang dia yakin sudah menaruh kertas itu disana.

"Bentar. Ada yang perlu gue urus.."


°°°°


Allysa saat ini sedang asyik berjalan dengan geng nya sambil berbincang-bincang dan tertawa. Tiba-tiba langsung ditarik paksa oleh Al untuk mengikuti nya.

"Eh..?"

Al membawa Allysa kesebuah kelas, entah kelas apa. Intinya kelas itu kosong karena semua murid nya sedang istirahat.

"Lo kan yang ngambil kertas puisi gue buat Yuki.." Ujar Al to the point.

"Engga.."

"Ngaku!"

"Engga Al.."

"Kalo lo ga ngaku. Kita musuhan! Apasih susahnya jujur..'

"Ck. Iya-iya gue yang ngambil.."

"Mana? Sini kembaliin.."

"Udah gue buang.."

"Lo bener bener ya!"

"Al. Plis deh. Ga usah ngebucin gitu sama Yuki..'

"Apa urusannya sama lo..?"

"Al. Tolong. Lo tu udah kena peletnya Yuki. Lo harus sadar
"Lo itu cintanya sama gue. Dari awal lo masuk sekolah ini lo cuma cinta sama gue.
"Dan sampai sekarang pun gue yakin lo masih cinta sama gue Al

"Lo ga tau apa-apa tentang gue dan Yuki. Mending lo diem. Gue jauh lebih dulu kenal sama Yuki daripada lo.."

°°°°


"Yuki bareng nichol? Lah terus Al mana? Bukannya tadi katanya mau ngajak Yuki istirahat bareng..?"

Ting

'katanya pacaran. Kenapa si cewek ngantin sama cowok lain. Dan si cowok beduaan dikelas sama cewek lain'

"Al? Gawat..!"

Ranggaz segera berlalu dari kantin dan mencari keberadaan Al sekarang. Bagaimana pun Ranggaz harus mencegah rencana gila Allysa pada Al.

"Al..!!"

Keduanya menoleh pada Ranggaz yang sekarang sedang berdiri di ambang pintu kelas.

"Ikut gue.." Ranggaz langsung menarik Al dari sana. Dan membawa Al ke lorong sekolah yang agak sepi.

"Kenapa sih..?"

"Ga usah nyari masalah. Ngapain lo beduaan sama Allysa tadi..?"

"Ada yang gue tanyain sama dia.."

"Kalo ada urusan sama Allysa mending ditempat yang banyak orang. Jangan berduaan kayak tadi. Allysa punya niat ga baik sama lo.."

"Niat ga baik..?"

"Dia mau nyium lo. Supaya lo mau jadi pacarnya.."

Al sedikit terkejut dan heran "Nyium gue? Emang gue mau..?"

"Yakali aja. Lo kan anaknya labil. Gajelas. Plin plan. Ga konsisten.."

"Lo tenang aja. Gue udah yakin sama pilihan gue.."

"Kalo Yuki liat ini..?"

Ranggaz memperlihatkan layar handphonenya pada Al. Foto Yuki dan Nichol, dan disampingnya foto Al dan Allysa. Foto yang masuk grup sekolah mereka.
Kemudian tersebar ke masing-masing grup kelas.

Al merebut handphone Ranggaz. Dan memperhatikan foto itu.

"Brengsek..!" Umpatnya.

"Eh mau kemana lo.."

"Nyamperin Yuki lah.."

"Ga usah pake emosi. Ingat! Lo juga salah disini.
Lo mau berantem lagi? Dan orang tua lo dipanggil lagi..?"

Ranggaz menepuk pundak Al untuk menenangkan sahabat nya itu sebelum melanjutkan ucapannya.

"Jangan bikin Yuki kecewa sama lo. Tetap fokus sama rencana lo yang mau resmiin tanggal jadian lo sama Yuki. Ngerti..?"








❤️❤️❤️❤️

CINTA MONYETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang