Part 23

656 137 21
                                    

Yuki sudah sampai lebih dulu ditempat yang dijanjikan oleh Al.
Tadi dikelas, Yuki sampai gelisah menunggu kapan bel istirahat itu berbunyi.
Yuki juga jadi tidak fokus pada pelajaran sebelumnya.

Itu semua karena fikirannya hanya dipenuhi oleh Al.

Pokoknya Yuki harus mendapatkan maaf dari Al hari ini juga. Tekadnya dalam hati.

Yuki masih berdiri ditaman itu menunggu kedatangan Al.
Dan tak lama, Al pun muncul.

Al datang dan langsung duduk di kursi taman, melewati Yuki begitu saja. Otomatis Yukipun menghampiri Al kesana.
Agar jarak mereka berdua tidak terlalu jauh.

"Al..." Ucap Yuki hati-hati memulai pembicaraan dengan Al.
"Makasih ya kamu mau nemuin aku..
Aku tau aku salah Al, aku minta maaf..
Aku janji aku ga akan kayak gitu lagi, aku juga udah ngembaliin baju nya ke Amanda.."

"Al..?" Panggil Yuki. Karena Al tidak merespon apa-apa.
"Al ga marah lagi kan sama Yuki..?"

"Lo tadi pagi berangkat nya gimana..?" Tanya Al menjawab pertanyaan Yuki dengan pertanyaan lagi.

"Pesen ojol.." Jawab Yuki. Dan Al langsung meraih tangan Yuki agar duduk disebelahnya sekarang.

"Al..?"

"Sorry gue berangkat duluan tadi pagi.." Ujar Al. Membuat Yuki tidak percaya bahwa Al mengatakan hal itu padanya.

"Lo tau ga? Gue tu marah sama lo. Lo tu bikin gue kepikiran! Pusing gue! Kalo lo dibawa kabur atau diapa-apain sama tukang ojek itu gimana..?"

"Ya ga mungkin kali Al, naik ojol itu aman. Kamu aja ga pernah naik ojol, makanya ga tau.."

"Lo dengerin gue ya!" Ucap Al dan Yuki mengangguk patuh. "Kalo lo masih mau jadi cewe gue, lo harus nurut sama gue.."

Walaupun terlihat galak, tapi ancaman dari Al malah membuat Yuki tersenyum mendengarnya.

"Kenapa lo senyum-senyum..?" Tanya Al.

"Aku seneng aja liat kamu ngomel. Aku lebih suka kamu omelin daripada kamu diemin kayak kemaren tau.."

"Makanya kalo ga mau dimarahin tuh nurut jadi pacar! Dibilangin susah banget, kalo mau apa aja lo bilang ke gue. Ga usah pinjam sama orang. Malu-maluin gue.."

"Iya sayang. Yuki nurut mulai sekarang.." Sahut Yuki terlihat imut. Membuat Al tidak tahan berlama-lama disana.

"Udah. Gue mau ke kelas.." Al berdiri dari duduknya. Dan langsung beranjak pergi dari taman itu.

"Al tunggu...." Teriak Yuki mengejar Al yang belum terlalu jauh.

"Apa lagi..?" Tanya Al.

Yuki berjalan berdampingan dengan Al menuju kelasnya. "Nanti kita pulang bareng kan..?"

"Hhmmm.." Sahut Al.

"Oke. Nanti aku kekelas kamu saat pulang.. Bye Al...." Yuki mempercepat langkahnya menuju kelasnya. Yuki terlihat lebih bersemangat dari sebelumnya.

❤️❤️❤️

Al memasuki kelasnya yang tampak kosong, karena teman-teman nya sedang beristirahat di luar kelas.

Tanpa memperdulikan hal itu, Al duduk saja dikursinya dengan tenang. Hari ini kepala nya mumet.

Al memang marah dengan Yuki, tapi Al malah merasa diselimuti perasaan bersalah nya karena membiarkan Yuki berangkat sendiri kesekolah.

Al merasa aneh dengan dirinya sendiri. Kalau dia tidak mencintai Yuki, kenapa dia sekhawatir itu terhadap Yuki.

"Apa gue cinta sama Yuki..?" Tanya Al pada dirinya sendiri, kemudian dengan cepat Al menggelengkan kepalanya. "Ah ga mungkin.." Al menepis fikiran yang ada di otaknya.

Al mengacak-acak rambutnya, lalu menggebrak meja. Terlihat frustasi. Kalau ada yang menanyakan apakah Al masih mencintai Allysa? Atau Al sudah move on pada Yuki. Al pun tidak tau jawabannya apa, sungguh membingungkan.

"Woyyyy..." Tiba-tiba Ranggaz masuk kedalam kelas dan menghampiri Al. "Kenapa lo ga kekantin? Malah diam dikelas? Kayak orang gila.."
Tanya Ranggaz yang sedikit menyaksikan perilaku aneh Al tadi.

"Gazz.."

"Hhmmm..?"

"Allysa beberapa hari yang lalu nembak gue.." Ucap Al curhat pada Ranggaz. Mungkin dengan berbagi cerita pada salah satu sahabat nya ini akan sedikit mengurangi beban fikiran Al.

Ranggaz melotot mendengar perkataan Al bahwa Allysa menembaknya. Allysa? Ya Allysa, cewek cantik incaran satu sekolahan yang tidak mudah didapatkan siapapun, termasuk Al.

"Lo jawab apa..?!" Tanya Ranggaz antusias menunggu jawaban Al.

"Gue tolak, karena gue udah pacaran sama Yuki.." Jawab Al terdengar berat.

"Lo serius nolak Allysa..?" Tanya Ranggaz lagi memastikan.

"Ya gue harus gimana..? Gue pacaran sama Allysa, terus gue mutusin Yuki..?" Tanya Al balik.

"Ya gue fikir, lo bakal ngelakuin itu. Soalnya dulu lo bilang cuma iseng sama Yuki.." Ujar Ranggaz

Al mengangguk "Gue emang seharusnya ngelakuin itu.. Tapi gue ga bisa.."

"Kenapa? Bukannya lo cinta banget sama Allysa..?"

"Iya, gue cinta banget sama dia. Dari dulu, Allysa yang masih belum mengenal makeup dan fashion. Allysa yang masih berpenampilan seadanya, tapi sekarang dia udah berubah banget.."

"Dan mungkin sekarang, lo naksir Yuki dengan penampilan nya yang seadanya itu.."

"Gak deh.." Sahut Al.

"Jangan terus-terusan menyangkal perasaan lo ke Yuki. Ga usah gengsi, gue bakal tetap dukung lo, siapapun pilihan Lo.."

Ujar Ranggaz, dan Al terdiam.

"Lagian, Yuki juga cewek baik kok. Dia tulus cinta dan sayang sama lo. Masa di sia-siain..?"

Al masih terdiam. Mencerna pemikiran nya sendiri.

"Udah. Jalanin aja dulu kayak gini. Ntar juga lo bakal tau siapa yang sebenarnya ada dihati lo.." Ujar Ranggaz memberi saran.






Bjm, 12 November 2020


Maafin ya update nya selalu pendek 🙏

Karena lagi sibuk kerja dan aku pengennya cepet-cepet update. Makanya masih pendek udah aku up. Daripada kelamaan 😂

Mohon dimaklumi ya guys 😀

Terimakasih yg udah vote dan comment 🤗
Buat ngasih semangat up cerita ini ❤️

CINTA MONYETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang