Part 22

656 140 28
                                    

Yuki melakukan pemanasan bersama teman sekelasnya dipagi hari ini. Cuaca memang sangat terik, dan Yuki masih mengelilingi lapangan bersama teman-teman sekelasnya.

Setelah selesai pemanasan, mereka berkumpul diujung lapangan untuk mendengarkan arahan dari Guru olahraga mereka yaitu Pak Anton.

"Pelajaran kita hari ini adalah Bola Basket. Disana kalian ambil bolanya masing-masing. Latihan bebas dulu, bolanya gantian ya karena ga banyak.."

"Man, gue lagi mager. Gue duduk disini aja deh. Gue udah bisa main basket.."

"Yaudah gue temenin, bola nya juga masih dipake sama yang lain.."

Yuki dan Amanda duduk dipinggir lapangan, menonton teman-teman nya yang berlatih basket.

"Eh, itu kan yang katanya pacarnya Kak Al..?" Kata salah seorang adik kelas perempuan yang juga sedang mengikuti pelajaran olahraga.

"Iya yang itu deh kayaknya.." Jawab teman disebelahnya. Masih memperhatikan Yuki.

"Kenapa Kak Al mau ya..?" Tanyanya lagi pada temannya.

Jujur, Yuki masih bisa sedikit-sedikit mendengar percakapan mereka itu walau jarak mereka tidak terlalu dekat. Dan itu membuat Yuki agak risih berada disana.

"Lebih cantik Kak Allysa sih menurut gue.." Sahut Adek kelas yang satunya.

"Kak Allysa itu cuman tebel makeup doang kali.."

"Iya, tapi sama satu geng kece-kece semua.."

"Gue shipper Kak Al sama Kak Allysa aja.."

"Gue shipper Kak Al sama gue aja.."

"Elah mimpi Lo.."

Yuki yang sudah gerah langsung menarik tangan Amanda kemudian berdiri. Yuki berjalan ke tengah lapangan dan mengambil bola basket untuknya dan juga Amanda.

Lebih baik latihan basket dari pada mendengar kan lebih lanjut percakapan gajelas mereka. Fikir Yuki.

"Amanda, kenapa sih pelajaran olahraga kita bisa barengan sama adek kelas rempong kayak gitu.." Ucap Yuki yang sedari tadi sudah sebal mendengar percakapan adek-adek kelasnya yang mengomentari dirinya dan juga Al.

"Kenapa? Lo mau nya barengan sama kelasnya Al..? Gitu..?"

"Gue panas banget tadi denger mereka ngegosip. Udah harinya panas, jadi makin panas tau.."

"Udah biasa kalo adek-adek kelas ngegosipin Al mah.."

"Kenapa sih Al itu harus seterkenal itu. Ga bisa apa jadi murid biasa aja. Supaya ga bikin ribet. Mau pacaran ama siapa kek, kaga ada yang komentar.."

"Mana bisa Ki. Orang dia udah terkenal dari awal masuk.." Ujar Amanda.
"Dari MOS, berita nya tiap hari Al mulu. Tapi untungnya Al itu orangnya cuek aja Ki. Dia ga terlalu nanggepin. Sampe sekarang ya gitu-gitu aja si Al nya.."

"Bagus deh. Kalo dia ga tebar pesona.." Ujar Yuki.

❤️❤️❤️

"Ibu Susi kayaknya telat lagi nih masuk kelas kita.." Ujar Gibran duduk diatas meja Ranggaz.

"Elah tuh guru sengaja. Supaya gue keciduk lagi sama dia.." Sahut Al masih dendam dengan Bu Susi.

Diam-diam, Al dengan pelan memasukkan bekal dari Yuki tadi pagi kedalam tasnya dengan hati-hati. Agar tidak terlihat oleh teman-temannya.

Kemudian Al mengaitkan tas ranselnya pada pundak kirinya lalu berjalan keluar kelas.

"Eh. Lo mau kemana..?" Tanya Gibran pada Al.

"Kepo!!" Sahut Al

"Oh gue tau. Lo mau nulis puisi lagi ya..?" Tebak Jeje sambil terkekeh.

"Lo fikir gue ini cuman bisa nulis puisi doang kerjaannya..?" Sahut Al tidak terima.

"Terus lo mau kemana Bos..?" Tanya Ranggaz.

"Ntar kalo ibu nya dateng lo dicariin. Tuh guru kan hafal banget sama lo Al.." Ujar Jeje.

"Gue males ikut pelajaran Bu Susi. Gue skip.." Ucap Al.

"Elah. Masih dendam aja lo sama tu guru.." Sahut Gibran.

"Siapa suruh cari gara-gara sama gue.." Ujar Al.

Setelah mengucapkan itu Al langsung keluar dari kelasnya. Tanpa memperdulikan ocehan teman-temannya lagi.

❤️❤️❤️

Yuki duduk lagi dipinggir lapangan bersama Amanda setelah latihan bola basket.

"Huh. Cape juga ya Man.." Eluh Yuki mengelap keringat diwajahnya.

"Iya Ki. Karena matahari nya pas banget nih diatas kita.." Ujar Amanda.

"Nih.." Tiba-tiba Al datang dari arah belakang Yuki, memberikan sebotol air mineral berukuran sedang pada Yuki.

Hal itu sontak menjadi perhatian mereka yang berada dilapangan. Yaitu teman-teman sekelas Yuki dan juga adik kelas yang juga sedang berolahraga.

"Al..?" Kaget Yuki.

Al meraih tangan Yuki untuk mengambil air mineral yang diberikannya.

"Jam istirahat temui gue ditaman belakang.." Ujar Al kemudian langsung pergi dari sana. Meninggalkan Yuki yang masih terpaku ditempatnya.

"Ki lo masih nafas kan..?" Tanya Amanda menyadarkan Yuki.

"Amanda? Tadi beneran Al kan yang nyamperin gue..?" Tanya Yuki balik.

"Iya Ki, tadi Al.."

"Gue ga percaya.." Ucap Yuki.
"Al kan masih marah sama gue.."









Bjm, 1 November 2020




CINTA MONYETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang