Part 20

688 134 20
                                    

Holla im back!!!!

Apa masih ada yang nungguin nih cerita 😂

Kalo ada ya Alhamdulillah, kalo ga ya sudahlah 🤭




.
Happy Reading ❤️
.




Yuki yang tadinya ingin membeli Es krim di Supermarket depan pun mengurungkan niatnya. Yuki tidak ingin membuat mood Al makin buruk. Yuki juga merasa bersalah atas perilakunya tadi saat di Mall dengan Al.

Tapi memang Kata-kata yang diucapkan Allysa saat disekolah tadi benar-benar menusuk Yuki.

"Orang kota berbeda ya dengan orang kampung.." Gumam Yuki sambil tersenyum miris.

Yuki kembali menyibukkan dirinya untuk mencuci baju-baju yang Amanda pinjamkan untuknya. "Semoga baju-baju nya ga terlalu kotor karena ulah Allysa tadi.."

Yuki memasukkan baju-baju itu kedalam mesin cuci setelah dipilahnya terlebih dahulu.

"Yuki.." Panggil Al pelan. Tiba-tiba datang entah dari mana. Dan Yuki pun menoleh kearah Al.

"Sibuk ya..?" Tanya Al lagi.

"Iya. Aku lagi cuci baju Al. Kenapa..?"

"Kok nyuci baju sih. Disini udah ada bibi, berapa kali sih gue harus bilang ke lo..?"

"Enggak-enggak, gapapa kok. Aku ga enak kalo nyuruh bibi.."

"Yaudah gue bantuin biar cepet.." Al merebut beberapa baju ditangan Yuki.

"Ga usah Al.." Cegah Yuki.

"Gapapa udah sini.." Al mengisi air dan juga sabun cuci. Saat melakukan itu, Al merasa seperti ada yang aneh. Al memperhatikan baju yang ada ditangannya.

"Ini baju Lo..?" Tanya Al.

"Eeeemmm. Bu- bukan.." Jawab Yuki dengan gugup.

"Bukan? Terus baju siapa..?" Tanya Al tampak serius dari sebelumnya.

"Baju.. baju Amanda.." Jawab Yuki seadanya. Karena Yuki tidak berani berbohong.

"Kenapa ada disini..?"

"Aku pinjem.."

Al langsung melepas baju yang ada di tangan nya saat ini. Dan mencuci tangan nya yang terasa licin karena sabun.

Yuki memperhatikan Al yang menunjukkan ekspresi datarnya.

"Al. Kamu marah ya..?" Tanya Yuki walaupun sudah tau jawabannya pasti iya.

"Lo emang ga ngehargain gue sebagai pacar.." Al menatap tajam pada Yuki.

"Al enggak, bukan gitu---

"Gue ngajak lo beli baju buat kepesta, Lo ga mau. Dan ternyata lo pinjem baju orang..?"

"Al maaf. Tapi aku benar-benar ga mau ngerepotin kamu. Kamu udah terlalu banyak bantu aku dan keluargaku---

"TERSERAH! Yang jelas gue kecewa sama Lo.." Al langsung beranjak pergi dari sana. Dia benar-benar kecewa pada Yuki.

"Al..." Panggil Yuki, yang tidak dihiraukan oleh si pemilik nama.

"Al....."

Huh Yuki pasrah. Mungkin menemui Al dan berbicara dengan Al sekarang pun tidak akan ada gunanya. Karena Al pasti sangat kesal padanya.

Yukipun melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda tadi. Setelah menyelesaikannya Yuki berbaring ketempat tidurnya.


💖💖💖

Malam telah tiba. Yuki yang baru tersadar dari tidurnya pun bergegas menuju dapur dengan muka bantalnya.

Kenapa bisa dia ketiduran sampai selama itu. Mungkin Yuki terlalu lelah.

"Bibi..?" Panggil Yuki.

"Non Yuki..?"

"Ada yang bisa Yuki bantu Bi.." Ucapnya menawarkan diri.

"Ga ada non. Sudah selesai.."

"Yah.."

"Non duduk saja dimeja makan. Nanti bibi siapkan.."

"Yuki bantu bawain ya.." Ucapnya tak kehabisan akal untuk membantu Bibi.

Setelah membantu Bibi menyiapkan makan malam. Yuki berlari menuju kamar pujaan hatinya, Al.

Dengan gugup Yuki mengetuk pintu kamar Al.
Beberapa kali, namun tidak ada jawaban.

"Al..." Panggil Yuki.

"Yuki..?" Tiba-tiba Bunda Maia datang kearahnya.

"Bunda? Eee.. makan malamnya sudah siap Bunda.." Ucap Yuki.

"Iya Yuki. Ayo kita makan. Al nya lagi pergi.."

"Pergi? Kemana Bun..?'

"Paling ketemu sama teman-temannya Yuki. Udah, ga usah nungguin Al.."

Yuki menghela nafasnya berat. Langkahnya lesu menuju meja makan.

'aaaaa masa gue marahan ampe besok'








Bjm, 17 Oktober 2020

CINTA MONYETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang